webnovel

CERITA CINTA PRIA KEMBAR

Autor: Kinan18
Fantasía
En Curso · 17.7K Visitas
  • 34 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Ketika dua orang pria mencintai satu wanita, timbulah cinta segitiga. Seperti saudara kembar ini, Rio dan Riko merupakan saudara kembar yang mencintai satu wanita yang bernama Andin. "Gue gak rela kalo Andin bersatu dengan Riko!" ucap Rio dalam hati "Rio, gue sama Andin saling mencintai, Lo harus bisa terima itu" ujar Riko "Enggak! gue gak akan pernah rela kalo Andin sama lo!" ujar Rio "Kalo lo cinta sama Andin, harusnya lo bisa terima apa keputusan dia, dia berhak bahagia!" jawab Riko Karena cinta, hubungan saudara kembar itu hancur. Satu wanita di perebutkan, dan dua hati yang sama . sama tidak ingin mengalah terus menerus berdebat. "Kalo gue gak bisa dapetin Andin, orang lain juga gak boleh dapetin dia! ngerti lo?!" ucap Rio yang semakin memperkeruh suasana "Bagaimanapun caranya, gue pasti bisa bersatu sama Andin, paham lo?!" jawab Riko tidak mau kalah Begitulah, mereka terus bersaing untuk mendapatkan hati nya Andin. Siapakah yang akan menjadi pemenang hati Andin? Apakah Andin tidak akan berpindah hati dari Riko? Atau... hatinya bisa saja pindah pada Rio? Hmmm. Bagaimanakah kelanjutan nya? Penasaran kan? Jangan lupa ikuti terus kisah cinta mereka yaaaa:)

Etiquetas
3 etiquetas
Chapter 11. Rio dan Riko

Rio dan Riko adalah dua saudara kembar siam. Dari atas sampai bawah mereka sama, tidak ada perbedaan sama sekali, hanya orang orang tertentu yang bisa membedakan mereka berdua.

Hubungan mereka sangat baik, mereka saling menjaga satu sama lain, mereka juga selalu bersama sama kemanapun mereka pergi. Saat ini mereka sudah duduk di kelas 3 SMA, sebentar lagi mereka lulus dan akan segera melanjutkan kuliah.

Rio, adalah kakak nya Riko, mereka sama sama memiliki sikap yang dingin, bedanya... Rio agak kasar dan Riko masih sedikit lembut.

Mereka terlahir di keluarga yang berada, mereka tidak pernah merasakan hidup kekurangan, apapun yang mereka inginkan, orang tuanya pasti kabulkan.

Pagi itu.....

Rio : "Ya ampun! Jam set 7?! Wooyyy, Riko! Bangun lo!"

Riko : "Duhhh, apaan si Yo?!"

Rio : "Udah jam set 7, kebluk banget si lu sampe gak bangunin gue!"

Riko : "Emangnya lo mau kemana sii?"

Rio : "Sekolah lah, kemana lagi?"

Riko : "Lo mau sekolah sendiri?"

Rio : "Haa? maksud lo?"

Riko : "Hari ini tanggal merah bego!"

Rio : "T.. tanggal merah?"

Riko : "Iyaa, ganggu banget lu, gue lagi enak tidur juga"

Rio : "I...iya sorry sorry, gue gak ngeuh soalnya wkwk"

Riko : "Jadi gak ngantuk lagi kan, heuh!"

Rio : "Udahlah, bangun ajaa, udah siang juga"

Riko : "By the way, gimana kalo pagi ini kita jogging?"

Rio : "Setuju!"

Akhirnya, Rio dan Riko pun pergi jogging.

Rio : "Letoy banget si lo Rik!"

Riko : "Kalo mau duluan, duluan aja kali"

Rio : "Istirahat dulu yo, tuh ada kedai"

Riko : "Lo mau buang lemak apa mau nambah lemak sii?"

Rio : "Dua duanya" ujarnya sambil pergi ke kedai

Di kedai.....

Riko : "Yo, lo tahu gak?"

Rio : "Tahu apa?"

Riko : "Bentar lagi Ayah sama Ibu mau pergi ke luar negeri"

Rio : "Oh ya? bagus dong"

Riko : "Kok bagus?"

Rio : "Kaya gak tahu gue aja lo, gue kan jadi bisa bebas"

Riko : "Lo mah pasti mau keluyuran malem lagi"

Rio : "That's right!"

Riko : "Serah lu deh!"

Bersambung....

También te puede interesar

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
89 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
¡Guau! ¡Si dejas tu reseña ahora mismo, sería la primera!

APOYOS