"Kalau menurut Om, tidak pindah jurusan juga tidak masalah. Kalian adalah anak yang cerdas. Hanya perlu belajar sebentar saja pasti langsung mengerti tentang cara sebuah perusahaan." Ucapan itu sedikit banyak menghangatkan hati Cici. "Tidak masalah. Atau … kalian bisa membuka bisnis sendiri."
Semuanya langsung terdiam. Bukan berarti saran dari ayah Cindy tidak bisa diterima, hanya saja itu terlalu jauh untuk dibicarakan. Cici akhirnya menemukan hal lain yang bisa menjadi topik.
"Om waktu di rumah sakit kami datang juga, loh." Cici langsung saja mengatakan itu tanpa ragu. Aku dan Caca mengantar Cindy ke rumah sakit. Terus waktu Om mau pulang juga, sebenarnya kami menawarkan untuk mengantar. Sayangnya, langsung ditolak mentah-mentah sama Cindy. Katanya tidak usah dan takut merepotkan."
Sang ibu tiri yang mendengar itu memaki dalam hati. Ia menjadi tahu. Itulah sebabnya beberapa hari Cindy pulang lebih telat. Oh, rasanya ia sangat tertipu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com