Setelah maghrib, semuanya berkumpul di halaman villa dan bagian teras villa. Beberapa set meja dan kursi yang sekiranya ringan berbahan rotan, ditata dan dipindahkan dalam satu titik tertentu. Tentu gunanya agar bisa duduk-duduk bersama membentuk perkumpulan dengan mengitari alat panggang yang tingginya seukuran pinggang orang dewasa.
Alat panggang itu sudah disiapkan Azzam sejak tadi sore setelah ia menunaikan ibadah sholat ashar yang sedikit telat. Sudah ia isi dengan arang yang kini tampak menyala-nyala. Alat panggang itu memang ditopang dengan empat kaki besi yang kokoh. Jadi lumayan enak, biasa memanggang dengan berdiri.
Angin malam ini semilir lembut, jadi rasanya pas untuk kegiatan barbeque lagi. Memanggang daging ayam dan daging sapi slice, bersama bumbu-bumbu oles yang sudah siap dan tambahan lainnya.
"Wooaaahh, sejak kapan ini siap semua?" Tanya Alan yang baru saja datang mendekat. Ia dituntun oleh Leo dan Kina menyusul di belakang Alan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com