"Gue kangen banget sama lu Trist," Aku Lexa yang tidak mau duduk terpisah dari cowok imut itu.
Meski sudah bertemu, bahkan duduk rapat dengannya, tapi rasa rindu itu belum kunjung hilang. Bahkan ia mengabaikan Balqis yang sedang sibuk menyiapkan banyak makanan dan minuman yang mereka bawa sendiri. "Ya ampun, perut lu udah kelihatan gede banget." Telapak tanganya terasa gemetar mengusap perut gendut milik sahabatnya.
"Dada nya juga gede ya?" Celetuk Yusuf yang membuat seluruh pasang mata, refleks menatapnya. "Iya kan? Emang nggak pada ngerasain apa pas pelukan tadi?"
Ucapan polos Yusuf tentu saja membuat rona wajah Tristant bersemu merah. "Ngomong apaan si lu, Suf?"
"Emang lu ngrasain?" Ketus Jonathan, manik matanya melirik kesal pada remaja berondong yang tengah duduk bersila di sampingnya.
Yusuf tersenyum nyengir, "habis gimana dong? Orang kerasa, ya dirasainlah."
"Ha... ha... ha... ha...!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com