"Anak ayah lagi apa cih, di cana... gelak- gelak mulu dari tadi?"
Lukman tersenyum nyengir, sambil merasakan kedutan dari perut Tristant yang sedang ia sentuh menggunakan telapak tangan. Belakangan ini, hampir setiap malam Lukman mempunyai kebiasaan baru. Yaitu berbicara dengan bayinya yang masih berada di kandungan Tristant. Kebiasaan itu muncul tepatnya setelah perut Tristant mulai terlihat membesar.
"...aktif banget ya dia, gerak- gerak terus." ucap Lukman sambil mengusap- usap perut Tristant dibagian yang sedang berkedut. Kemudian ia menoleh ke arah sang pemilik perut, yang sedang menatapnya sambil tersenyum nyengir padanya. "Emang lu nggak ngerasa sakit, ditendang- tendang ama dia."
Tristant menggeleng- gelengkan kepalanya. "Enggak sih, cuma kadang- kadang agak geli."
"Kirain sakit."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com