Setelah Qu Tan'er menghadapi berbagai masalah di hari kepulangannya ke kediaman Qu, hari demi hari selanjutnya berlalu dengan tenang. Luka di punggungnya pun sudah memudar. Hanya tinggal sedikit memar berwarna kehijauan, namun sudah tidak terasa sakit lagi.
Hari itu, setelah Mo Liancheng membantu mengusap luka Qu Tan'er, pria itu langsung mengutus orang untuk mengantar sekotak salep dengan kualitas yang bagus. Walaupun tidak senang, tapi dia akhirnya memutuskan untuk tetap bersabar. Dia akan tetap bertahan di rumah Xue dan tidak akan keluar!
"Jingxin, sekarang jam berapa?" tanya Qu Tan'er yang merasa bosan sudah menelungkup di atas meja, tidak terlihat elegan maupun anggun sama sekali.
Jingxin masuk dan menyuguhkan teh, lalu menjawab, "Makan siang masih lama, Nona."
"Kenapa aku merasa waktu sudah berlalu sangat lama? Aku kira seharusnya kita sudah makan malam bukan makan siang?"
"Tapi, bahkan ini belum saatnya makan siang, Nona."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com