webnovel

Maafkan Aku

Suasana alam di sini tampak berbeda. Matahari baru saja muncul menyinari belahan bumi di sana. Hangatnya membangunkan para penghuni pribumi itu.

Seorang pria duduk di tepi ranjangnya dengan tatapan yang kosong. Di sampingnya sebuah ponsel tergeletak. Layarnya hitam yang menandakan sudah beberapa saat lalu tidak dia sentuh. Tangannya bergerak untuk mengusap wajahnya yang terasa kebas. Tatapannya kosong tertuju ke lantai berlapis karpet di bawah kakinya.

Layar ponsel itu hidup memberitahu sang empunya kalau ada notifikasi masuk tapi dia enggan membacanya seolah tahu apa yang tertulis di layar itu, sebuah chat yang mungkin saja akan menggoyahkan keputusannya.

"Maafkan aku," gumamanya seorang diri kepada sepi.

Tidak ada yang memperhatikan. Jika saja ada yang paham tanpa harus melihat kondisi fisiknya, sudah pasti orang itu akan tahu apa yang sedang dirasakannya. Hampa. Itu yang dia rasakan kini.

[Arsyid sialan! Katakan padaku itu nggak benar!]

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com