webnovel

Chapter 153 - Masakan Shoukuhou

"Ara akhirnya kau pulang juga, Touma-san. Sambil membawa beban berat di pundakmu," Kata Shokuhou yang sedang memakai apron karena ia baru saja selesai belajar memasak dari Chitose yang saat ini sedang berbicara dengan Orsola. "Apakah gadis yang ada di pundakmu itu adalah musuh yang harus kau kalahkan beberapa saat yang lalu?"

"Yah, begitulah gadis ini tidak membuat masalah yang besar, tapi kalau aku membiarkannya begitu saja, maka gadis ini akan membuat banyak masalah. Maka mau tak mau aku harus menjinakkan biarawati yang berpikir kalau ia bisa menguasai dunia," Kata Touma sambil menghela nafasnya lalu meletakkan tubuh Agnese ke atas sofa yang ada di lobi Yuragi Sou.

"Menguasai dunia? Kenapa hampir semua musuh yang harus kau hadapi selalu ingin menguasai dunia. Bagaikan penjahat super klise seperti yang ada di film-film," Kata Shokuhou dengan wajah yang terlihat terkejut. " Apa tidak ada hal lain yang dipikirkan oleh para penjahat itu selain menguasai dunia? Bukankah menguasai dunia itu adalah hal yang sangat merepotkan untuk dilakukan? Kenapa pula mereka semua ingin melakukan hal yang merepotkan seperti itu!"

"Yah, itu adalah salah satu hal yang selalu kupertanyakan, kenapa ada banyak penjahat yang ingin melakukan hal yang tidak ada artinya seperti itu?" Kata Touma sambil menghela nafasnya. "Tapi akan lebih baik kalau kita tunda dulu pembicaraan kita mengenai hal itu untuk nanti, sebab saat ini aku ingin makan malam sebab perutku sudah lapar. Shokuhou-san, apakah Chitose-san dan Shizuka-san sudah selesai memasak makan malam?"

"Ah, kalau soal itu, Shizuka-san belum selesai berbelanja bahan makanan untuk makan malam. Jadi makanan yang tersedia saat ini di Yuragi Sou hanyalah makanan yang kubuat bersama dengan Chitose-san dengan bahan makanan yang kubuat sendiri," Kata Shokuhou yang ingin sekali makanan yang ia buat dimakan oleh Touma. "Aku tahu kalau makanan yang kubuat tidaklah selezat yang dibuat oleh Chitose-san ataupun Shizuka-san, tapi kuharap kau mau menikmati makanan yang kubuat agar kau bisa mengisi perutmu yang sedang kelaparan."

Touma tidak pernah mencoba makanan yang dimasak oleh Shokuhou sebelumnya, karena Shokuhou tidak mau hasil masakannya yang belum sempurna dimakan oleh Touma. Sebab Shokuhou tidak ingin Touma merasa kecewa dengan hasil masakannya, tapi kali ini kemampuan memasak Shokuhou sudah jauh lebih baik. Dan rasa dari masakan yang ia buat sudah terasa lebih enak walapun masih belum setara dengan rasa masakannya Chitose dan Shizuka.

Tapi Shokuhou merasa yakin kalau masakan yang ia buat setidaknya bisa diterima oleh lidahnya Touma.

"Ooh, akhirnya aku bisa juga memakan hasil masakan yang kau buat Shokuhou-san, apakah itu berarti kemampuan memasakmu sudah meningkat sampai-sampai kau merasa percaya diri dengan menawarkan makanan yang kau buat kepadaku?" Tanya Touma yang merasa penasaran dengan rasa dari masakan yang dibuat oleh Shokuhou.

"Ya-ya begitulah, Chitose-san, Ukyo-san, Kasumi-san dan juga Shizuka-san banyak membantuku dalam meningkatkan kemampuan memasakku," Jawab Shokuhou yang merasa gugup karena pertanyaan Touma. "Mereka berempat membimbingku dengan baik sehingga rasakan masakanku yang tadinya agak hambar bisa menjadi lebih enak dan bisa diterima oleh lidah."

Shokuhou lalu berjalan ke arah dapur agar ia bisa membawa hasil masakan yang sudah ia buat kepada Touma.

Touma menunggu Shokuhou di lobi Yuragi Sou sambil menyegel kekuatan sihir milik Agnese menggunakan rune yang ia tulis dengan darah yang berasal dari tangan kanannya.

Darah di tangan kanan Touma memiliki sifat anti supranatural sehingga bisa digunakan untuk menyegel kekuatan sihir atau pun Esper dari seseorang. Touma tidak ingin Agnese berbuat macam-macam ketika ia bangun dari tidurnya nanti.

***

"Aku mengerti dengan jelas apa maksud dari perkataanmu itu, mama," Kata Orsola dengan wajah yang penuh dengan kesedihan dan kekecewaan. " Aku memang tidak cocok untuk menjadi biarawati, karena obsesiku dan juga sifatku yang ceroboh. Tapi yang tidak aku mengerti adalah walaupun saat ini aku sudah mengubah pikiranku dan mau berhenti menjadi seorang biarawati, ada kata-kata aneh yang muncul di kepalaku dan mengatakan kalau apapun yang terjadi aku harus tetap menjadi seorang biarawati karena aku ditakdirkan untuk menjadi seorang biarawati terbaik di dunia! Apakah obsesiku menjadi biarawati yang membuatku mendengar suara aneh di kepalaku?"

"Mungkin juga, tapi bisa jadi kau mendengar suara itu karena faktor yang lain," Kata Chitose yang merasa kuatir ketika ia tahu kalau putri angkatnya mendengar suara aneh di dalam kepalanya. "Biar kuperiksa dulu kepalamu dengan menggunakan Magecraft agar aku tahu apakah kepalamu itu mengalami masalah atau tidak."

"Eh, Magecraft? Apakah itu sejenis sihir, atau kekuatan Esper?" Tanya Orsola yang tidak mengerti dengan perkataannya Chitose.

"Anggap saja itu adalah sejenis sihir yang hanya bisa digunakan olehku, Hiko-san dan Touma-san, karena sihir ini tidak dapat digunakan oleh semua orang," Jawab Chitose yang menjelaskan mengenai Magecraft secara sederhana kepada Orsola.

Chitose lalu menyentuh kepala Orsola lalu ia menggunakan Structural Analysis untuk mengecek apakah ada masalah di dalam kepalanya Orsola.

Dan setelah ia mengecek kepalanya Orsola, wajah Chitose memucat. Karena ia berhasil menemukan sesuatu yang ditanam di dalam kepalanya Orsola yang membuat obsesi Orsola menjadi biarawati menjadi semakin menggila.

"Mama ada apa denganmu? Kenapa wajahmu memucat begitu?" Tanya Orsola yang merasa kuatir dengan Chitose.

"Ada yang memasang jimat di dalam kepalamu yang membuat obsesimu untuk menjadi biarawati memburuk," Jawab Chitose dengan keringat dingin yang menetes dari wajahnya. "dan siapapun yang memasangnya di dalam kepalamu, orang itu sangat ahli, karena bahkan ketika aku menggunakan Magecraft untuk memeriksa kepalamu. Aku hampir tidak dapat menemukan jimat itu, dan untuk mencabut jimat itu dari dalam kepalamu tanpa efek samping aku membutuhkan bantuan dari Touma-san yang memiliki kemampuan Esper yang bisa digunakan untuk mencabut jimat tersebut dengan aman dan tanpa resiko sama sekali."

"Aku tidak tahu siapa yang memasukkan jimat itu ke dalam kepalaku, tapi yang jelas aku tidak mau jimat itu berada di dalam kepalaku lebih lama lagi. Sebab jimat itu saat ini membuatku sakit kepala dan memaksaku melakukan hal yang tidak mau kulakukan!" Kata Orsola sambil memegangi kepalanya. "Aku sudah tidak mau lagi menjadi biarawati, kalau menjadi biarawati hanya membuat hidupku hancur dan membuat orang lain kerepotan."

"Aku merasa senang karena akhirnya kau mau merubah pendirianmu itu, Orsola. Tapi aku harus melakukan persiapan yang tepat agar aku bisa mengeluarkan jimat itu dari dalam kepalamu," Kata Chitose. "Mengandalkan kekuatan Touma-san saja tidak akan cukup, demi keamanan dirimu persiapan yang matang sangatlah diperlukan."