webnovel

Chapter 55 - Touma Terbangun

Dua belas jam setelah Hiko menolong Touma, akhirnya Touma terbangun setelah ia tidak sadarkan diri lebih dari satu hari. Dan ketika Touma membuka kedua matanya, hal yang pertama kali ia lihat ialah kakeknya yang duduk di sofa yang ada di kamar rumah sakit tempat Touma dirawat. Touma tidak merasa terlalu kaget ketika ia melihat keberadaan dari kakeknya, karena ia yakin yang sudah menyelamatkan dirinya selain Heaven Canceller ialah kakeknya.

Tapi yang Touma ingin tahu ialah keberadaan wanita yang terlihat amat mirip dengan Shiina ibunya yang memegangi lengan kakeknya dengan erat. Siapa wanita itu? Touma sama sekali belum pernah bertemu dengan wanita yang mirip dengan ibunya itu.

Tak lama setelah Touma membuka matanya, Hiko juga akhirnya membuka kedua matanya. Dan langsung duduk di kursi tanpa lengan yang ada di sebelah ranjang tempat Touma tertidur.

"Akhirnya kau terbangun juga, Touma," Kata Hiko sambil tersenyum. "Kupikir kau baru akan bangun dua hari lagi, tapi tampaknya kekuatan dari leluhur keempat membuatmu pulih jauh lebih cepat yang kuduga."

"Apakah kau yang mengusir energi aneh yang menggerogoti tubuhku, kakek?" Tanya Touma. "Makanya aku tidak jadi mati dan sembuh dengan cepat?"

"Yah, begitulah," Jawab Hiko. "Kagami mengalahkanmu dengan sangat telak, bahkan dia sampai melakukan hal gila menggunakan energi penuaan dan pembusukan agar kekuatan dari leluhur keempat tidak aktif. Tapi si bodoh itu sama sekali tidak menyadari, kalau kau mati maka monster yang tersegel di dalam tubuhmu itu akan terbangun. Karena Imagine Breaker membutuhkan wadah hidup agar bisa tetap akfif dan kalau sampai para monster itu terlepas, aku sendiri tidak yakin apakah aku bisa mengalahkan para monster itu atau tidak."

"Kagami, itukah nama orang yang sudah mengalahkanku dan membuat tubuhku tidak bisa memulihkan diri?" Kata Touma. "Kakek, karena kau tahu nama orang itu. Yang mengatakan kepadaku kalau ia ingin menghancurkan multisemesta. Apakah itu berarti kakek mengenali siapa orang itu?"

"Sigh, aku bukan hanya mengenalnya, karena di masa perang antara manusia berkekuatan supranatural melawan para penjajah dari dunia lain seratus tahun yang lalu diakibatkan dimensi tempat kita adalah salah satu tempat penghubung dari banyak dimensi. Dia adalah rekan seperjuanganku," Kata Hiko menjelaskan dengan wajah yang sedih. "Sayangnya ia kehilangan istri dan juga kedua anaknya di perang itu sehingga ia memiliki dendam yang amat besar kepada umat manusia dan juga dunia ini, makanya tidak aneh kalau Kagami memiliki niat untuk menghancurkan multisemesta."

"Tepat setelah ia mengira aku sudah pingsan aku masih sempat mendengar kalau dia dan kelompoknya mengincar kekuatan Avrora Florestina yang ada di tubuhku, apa kakek bisa menduga apa yang ia inginkan dengan kekuatan dari leluhur keempat?" Tanya Touma.

"Hmm kalau soal itu, aku tidak tahu," Jawab Hiko sambil menyentuh dagunya menggunakan tangan kanannya. "Karena kalau aku boleh jujur aku sama belum pernah bertemu dengan Kagami Ikkokku lebih dari seratus tahun tepat setelah aku yakin sudah membunuhnya dengan tanganku sendiri untuk mencegah tindakan gila yang akan ia lakukan, dan bagaimana dia masih bisa bertahan hidup tepat setelah aku 'membunuhnya' aku juga sama sekali tidak tahu."

"Dia bisa hidup selama kakek, apakah itu berarti dia juga manusia spesial seperti kakek?" Tanya Touma.

"Tidak dia bukanlah manusia, melainkan setengah manusia dan setengah dewa naga," Jawab Hiko. "Dia adalah salah satu keturunan dari Azure dragon Seiryuu yang ada dalam legenda. Dan dia memiliki kekuatan yang kurang lebih setara dengan diriku ini. Tidak aneh kalau dia bisa mengalahkanmu dengan mudah cucuku, karena kekuatanmu berada jauh di bawah dirinya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Manusia setengah dewa? demi god? Ditambah dia memiliki kekuatan setara dengan kakek! Pantas saja aku bisa dikalahkan dengan begitu mudah! Itu semua karena dari awal aku sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang," Kata Touma sambil tersenyum lega karena ia mengira ia sudah menjadi lemah setelah dikalahkan oleh Kagami setelah sekian lama ia tidak pernah dikalahkan oleh siapapin kecuali oleh Hiko. "Kupikir aku kalah karena akhir-akhir ini aku agak malas berlatih, tapi ternyata karena lawanku yang terlalu kuat!"

"Touma apa kau sadar dengan kekuatan dari Avrora yang kau miliki. Tubuhmu itu akan selalu berada dalam keadaan terbaik!" Kata Hiko sambil menepuk dahinya. "Jadi tidak mungkin kalau tubuhmu itu akan menjadi lemah dan kaku hanya karena agak malas berlatih! Dan kalau kau lebih rajin berlatih maka tubuhmu itu akan jadi kuat dengan lebih cepat. Apa kau sudah lupa dengan kemampuan dari tubuhmu sendiri?"

"Aku sangat jarang menggunakan kekuatan yang kudapatkan dari Avrora, wajar saja kalau aku lupa," Kata Touma sambil menghela nafas. "Daripada itu benarkah ada perang melawan penjajah dari dunia lain yang terjadi lebih dari seratus tahun yang lalu?"

"Ya, perang melawan penjajah dari dimensi lain yang tidak pernah tercatat dalam sejarah karena guruku Zelretch menghapus semua bukti dan ingatan tentang perang itu dari hampir semua manusia yang ada di dunia ini, hanya ada sedikit orang di dunia ini yang bisa mengingat perang itu. Para dewa sihir, para ras iblis, dan para tetua dari ras vampire. Dan gurukulah yang bertanggung jawab menutup semua celah dimensi yang menghubungkan dimensi ini dengan banyak dimensi di multisemesta," Kata Hiko menjelaskan sedikit soal perang yang ia ikuti satu abad yang lalu kepada Touma. "Daripada menjelaskan soal perang itu, apakah kau ingin tahu identitas dari wanita yang mirip dengan Shiina yang duduk di sofa itu. Aku yakin kau merasa penasaran bukan?"

"Ya, kalau boleh jujur aku sebenarnya merasa agak penasaran dengan identitas dari wanita yang sangat mirip dengan ibu," Kata Touma sambil menganggukan kepalanya. "Jangan bilang kalau dia adalah nenekku Yukiko yang tidak pernah kutemui seumur hidupku dan sangat ibu benci."

"Yah, seperti yang kau bilang, dia adalah nenekmu Yukiko yang sama sekali belum pernah kau temui dan sangat ibumu benci," Kata Hiko yang merasa penasaran dengan reaksi Touma yang selanjutnya. "Jadi apakah kau ingin membencinya seperti ibumu, atau kau akan bersikap netral. Soal nenekmu Yukiko."

"Terus terang, aku juga bingung harus bersikap seperti apa terhadap dirinya," Kata Touma. "Jujur aku merasa agak marah padanya karena dia sudah seenaknya meninggakan ibuku, tapi di sisi lain dia juga tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk kepadaku jadi bisa dibilang aku juga sama sekali tidak berhak untuk marah kepadanya."

"Yukiko memang banyak melakukan kesalahan kepada Shiina dan juga kepadaku," Kata Hiko. "Tapi dia saat ini mau merubah sifatnya yang egois itu, apa kau tahu kalau dia merasa amat kuatir ketika dia tahu kalau kau sebagai cucunya terluka parah sampai masuk ke rumah sakit."

"Dia merasa kuatir kepada cucu yang sama sekali belum pernah ia temui? Apa kakek yakin kalau nenekku itu sama sekali tidak berpura-pura?" Tanya Touma yang masih agak tidak percaya dengan perubahan sikap dari wanita egois yang sudah meninggalkan ibunya.

"Aku sudah mengenal Yukiko selama bertahun-tahun, dan aku tahu kalau dia sedang berbohong atau tidak," Jawab Hiko. "Dia itu memang wanita egois yang memilih karir daripada keluarga, tapi berbohong adalah salah satu hal yang tidak bisa ia lakukan dengan baik, tidak peduli sekeras apapun ia mencoba..."