Randi tertawa. Panjang. Tidak hanya kepala. Seluruh tubuhnya terangguk-angguk. Tangannya bahkan ikut memukul-mukul meja. Saking gembiranya.
Beberapa pengunjung cafe melirik. Randi cuek saja. Ia baru mengurangi tawa setelah ia merasakan air matanya ikut keluar.
"Betul kan? Betul kan? Ia tidak kenal dengan aku," ujarnya sambil mengusap mata. "Sama sekali tidak kenal."
Melina ikut tertawa. Melihat pria di depannya yang tertawa tanpa melihat situasi. Tapi hanya sesaat. "Dia tidak dengan kamu. Apa tidak pernah berjumpa dia?" tanyanya.
"Lebih banyak aku mengikuti dari belakang. Tapi pernah juga jumpa beberapa kali. Malah sampai berbicara dengan dia," tutur Randi yang teringatkan berbicara dengan Hanjo di pelabuhan kapal cepat sebelum Hanjo berangkat ke Pulau Pari di Kepulauan Pulau Seribu.
"Tapi kenapa dia tidak kenal kamu? Pernah ketemu tapi dia tidak kenal juga"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com