webnovel

Change To Other Side

Apa yang akan kau lakukan? Jika suatu malam kau bangun di sebuah ruangan gelap yang tidak kau kenal? Takut? Bimbang? Atau malah suatu perasaan khusus yang belum pernah kau rasakan sebelumnya? Ya, ini adalah ceritaku. Dimana setiap aku tidur, jiwaku akan terpindahkan ke tubuhku yang ada di masa depan. >>Other Side

HigashiSasaki · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

Nyarlathotep: The Crawling Chaos | RAW

Other Side

Genre: Thriller, Action, Fantasi, Sci-Fi, Romance

Chapter 19: Nyarlathotep: The Crawling Chaos

Beberapa jam kemudian~

Semuanya sudah dibereskan. Kedua truk itu disusun sebagai barikade tambahan di bagian luar. Dan juga hujan deras masih turun sampai saat ini. Kami bersyukur karena hal itu, darah di tempat tadi bisa di hilangkan.

**

Di dalam minimarket, Vya menjelaskan semua yang ia tau. Karena itu aku mengambil kesimpulan. Sepertinya saat Vya mencoba mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan teman-temannya. Sesaat setelah itu muncul kelompok gangster yang menguasai pasar gelap ini, dan menjadikan supermarket terbesar di kota sebagai basecamp mereka.

Sepertinya selama Vya berada di genggaman mereka, Vya selalu berada di bawah kendali obat-obatan. Entah apa tujuan mereka. Yang pasti, supermarket itu telah di runtuhkan oleh dua buah Dx level 3. Dan mengklaim bahwa itu adalah wilayah milik mereka.

"Hey, hey. Bisa kau bercerita bagaimana bisa kau bertemu Agi?" tanya Anto setelah mengetahui bahwa kita saling kenal.

"Haha, gimana ya menjelaskannya. Kita, kita adalah teman masa kecil," jawab Vya dengan nada rendah sambil terlihat malu dan memainkan kedua jarinya.

"Heee? Apakah hubungan kalian sedekat itu?" tambah Rafa dengan nada mengejek.

"Se-sepertinya begitu," jawab Vya dengan wajah yang memerah, walau begitu ia mengatakannya tanpa rasa ragu.

"Eh?" tambah David yang tidak menyangka bahwa Vya akan tanpa ragu menjawabnya.

"Lalu, gimana pendapatmu tentangnya Agi?" tanya Riki sambil menyikut-nyikutku.

"Apa? Tentu saja kami hanya adik dan kakak," jawabku dengan nada normal sambil menguap.

"Eh? Benarkah!" tambah Laras dengan nada bersemangat.

"Pastinya."

Disaat-saat keharmonisan itu berlanjut, ada seseorang yang menatap Vya dengan pandangan jijik dan kesal. Orang itu kemudian menghampirinya.

"Hey Vya, bisakah kau ikut aku sebentar?"

Ana memanggilnya dengan nada datar, apakah mereka berdua memiliki sebuah masalah di masa lalu?

"Ah, tentu saja," jawab Vya dengan tersenyum lebar sambil berdiri mengikuti Ana yang meninggal ruangan minimarket.

"Hummm?" Aku mengangkat kedua pundakku dengan kebingungan, lalu merasa bodo amat dan berjalan ke sudut dimana aku akan tidur. Di sana sudah terlihat selimut yang akan kugunakan nanti.

**

Di halaman belakang Minimarket~

Di tengah hujan yang begitu lebat, dan sesekali guntur menyambar dengan suara yang sangat keras. Dua orang wanita sedang memiliki hawa permusuhan yang kuat antara satu sama lain. Mereka berdua bersandar di sebua pilar bangunan dengan posisi berlawanan.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Ana dengan dingin dan hawa permusuhannya begitu terasa.

"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku Vya,", jawabnya dengan tersenyum merendahkan Ana.

"Jangan bercanda!! Saat semuanya pergi keluar waktu itu, aku sempat melihat kebelakang dengan harapan bahwa kau berhasil kabur dan sedang berlari di belakangku. Tapi saat itu jelas-jelas aku melihat dengan kedua mataku. Dadaku tertembus tangan Dx tipe semut. Seharusnya kedua paru-paru dan jantungmu terkoyak. Jika itu manusia biasa, sudah pasti bahwa ia mati. Bagaimana kau bisa tetap hidup?!" tanya Ana sekali lagi dengan menekankan pertanyaan yang sebelumnya.

"Entahlah, mungkin suatu keajaiban terjadi. Atau mungkin hanya kau yang salah lihat," respon Vya dengan tersenyum seperti ular yang sangat licik.

"Argh!! Kau benar-benar Vya rupanya, walau kau terlihat seperti gadis polos yang lemah namun disukai semua orang. Itu semua hanya topeng, aslinya kau hanyalah seekor rubah betina yang sangat licik. Dan mendapat apapun yang kau mau dengan caramu," decit ana degan sangat kesal.

"Hahaha," tawa Vya,

"Kau masih sangat mengenalku ya, wanita arogan," tambahnya yang masih memasang senyumannya itu.

"Lalu? Apa tujuanmu? Jika itu adalah sesuatu yang buruk maka aku tidak akan segan-segan menyerangmu," seru Ana yang langsung mengeluarkan belati miliknya.

"Hey, bukankah kau sudah tau? Bahwa aku bisa membunuhmu dengan sangat mudah?" Vya menghilangkan senyuman di wajahnya, hawa membunuh yang begitu kuat terasa.

"Hah? Walaupun kau bisa, kau tidak akan melakukannya. Kau tau sendiri bahwa Agi masih memasang kecurigaan dan ada sesuatu yang aneh padamu, jika aku menghilang secara tiba-tiba. Kau sudah tau kan apa yang akan Agi lakukan?"

Walaupun Ana berkata dengan penuh percaya diri, sebenarnya ia sedang mengatur nafasnya untuk mempersiapkan mental miliknya.

"Cih, tidak ada alasan lain, aku hanya ingin menikmati waktu bersama kakak, dan berada disisinya."

"Apakah kau yakin tidak ada tujuan lain?"

"Apakah aku perlu menjelaskannya lagi padamu? Wanita arogan."

"Dia adalah bagian yang hilang dari hidupku, tanpanya waktu serasa berjalan sangat lambat dan tidak berharga. Jika kau menghalangiku, maka jangan salahkan aku apa yang akan kulakukan nantinya ...." Vya berhenti bersandar di pilar, ia berdiri sambil melirik Ana dengan mata yang begitu menyeramkan.

"Baiklah, baiklah. Namun untuk keamanan. Aku akan terus mengawasimu."

"Lakukan sesukamu." Vya pergi meninggalkan Ana disana sendirian, perdebatan mereka berdua ditutup dengan Guntur yang sangat kuat.

>>OTHER SIDE<<

Selama perdebatan kedua wanita itu, Agi sudah masuk ke dunia kedua sejak lama, disana Waku sudah berlalu 5 jam lamanya. Karena memang waktu berjalan berbeda. Dan perbandingannya selalu berubah-ubah.

**

Saat itu Agi dan Keyla dengan santai berjalan ke sekolah bersama, dengan posisi Keyla yang memeluk tangan kanan Agi, ia memasang ekspresi yang begitu bahagia.

"Eh! Tunggu sebentar. Aku yakin kau pasti idola sekolah kan? Jika begitu nanti pasti akan tercipta sebuah keributan jika orang-orang melihatmu berjalan bersamaku," ucapku yang secara reflek menghentikan langka kaki.

"Huft, apakah kau menyuruhku pergi ke akademi sendirian darling?" Dengan wajah cemberut, Keyla mengeratkan pelukannya di tangan kananku.

"Hey, tenanglah. Sesudah ujian masuk kita pasti akan bertemu lagi kan? Saat itu aku akan melakukan satu permintaanmu, oke?" bujukku yang mencoba menenangkan wanita ini. Walau aku hampir tidak bisa mengendalikan diri karena ia terlihat begitu imut.

"Assiiik!! Kalau begitu aku pergi dulu darling! Hati-hati di jalan ya." Keyla melepaskan pelukannya dan langsung berlari meninggalkanku sambil tersenyum.

Aku berjalan santai sambil menikmati sejuknya udara pagi. Semenit setelah itu, aku menekan gelang di tangan kiriku, dan keluarlah hologram. Aku menekan-nekan dan menggeser hologram itu dan kemudian hologramnya berubah menjadi hologram peta daerah ini.

Disaat aku sedang fokus memperhatikan peta itu, tiba-tiba saja semua hologramnya tertutup, dan muncul hologram pesan milik Keyla

"Hey darling! Aku sudah sampai! Jangan sampai telat ya!"

"Ah sial, aku yakin wanita itu sedikit mengotak-atik gelang milikku, tapi ... Entah kenapa aku sedikit merasa senang," gumamku di dalam hati sambil tersenyum kecil.

Sesaat kemudian, aku merubah ekspresiku.

"Jika dipikir-pikir, ini baru semenit lebih, dan jarak dari sini ke akademi masih ada hampir 2 km. Haaaah, seberapa cepat wanita itu berlari? Dan dia berlari dimana? Apakah tidak akan di anggap orang aneh?" gumamku sambil ke kebingungan. Disaat yang bersamaan, sebuah bus menghampiriku.

"Tentu saja, aku tidak akan mengambil pilihan yang menarik perhatian banyak orang seperti itu, bertingkah seperti normal itu lebih baik," gumamku sambil merasa sedikit bangga dengan pilihanku dan melangkah masuk kedalam bis.

***

Akademi Grasia, sebuah sekolah tambahan bagi mereka yang sudah lulus SMA, dan ingin mengabdikan diri bagi umat manusia. Keuntungan menjadi Half-Human sangatlah banyak. Contohnya adalah, Half-human bebas pergi ke semua zona di pulau ke 4 ini. Mereka juga bisa mengambil misi Raid, atau misi biasa untuk mengambil inti dan bagian-bagian dari para Dx yang bisa dijadikan sebuah senjata, teknologi, pil, atau sumber energi. Karena para Dx juga lah perkembangan teknologi manusia sangat cepat.

Walau dulu membutuhkan ribuan orang untuk membangkitkan Half-human. Dan puluhan, hingga ratusan juta orang dikorbankan untuk membangkitkan 1 orang raja. Di dunia sekarang ini, jika kau memiliki uang. Maka kemungkinan kau akan menjadi Half-Human sangat tinggi. Apalagi mereka yang berasal dari keluarga bangsawan. Sudah pasti mereka akan naik menjadi Half-Human tingkat dua ke atas.

Walaupun begitu. Entah kenapa presentase kemunculan tanpa warna tidak berubah sedikitpun. Bahkan semakin mengecil. Dunia saat ini mempercayai bahwa tanpa warna telah punah dari dunia, mereka dilupakan bersama nama raja pertama. Hanya para bangsawan tingkat tinggi yang mengetahui hal tersebut.

Di depan gerbang akademi yang begitu mewah dan canggih. Berkumpul berbagai macam tingkatan orang. Bahkan disini kau bisa menentukan berasal dari kalangan mana seseorang itu hanya dari penampilannya dan teknologi yang ia gunakan.

Gelang disini sudah seperti smartphone di dunia sebelumnya, semua orang mempunyainya bahkan balita dan lansia sekalipun. Karena itu, gelang yang terlihat sangat mewah sangat berbeda dengan gelang pada umumnya. Kita bisa mengetahuinya dari warna gelang tersebut. Tingkatan yang paling bawah adalah perak, begitu juga milikku. Apalagi aku datang kesini dengan bis jadi tentu saja aku tergolong rakyat jelata.

**

Semua orang sudah berkumpul di halaman akademi, tanpa di duga saat itu orang yang menyambut para peserta adalah Keyla sendiri. Sang idola akademi dan Half-Human tingkat 5.

Dengan kecantikan miliknya, dan sikap anggun yang ia tampilkan. Tentu saja ia menjadi incaran semua laki-laki disini.

"Hai hai semuanya! Bagaimana! Apa kalian semua bersemangat?! Susah tentu kan!?"

"Tapi, sebelum aku memulainya. Aku akan menjelaskan sejarah dunia ini, kenapa di dunia hanya ada 6 pulau yang dihuni manusia. Mungkin para bangsawan sudah tau cerita ini. Namun, karena 80% peserta adalah orang biasa. Aku akan menceritakannya."

"3 tahun yang lalu, terjadi peperangan terbesar di dunia ini. Bahkan perang dunia yang terjadi dulu tidaklah sebesar ini. Karena disini seluruh umat manusia ikut berperang. Peperangan itu terjadi karena serangan besar-besaran oleh Dx dan dipimpin langsung oleh sang ratu. Mereka menghancurkan semua yang mereka lewati. Dan menjadikan manusia sebagai mainan serta makanan mereka."

"Beruntung disaat-saat terpuruknya manusia saat itu karena tidak bisa melawan sedikitpun. Muncullah kelima raja! Mereka berjuang berperang untuk membersihkan para Dx. Dengan bantuan kekuatan raja yang meningkatkan kekuatan Half-Human milik klan mereka masing-masing menjadi beberapa kali lipat. Beberapa pulau berhasil di ambil alih kembali."

"Namun, semuanya berujung sia-sia, saat semua manusia bertempur langsung melawan sang ratu. Dihadapan sang ratu. Kelima saja beserta klan mereka hanya bisa menyakitinya sedikit."

"Beruntung, lagi-lagi kita bisa melihat cahaya. Saat sesosok misterius muncul bersamaan dengan raja keempat, raja biru. Sosok itu muncul dengan pedang rajanya yang bisa berubah-ubah warna. Dibawah komando sang raja pertama. Ke enam raja lainya menerima 10x lipat dari kekuatan asli mereka. Dan khusus untuk raja biru, yang bergandengan tangan langsung dengan raja pertama yang selalu menggunakan topeng itu. Ia menerima 100x lipat dari kekuatan asli nya."

"Pahlawan telah muncul! Kemenangan akan menjadi milik kita! Itulah yang seluruh umat manusia teriakkan dengan bangganya."

"Dengan tangannya sendiri, sang raja pertama membunuh sang ratu. Namun, saat itu hanya beberapa ratus orang yang menyaksikan hal mengagumkan. Bahkan kelima raja lainya tidak menyaksikan ini."

"Sang raja pertama melepas topeng miliknya itu, ia terlihat sangat putus asa dan menangis. Air matanya begitu deras, tak lama kemudian sang raja biru ikut melepas topeng miliknya. Dan kemudian memeluk sang raja pertama. Hanya mereka yang mengetahui wajah asli milik raja pertama dan raja ke-empat."

"Setelah kemenangan ras manusia yang besar itu. Semua Dx dipukul mundur ke wilayah milik mereka. Ke tujuh raja berpencar ke tujuh bagian dunia. Mereka membangun kota klan mereka sendiri, yang sesuai dengan elemen (warna) sang raja."

"Dari ketujuh pulau, yang terkuat tentu saja pulau pertama, milik sang raja pertama. Hanya saja, pulau pertama itu yang berisi orang-orang yang memiliki kekuatan aneh seperti sang raja pertama. Terletak sangat tersembunyi dan seperti ada di dimensi lain. Sang raja pertama saat itu dengan dendam membantai Dx yang terisisa. Karena dialah populasi Dx level 4 menjadi sangat rendah. Namun, tak lama setelah perang. Sang raja pertama tiba-tiba saja menghilang ketika sedang melakukan Raid. Tidak ada yang tau kemana ia pergi, sebagian besar orang percaya bahwa sang raja pertama sudah mati."

"Dengan menghilangnya sang raja pertama, serangan balik yang dilakukan manusia di hentikan. Akhirnya seluruh raja berfokus membangun pulau milik klan mereka masing-masing. Sayangnya, seminggu setelah raja pertama menghilang. Sang raja ke empat ikut menghilang. Dengan menghilangnya dia, klan berelemen(warna) listrik (biru) menjadi pulau terlemah dari ke enam pulau yang ada. Sedangkan daerah terkuat adalah klan ungu. Sedangkan daerah yang kita tempati saat ini adalah pulau ke 4, milik sang raja kuning (cahaya), di dalam kekuatan, kita menduduki peringkat ke 3. Sedangkan pulau yang didirikan oleh sang raja pertama. Karena berita tentang itu simpang siur antara ada dan tidak. Seluruh dunia mengklaim bahwa pulau itu tidak ada dan akhirnya tidak masuk dalam rank kekuatan."

"Baiklah, apakah informasi itu bisa kalian tanamkan di otakk kalian? Jangan sampai membuat musuh yang salah di masa depan ya," ucep Keyla dengan tersenyum menyambut semua orang.

"Pastinya!!"

"Baiklah, mari kita akhiri saja cara pembukaannya. Kita langsung saja masuk kedalam ujian pertama. Tentu saja, itu adalah ujian kebangkitan. Yang takut mati dipersilahkan mundur sekarang."

**

"Hummm, jadi begitu sejarah dunia ini. Jika begitu maka masih ada pulau yang di huni manusia selain disini. Dan juga masuk akal, kenapa mayoritas di daerah memiliki kekuatan ber elemen(warna) cahaya(kuning) semua," gumamku di dalam hati sambil memegang dagu.

"Oiya, apa yang sebenarnya menyebabkanku pingsan dan hilang ingatan?"

***

Disisi lain~

"Hey Lidya, apa kau yakin sang raja pertama belum mati dan muncul kembali di daerah milik sang raja kuning!?" tanya seorang profesor kepada sekertaris miliknya. Mereka berdua adalah orang yang sama dengan yang ada di dunia utama.

"Ya profesor, Dx level empat milikku merekamnya saat ia menggunakan beberapa persen kekuatannya untuk membantu Raid di kota besar dari sang raja kuning. Selain itu, tampaknya sang raja biru juga akhirnya muncul kembali, jawab lidya sambil menekan sebuah remot, kemudian menampilkan Vidio yang direkam oleh Dx level empat miliknya.

"Hahahaha!! Sang raja pertama belum mati!! Jika begitu, maka kita bisa melanjutkan penelitian kita untuk memanggil setengah jiwa milik Nyarlathotep, sang kekacauan yang merangkak," ucap Profesor tersebut dengan tersenyum sangat bahagia.

FYI : Nyarlathotep memiliki julukan sebagai God OF Thousand Form, karena itu. Jika kalian mencari gambarnya di google, akan terlihat sangat banyak bentuk. Dan karena itu juga Nyarlathotep memiliki sangat banyak julukan.

"Saya turut senang mendengarnya profesor, apakah kita harus bergerak sekarang mengumpulkan para Dx, lalu kembali mengevolusi mereka?"

"Tidak, jika terjadi sesuatu yang aneh. Takutnya para petinggi dan raja akan sadar. Mereka akan lebih dulu bergerak sebelum kita sempat mengevolusi para Dx. Kita lakukan saja rencana itu secara perlahan-lahan, jangan terburu-buru."

"Baik profesor!!"

Lidya saat itu juga meninggalkan ruangan untuk memulai rencananya.

"Ahhhh!! Terima kasih! Terima kasih Agi! Kupikir kau sudah mati. Saat aku menyadari berita itu. Aku merasa sangat sedih karena tanpamu, kekacauan yang terjadi akan sangat sedikit, aku hampir bunuh diri karena menyadari itu."

"Persiapkan dirimu lagi, Agi! Kiya akan segera bertemu kembali."

>>Bersambung<<

~Higashi