webnovel

Telepon

Sementara di tempat lain terlihat seorang pria sedang membaca Alquran dengan mengkhususkan bacaannya untuk Dina dan janinnya.

Dina merasa lebih tenang, dia mengambil ponsel. "Khafi, coba hubungi nomer ini," pinta Dina menunjukkan nomer seorang wanita yang tadi menelponnya.

"Siapa ini Mbak?"

"Katanya istrinya dokter Asyief, tapi aku tidak percaya. Entah kenapa aku yakin Kak Aqsa yang menyuruh wanita itu menelponku."

Dina sangat yakin. "Baik," ujar Khafi lalu menelepon nomer itu. Khafi mencoba beberapa kali namun tidak aktif. Dina terlihat kecewa.

'Kenapa hatiku sangat yakin? Ya Allah tenangkan hati hamba,' pinta Dina dalam hati, lalu menatap Indana.

"Apa kamu bisa melihat, pemilik nomer ini?" tanya Dina kepada Indana. Wanita yang tengah berbadan dua itu sangat berharap.

"Aku tidak bisa menerawang kalau jauh. Dan aku hanya diberi petunjuk oleh Allah. Dengan keadaan orang-orang disekitarku. Maaf ya Mbak," ujar Indana.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com