Aku sekarang mengerti kenapa Touma lelaki yang tidak bisa kukalahkan begitu kuat, itu semua karena dia adalah cucu dari Hiko-san suaminya Chitose-san. Hiko-san adalah manusia terkuat di dunia, jadi wajar kalau Touma mewarisi beberapa ciri khas fisiknya Hiko-san. Mulanya ketika aku tahu kalau dia adalah cucunya Hiko-san, aku mengira kalau Touma itu adalah cucunya Chitose-san juga. Tapi ternyata bukan, Touma adalah cucunya Hiko-san dari istri keduanya.
Aku sama sekali tidak paham apa alasan Hiko-san memiliki istri kedua, tapi aku tidak mempedulikan hal itu. Sebab yang kuinginkan saat ini adalah mencari cara untuk mengalahkan Touma! Aku tidak bisa menerima kekalahanku di tangan seseorang yang bahkan tidak melakukan apapun untuk mengalahkanku!
Karena dia memiliki tubuh yang sangat keras mungkin aku bisa menembus pertahanan tubuhnya itu dengan menggunakan kekuatan Esperku yang bisa meningkatkan kekuatan fisikku berkali-kali lipat. Aku selama ini tidak mau menggunakan kekuatan esper karena setiap kali aku selesai menggunakan kekuatan esper itu seluruh tubuhku akan terasa sangat sakit.
Tapi tampaknya untuk bisa mengembalikan harga diriku yang sudah hancur karena kekalahan yang memalukan itu aku harus bisa menahan sedikit rasa sakit. Tapi sebelum itu aku harus menyembuhkan kakiku yang patah ini, karena kalau tidak mana bisa aku menggunakan tubuhku untuk bertarung melawan Touma!
Touma PoV
Seminggu setelah aku pindah ke Kota Akademi dan tinggal di sebuah bekas penginapan bernama Yuragi Sou yang diubah menjadi asrama oleh kakek. Aku merasa cukup senang tinggal di tempat ini, udara di tempat ini sangat bersih dan bukit tempat penginapan ini berdiri juga terlindungi oleh barrier yang sangat kuat. Masalah keamanan di tempat ini benar-benar terjaga membuatku merasa lebih tenang.
Di Yuragi Sou, selain aku dan kakek, istri pertamanya kakek juga tinggal di tempat ini dan sudah menjadi pengurus dari Yuragi Sou selama bertahun-tahun. Ada beberapa murid dari Kota Akademi yang juga tinggal di Yuragi Sou. Ada juga satu orang gadis kecil yang seumuran denganku, secara fisik. Sebab secara mental aku sudah berumur lebih dari dua puluh lima tahun.
Gadis kecil itu bernama Shizuka dan dia sangat berbakat di beladiri. Bakatnya melampaui Akane atau Shan Pu, aku mencoba mendekatinya selama seminggu terakhir. Tapi dia tetap tidak mau membuka dirinya terhadapku. Bahkan dia menendangku karena merasa kesal aku terus mendekati dirinya. Yah menurutku respon yang ia miliki adalah hal yang wajar.
Tapi sayangnya tubuhku itu lebih keras dari besi berkat latihan yang kulakukan sendiri dan juga berkat latihan tambahan dari kakek. Dan hasilnya ketika Shizuka menendang tubuhku kaki miliknya langsung patah. Aku terlambat memberitahu dirinya kalau tubuhku ini keras karena dia menyerangku dengan kecepatan tinggi secara mendadak.
Untungnya patah kaki yang ia alami tidak terlalu parah, sehingga bia sembuh dalam waktu tiga minggu. Aku merasa sedikit bersalah karena sudah membuat kaki Shizuka patah, tapi Chitose-san istri pertamanya kakek berkata kepadaku kalau aku tidak perlu merasa bersalah karena semua yang terjadi kepada Shizuka adalah kesalahan dari Shizuka sendiri.
Kondisi mental Shizuka saat ini sedang tidak stabil, karena belum lama ini ia baru saja kehilangan kedua orangtuanya di dalam suatu kecelakaan yang terjadi di Mall.
Aku akhirnya bisa paham, kenapa Shizuka tidak mau didekati siapapun dan marah di saat aku mencoba mengakrabkan diriku dengannya.
***
Setelah Shizuka sembuh dari patah kaki yang ia alami, Shizuka memulai latihan fisik dasar dari awal. Untuk mengembalikan fisiknya ke kondisi puncak, tentu saja ia tidak memulai dengan latihan yang berat-berat karena ia tidak mau membebani tubuhnya yang baru saja sembuh. Setelah kondisi tubuhnya kembali prima ia memulai latihan beladiri dasar yang sudah ia kuasai agar kemampuan beladiri yang ia miliki tidak menjadi tumpul.
Baru setelahnya Shizuka mencoba untuk menantang Touma. Karena Touma punya banyak waktu kosong sebelum ia bersekolah secara resmi di Kota Akademi. Dengan senang hati ia menerima tantangannya Shizuka, tentu Touma tidak akan serius melawan Shizuka. Sebab prinsipnya untuk tidak pernah melukai wanita kecuali wanita itu adalah orang yang sangat jahat tidak pernah berubah.
Jadi Touma memilih bermain-main ketika Shizuka melawan dirinya. Dan hasilnya sudah sangat jelas, Shizuka sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang sekalipun Touma hanya bermain-main. Karena perbedaan di pengalaman dan kekuatan fisik antara Touma dan Shizuka sangatlah jauh.
Shizuka dibuat frustasi dengan kekalahan yang ia alami setelah menantang Touma. Sebab sebelumnya ia merasa yakin kalau ia bisa menang melawan Touma kalau ia memakai kekuatan Esper miliknya tapi hasilnya sama saja bahkan Touma tidak menyentuh Shizuka sedikit pun dan Shizuka tetap kalah. Karena Touma membuat Shizuka kecapekan akibat bergerak terlalu cepat dan berlebihan.
Ia ingin menang melawan Touma, tapi ia sadar kalau Touma lebih kuat dari dirinya dan memiliki pengalaman bertarung yang jauh lebih banyak. Sehingga ia tahu kalau ia mau menang ia harus mencari cara lain.
Berkali-kali setelahnya Shizuka terus menantang Touma bertarung. Tapi hasilnya tetap sama saja, Shizuka tidak memiliki kesempatan untuk menang. Tapi sebagai gantinya Shizuka secara perlahan dan pasti menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Dan ia pun mulai mau membuka dirinya terhadap Touma. Shizuka yang tadinya bersikap dingin terhadap Touma dan Chitose akhirnya sekali lagi mau berbicara secara normal terhadap orang-orang di sekitarnya.
Setelah puluhan kali bertarung dengan Touma Shizuka mengambil kesimpulan, kalau menang melawan Touma adalah sebuah kemustahilan untuk dirinya karena perbedaan kekuatan di antara mereka berdua yang bagaikan langit dan bumi. Bagi Shizuka, Touma seperti sebuah bug yang ada di dalam game sebuah keberadaan tidak normal yang tidak bisa dipahami oleh pemahaman normal.
Tapi ia juga merasa senang sebab ia bisa bertambah kuat karena semua pertarungan yang ia lakukan dengan Touma. Rasa kesepian dan sedih yang ia rasakan karena kehilangan kedua orangtuanya akhirnya bisa hilang karena keberadaan dari Touma.
End of Flashback
"Kalau diingat lagi, jika waktu itu Touma-san tidak datang ke Yuragi Sou. Mungkin saat ini mungkin aku masih menjadi gadis menyebalkan yang menutup diriku dari semua orang di sekitarku," Kata Shizuka yang merasa bodoh dengan tindakannya dulu. "Aku bersyukur kau datang ke Yuragi Sou dan membuat diriku menjadi orang yang lebih baik."
"Melihatmu berada dalam keadaan terpuruk begitu mana mungkin aku bisa berdiam diri? Ayahku selalu mengajariku kalau ada wanita yang bersedih maka aku harus membantunya, tentu saja ibu juga memperingatkanku kalau terkadang wanita bisa lebih kejam dari pria maka aku juga harus berhati-hati kalau aku mau menolong wanita," Kata Touma sambil tersenyum ke arah Shizuka.