webnovel

Chapter 191 - Mencari Motoharu

Festival Daihaseisai hari ke sembilan, delapan hari sudah berlalu semenjak hari pertama Daihaseisai dimulai. Dan Touma dengan sangat mudah seperti biasanya mendominasi setiap perlombaan dan event yang ada di Daihaseisai dengan mudah. Kecuali Scavenger Hunt yang ia menangkan secara kebetulan karena keberuntungan. Sehingga Touma berhasil memenangkan taruhan yang ia lakukan dengan Mikoto.

Mikoto sendiri berhasil menyelesaikan Scavenger Hunt, tapi ia kalah vepat dari Touma. Sehingga ia tidak dapat memenangkan taruhan yang ia lakukan dengan Touma. Mikoto tentu saja merasa kesal, karena ia tidak dapat memenangkan taruhan sekalipun ia memiliki keberuntungan yang melampaui Touma. Mikoto berharap kalau Touma tidak akan meminta hal yang tidak bisa ia lakukan sebagai bayaran dari taruhan.

Dan untungnya Touma tidak meminta apapun yang aneh dari Mikoto. Sebab Touma hanya ingin Mikoto untuk berhenti memanggil dirinya idiot dan mulai memangil Touma dengan namanya.

Permintaan Touma terhadap Mikoto, langsung membuat wajah Mikoto menjadi memerah. Sebab bagi Mikoto memanggil nama pria yang ia sukai adalah sesuatu yang sulit dilakukan, makanya selama ini Mikoto hanya memanggil Touma dengan panggilan idiot, untuk menutupi rasa malu yang ia miliki.

"Ke-kenapa kau meminta hal yang aneh seperti itu!" Teriak Mikoto dengan kepala yang memanas. "Ma-mana bisa aku memanggilmu langsung menggunakan namamu!"

Dengan wajah yang memerah, Mikoto berlari membelakangi Touma dan menghilang dari depan Touma.

"Sigh, tsundere itu memang menyusahkan," Kata Touma sambil menghela nafas panjang. "Coba saja dia bisa lebih jujur dengan perasaannya sendiri, seperti dirimu Shizuka."

"Yah, Mikoto-san memang benar-benar berbeda dariku atau Misuzu-san. Kalau aku dan Misuzu-san itu orang yang ceria dan terang-terangan dengan apa yang pada pikirannya. Maka Mikoto-san itu kebalikan dari Misuzu-san, dia ceria dan bisa bersikap layaknya gadis normal. Tapi terkadang Mikoto-san tidak bisa jujur dengan apa yang ada di dalam hatinya," Kata Shizuka yang berdiri tepat di sebelah Touma. "Dengan kata lain dia itu seorang tsundere seperti yang baru saja kau katakan."

"Daripada membicarakan Biri-biri, aku lebih mengkuatirkan keadaan Tsuchimikado. Sebab sudah lebih dari seminggu aku tidak bertemu dengannya, biasanya ia hanya menghilang selama dua atau tiga hari tanpa memberi kabar kalau ia sedang melaksanakan misi dari kakek atau Aleister. Tapi kali ia tidak memberi kabar lebih dari seminggu, ini pertanda tidak baik," Kata Touma dengan keringat dingin menetes dari pipinya. "Aku bahkan tidak bisa merasakan keberadaan Tsuchimikado sama sekali, bahkan setelah aku menggunakan kemampuan persepsiku. Pasti telah terjadi sesuatu terhadap Tsuchimikado, sampai-sampai ia menghilang."

"Kau benar, semenjak Motoharu-san menghilang! Maika-chan tidak dapat melaksanakan tugasnya di asrama Tokiwadai dengan baik. Kurasa Maika-chan merasa sangat kuatir dengan keadaannya Motoharu-san sampai-sampai ia tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang maid yang masih dalam pelatihan," Kata Shizuka yang terlihat sedih.

"Aku akan mencoba menggunakan Kagebunshin untuk mencari Tsuchimikado di seluruh Kota Akademi, sebab di saat Daihaseisai seperti ini tidak mungkin bagi Tsuchimikado untuk menjalankan misi diluar Kota Akademi," Kata Touma sambil menggunakan Kagebushin tanpa menggunakan segel tangan. "Sepuluh bunshin, lebih dari cukup untuk mencari Tsuchimikado."

Ke sepuluh Bunshin milik Touma itu menyebar dan bergerak ke seluruh Kota Akademi. Mencari petunjuk dimana Tsuchimikado berada.

"Semoga kau bisa cepat menemukan Motoharu-san, karena aku benar-benar merasa kuatir dengan keadaannya Maika-chan!"

Shizuka juga bisa menggunakan Kagebunshin sama seperti Touma, hanya saja karena Ki yang ia miliki tidak sebanyak Touma. Shizuka tidak bisa mempertahankan Bunshin miliknya dalam waktu yang lama, dan ia juga cuma bisa membuat beberapa Bunshin yang bisa bertahan selama lima menit. Sehingga ia tidak bisa membantu Touma mencari Motoharu.

***

Mikoto berlari dengan sangat kencang untuk menghindari Touma sampai-sampai ia tidak menyadari kalau ia akan menabrak Accelerator yang berada di kursi roda. Dan kecelakaan pun tidak bisa dihindari, sehingga akhirnya tabrakan diantara Mikoto dan Accelerator pun tidak dapat dihindari.

Mikoto sedang berlari tanpa memperhatikan apa yang ada disekelilingnya. Sedangkan Accelerator yang kehilangan hampir semua kemampuan yang ia miliki karena kalah dari Touma tidak dapat merasakan keberadaan atau melihat Mikoto, sebab Accelerator sedang berpikir sambil meminum kopi kalengan yang ia sukai.

Kedua orang yang sedang tidak memperhatikan keadaan di sekitarnya, sama sekali tidak dapat menghindari tabrakan yang seakan sudah ditakdirkan.

"Arrgh! Aku saat ini sudah lumpuh dan tidak dapat berjalan lagi! Aku juga sudah tidak dapat menggunakan kekuatan Esperku dalam waktu yang lama! Tapi kenapa aku masih ditabrak juga!"

Karena Accelerator masih memiliki AIM Field yang melindungi dirinya dari segala jenis serangan fisik, maka Accelerator tidak mengalami cedera atau luka apapun kecuali cedera di bahunya.

Sedangkan Mikoto yang tidak memiliki perlindungan seperti Accelerator, sehingga Mikoto mendapatkan luka di kepalanya. Sampai kepalanya menjadi memar dan pinggangnya mengalami cedera.

"Arrgh aku tidak punya waktu untuk meladenimu, Accelerator. Jadi maafkan aku karena sudah menabrakmu!"

Mikoto tahu sekalipun Accelerator sudah melemah, ia tetap tidak dapat melawan Accelerator. Jadi daripada ia membuang waktunya melawan musuh yang tidak dapat ia kalahkan, Mikoto memilih untuk kabur dan menghindari masalah.

Mikoto melompat setinggi mungkin ke atas gedung yang berada di sebelahnya kemudian ia lenyap dari hadapan Accelerator.

"Tssk dasar nomor tiga sialan! Setelah ia membuat bahuku terlepas dari persendian dia malah kabur! Kalau aku bertemu dengannya lagi aku akan memberinya pelajaran!"

Accelerator yang kesal kemudian memutuskan untuk menelepon walinya yang mengurusnya selama ini, sebab dengan kekuatan fisiknya yang berada di bawah manusia biasa. Accelerator membutuhkan bantuan untuk naik kembali ke atas kursi rodanya yang berada di jarak yang cukup jauh dari dirinya sebab tadi kursi roda itu terlempar setelah menabrak Mikoto.

***

Mikoto yang mengalami cedera memutuskan untuk berhenti sebentar di klinik terdekat untuk mengobati luka yang ada di kepalanya dan juga cedera di pinggangnya.

Setelah ia beristirahat selama dua jam, Mikoto merasa ia sudah menjadi lebih sehat. Sehingga Mikoto langsung kembali ke arena tempat event yang akan ia ikuti selanjutnya akan dilaksanakan.

Tapi begitu, Mikoto tiba di sebuah gang kecil yang berada di dekat gelanggang arena tempat event yang akan ia ikuti dilaksanakan. Mikoto melihat Kuroko dicekik oleh versi dari dirinya yang terlihat sedikit lebih tua dengan bentuk tubuh yang lebih bagus.

Di gang itu juga ada Kotori, Uiharu, Saten dan Konori yang mengalami luka parah seperti habis disetrum.

Versi Mikoto yang lebih dewasa itu menyetrum Kuroko yang mencoba kabur dengan menggunakan teleport. Lalu membanting tubuh Kuroko ke bawah.

"Karena kalian semua sama sekali tidak mau memberitahu Misaka dimana Onee-Sama berada, maka kalian semua harus bersiap untuk mati! Kata Misaka yang benci kalaiu keinginan Misaka tidak dituruti."

Mikoto dibuat terkejut dengan ucapan yang keluar dari dirinya yang lain yang terlihat lebih dewasa. Ia tidak tahu kalau masih ada Misaka klon yang tersisa walaupun seharusnya semua klon yang ada kecuali 10032 sudah tewas dibunuh oleh Accelerator.

Tapi kenapa saat ini dihadapannya ia bisa melihat Misaka klon yang lain, sekalipun semua klon sudah dibunuh dan juga peta DNA miliknya sudah dimusnahkan oleh Hiko. Apalagi Mikoto juga bisa merasakan kalau klon yang ada di depannya memiliki Elektrokinesis yang hampir mendekati Elektrokinesis miliknya dalam segi kekuatan.