webnovel

CARAKU

Perjalanan Hidup dan Permainan Hati

Yanti_Wina · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

Bersedia menikah

Hari pertama Aldi masuk kerja, di sambut teman- teman sesama Dokter dan perawat termasuk Dokter Ayu, dia terlihat yang paling menonjol di matanya terlihat aneh, dari cara memandang Aldi sama senyuman anehnya membuat Aldi tidak nyaman.

"Selamat bekerja kembali Dokter..." salah satu perawat tersenyum dan mengulurkan tangannya, Aldi membalasnya dan tersenyum yang lainnya juga mengikuti, Saat Dokter Ayu menjabat tangannya Aldi sedikit enggan tapi, Aldi tidak memperlihatkan ketidaksukaannya .

Setelah kerumunan yang menyambutnya bubar, Aldi masuk keruangannya duduk di kursi dan bersandar, tak lama Dokter Ayu datang dengan membawa data pasien,

"Ini data pasien baru yang harus Dokter tangani karna pasienku terlalu banyak semenjak Dokter sakit," Aldi mengangguk, karena Aldi tidak banyak merespon, Dokter Ayu pamit.

Tidak cuma hari itu bahkan hari- hari berikutnya dia selalu datang keruangan Aldi, ada aja alasan untuk bertemu Aldi kadang data pasiennya bisa ketuker dengan pasien Aldi dan itu tampak di sengaja.

***

Setelah pulang kerja, Vio berniat mengunjungi Aldi, Vio membawa makanan untuk makan malam.

Sepanjang jalan menuju ruangan Aldi, banyak yang menyapa Vio, Vio membalas dengan senyuman, saat mau membuka pintu, pintunya tidak tertutup rapat sebelum Vio mendorong terlihat pemandangan tidak mengenakan,

Di dalam Aldi sedang duduk bersandar di sofa tapi, matanya terpejam dan di belakangnya ada Wanita menunduk hampir menyentuh bibir Aldi, dengan kasar Vio mendorong pintu dan Wanita itu tersentak kaget sementara Aldi tetap diam tak bergerak,

Muka wanita itu merah padam menahan malu dan cepat bergeser agak menjauh, Vio melangkah dan bergerak mendekati Aldi melingkarkan tangannya di leher Aldi dan mengecup bibirnya hingga Aldi terbangun,

"Sayang... kapan datang?" Vio tersenyum manja,

"Barusan sayank, O'ya hampir aja ada lebah menyengat bibirmu, untung aja Vio cepat datang," Aldi sedikit bingung mendengar kata- kata Vio, dan ketika Aldi membetulkan posisinya duduknya Aldi kaget ada Dokter Ayu tak jauh dari situ berdiri seperti patung,

"Dokter ada apa diruanganku? sejak kapan ada di sini?" perkataan Aldi membuat gugup Dokter Ayu, bahkan mati kutu,

" Aku .... aku... anu... aku mau mengambil data pasien sepertinya datanya tertukar," jawabnya,

"Oh... itu di meja" Aldi menunjuk kemeja tapi, tangannya yang satu lagi melingkar di pinggang Vio. Dokter Ayu dengan cepat mengambilnya dan pergi. setelah Dia pergi Vio tertawa lepas membuat Aldi bingung...

"Heyy... ada apa?" Aldi mengerutkan keningnya,

"Tuh lebah betinanya baru keluar..." Vio masih tertawa. terus menceritakan kejadian barusan yang di lihatnya, Aldi mukanya berubah muram...

"Sampai sejauh itu?? berani- beraninya."

"Kamu itu terlalu menggoda Al, bibirmu sexi tubuhmu Atletis trus tinggi tampan terus...."

Vio menghentikan ucapannya,

"Terus apa ???" Aldi mengerutkan keningnya,

"Hot..." Vio tersenyum jahil, Aldi menyubit pipi Vio,

"Aduh... sakit..." Vio berteriak,

"Tapi Vio takut..." muka Vio berubah serius,

"Kenapa?" Aldi menatap Vio,

"Kebanyakan kalau orang suka sama seseorang kadang nekat Al, Vio takut kamu..."

"Tergoda ??" Vio mengangguk, Aldi memeluk erat Vio, "Cuma kamu yang buat aku tergoda." jawabnya,

"Kalau dia berbuat yang aneh- aneh seperti tadi lagi bagaimana?" Aldi berfikir sejenak.

"Bagaimana kalau kamera tersembunyi? kamu kapan aja bisa cek keadaan ruangan aku??" Vio menggeleng,

"Itu terlalu berlebihan," Aldi tersenyum,

"Biar aku sama kamu tenang Oke?" Aldi tidak tega melihat wajah Vio yang cemas.

"Terserah kamu gimana baiknya," Jawab Vio,

"Besok aku pasang." Vio mengangguk,

"Vio hampir lupa, Vio bawa makanan buat makan malam kita, makan dulu! kamu harus terjaga sampai pagi, jadi jangan biarin perutmu kosong, Vio juga bawa Vitamin." Aldi mengangguk dan mulai makan makanan yang Vio hidangkan.

"Makasih sayang..." pas setelah makan malam selesai pintu di ketuk suster,

"Masuk!" perintah Aldi,

"Ada pasien Dok di UGD" Suster memberi tahu Aldi.

"Baik," Aldi menatap Vio, dan Vio menganggukan kepalanya,

Jam menunjukan pukul satu malam. Aldi baru selesai mengurusi pasien dan masuk ke ruangan, terlihat Vio tertidur lelap di sofa, Aldi membetulkan posisi tidurnya.

Pintu di ketuk dan di dorong oleh seorang laki- laki, dokter teddy yang kebetulan jaga bareng Aldi masuk ke ruangan Aldi,

"Ada apa dok?" tanya Aldi, Teddy terdiam cukup lama memandang Vio yang tertidur memakai dress pendek di atas lutut memperlihatkan kaki jenjangnya yang indah sampe akhirnya Aldi mengulang pertanyaannya.

"Ada apa dok?" Teddy terperangah kaget dan akhirnya fokus,

"Ini tes lab pasien yang tadi demam tinggi." Aldi mengangguk trus memasukan ke dalam data pasien,

"Oke," setelah teddy pergi Aldi menatap Vio

"Bagaimana orang tidak terpesona meliat kamu, kamu begitu indah," gumam Aldi, terus dia pergi keparkiran mengambil selimut di mobil dan menutupi tubuh Vio.

Aldi tersenyum sendiri karna Vio dan dirinya memiliki daya tarik sendiri yang membuat lawan jenis tidak mengabaikannya ketika ada kesempatan untuk melihatnya bahkan ada yang terobsesi ingin memilikinya.

Pagi - pagi Vio dan Aldi berjalan menuju parkiran tangan Aldi melingkar di pinggang Vio banyak pasang mata yang melihatnya, walaupun baju mereka agak kusut, tapi tidak mengurangi pesonanya, mobil meluncur dan sampai di Villa, wajah Aldi terlihat lelah, masuk kamar dan merebahkan badannya, kemejanya di gulung dan kancingnya beberapa lepas, Vio keluar dari kamar mandi duduk di sampingnya aroma tubuhnya membuat Aldi membuka matanya dan menarik Vio kepelukannya.

"Mandi! Vio bikin sarapan." bujuk Vio, Aldi cemberut tapi mengangguk,

"Baiklah," Aldi beranjak ke kamar mandi, Vio menyiapkan pakaian ganti dan pergi kedapur untuk membuat sarapan, Aldi menyusul setelah selesai mandi, duduk di meja makan dan sarapan tanpa suara, setelah itu pergi kekamar, setengah jam kemudian sudah terlelap, Vio menyelimuti tubuh Aldi.

Senja berganti malam dan malam berganti pagi...

Vio sudah berganti pakaian mengenakan rok ketat atasannya kemeja tipis dan di tutup blazer rambut hitamnya tergerai Aldi keluar dari kamar mandi dan Vio merapikan pakaian yang di kenakan Aldi.

Setelah sarapan mereka berangkat bekerja. Aldi hanya bekerja sebentar, sementara Vio sedang sibuk dengan setumpuk pekerjaannya sampai Aldi masuk ruangannya Vio sama sekali tidak menyadarinya, Tangan Aldi merangkul dari belakang membuat Vio hampir menjerit kaget,

"Ini aku," Bisik Aldi, setelah tau Aldi, Vio berbalik terus mengecup bibir Aldi.

"Ma'af, Vio sampai tidak tahu kamu datang."

Aldi berjalan kesofa dan meminum jus yang dia beli,

"Tidak pulang?" tanya Vio, memandang Aldi,

"Tidak, tanggung nanti kena jaga malam lagi gantiin temen." Jawab Aldi.

"Ya sudah nanti Vio bawain baju gantinya," jawab Vio sambil menatap Laptop kembali. setelah sore Aldi balik RS dan Vio pulang sendiri, mandi dan membawa baju ganti untuk Aldi.

Aldi masuk ke ruangannya duduk dan memeriksa pekerjaannya pintu di ketuk dari luar,

"Ya masuk!" Ayu muncul dari balik pintu, walaupun Aldi kurang suka dengan Ayu apalagi setelah kejadian sebelumnya Aldi tetap bersikap wajar.

"Mau coffee?" Aldi menggeleng.

"Tapi aku beli dua," Aldi tidak ingin berdebat jadi, Aldi menerimanya,

"Ya sudah aku minum," Ayu meletakan coffee di meja dan berlalu pergi.

Vio naik taxi menuju RS tapi di depannya ada kecelakaan beruntun, jadi Vio sangat terlambat. Vio mengambil handphone di tasnya dan menghubungi Aldi.

"Sayang, Vio akan sangat terlambat datang ada kecelakaan beruntun di sini." Aldi cemas.

"Kamu baik- baik aja kan?" tanya Aldi memastikan.

"Jangan khawatir Vio baik- baik aja." Aldi bernafas lega,

"Kalau begitu Aku tunggu, tapi hati-hati!"

"Baik, sampai ketemu nanti..." Vio mengakhiri panggilannya.

Jam sepuluh lewat Aldi mulai merasa ngantuk, memutuskan mengambil Coffee dan meminumnya tapi, bukannya matanya terjaga malah makin berat dan tertidur,

Sepuluh menit kemudian pintu di ketuk seseorang dan tidak ada respon Aldi, terus pintu di buka dan dia merogoh jasnya menyuntikan sesuatu ketangan Aldi terus mengelus muka Tampan Aldi perlaha, lalu dia melepaskan bajunya melihat Aldi tak berdaya dia tersenyum, wanita itu sudah setengah bugil.

***

Vio berjalan di lorong RS, entah mengapa perasaannya tidak enak, Vio melihat handphonenya ada sesuatu yang aneh, setelah mengeceknya terlihat dari kamera tersembunyi melihat Ayu di sana, Vio langsung menghubungi Radit.

"Dit kamu dimana?" dari ujung telepon Radit menjawab,

"Di RS baru selesai Operasi, kenapa?"

"Tolong keruang Aldi sekarang, ada yang tidak beres," tanpa menunggu jawaban Radit, sambungan Vio putus.

Radit bengong melihat Vio berjalan setengah berlari tanpa menjelaskan Vio menarik Radit dan membuka pintu ruangan Aldi, terlihat Aldi masih memejamkam matanya, namun agak gelisah dan Ayu hampir menindih tubuh Aldi, Ayu terkejut dengan kedatangan Vio yang tiba- tiba,

Plakkk tangan Vio melayang tanpa ampun sampai Ayu jatuh kelantai dan Vio menendangnya, Ayu meringis, Vio menatap tajam dan mengepalkan tangannya.

"Kamu dokter cabul ...." Suara Vio terdengar kasar dan keras sampai ke luar ruangan, beberapa perawat dan dokter lari melihat apa yang terjadi, melihat Ayu yang setengah bugil mereka bengong,

"Apa yang kamu lakukan?" suara Vio tinggi,

"kamu wanita rendah." Ayu gemetaran dan menunduk menahan malu karena banyak orang yang melihatnya, Ayu mengambil baju dan memakainya,

Sementara Aldi dengan mata tertutup, tetapi gelisah tidurnya bahkan Aldi membuka sebagian kancing bajunya, ketika Vio mendekatinya, ada jarum suntik di lantai, Vio berbalik dan mendekati Ayu,

"Apa yang kamu lakukan?" Ayu terdiam, tapi ada salah satu dokter maju dan memeriksa keadaan Aldi terus menjelaskan,

"Sepertinya Obat perangsang," yang lain bengong dan plakkk... tangan Vio sudah mendarat lagi di pipi sebelah nya Ayu.

"Bagus, beberapa hari yang lalu kamu mau mencium calon suamiku, sekarang, kamu gila, dan benar- benar tidak tau malu." Ayu duduk di lantai sambil menunduk, dia tak menyangka ada kamera tersembunyi diruangan itu,

"Tunggu beberapa jam lagi dan kamu akan merasakan akibat dari perbuatanmu sendiri." Suara Vio mengancam.

Dokter Ayu di bawa keluar dari ruangan itu dan dokter yang lain memeriksa Aldi, Vio bertanya,

"kenapa obatnya bereaksi tapi dia masih tertidur?" Vio kebingungan,

"Coba di putar ulang rekamannya !" dan Vio memutarnya terlihat sebelumnya Ayu memberikan coffee,

"Cek di Lab coffee nya!" seseorang bergegas ke Lab.

"Tunggu hasilnya besok, kemungkinan Dokter Aldi di kasih obat tidur," Vio mengangguk

"Terimakasih" balas Vio,

Vio membawa Aldi keparkiran dan Radit yang menyatir, sepanjang jalan Aldi tidak mau diam Aldi memeluk Vio dan berguma,

"Vio panas ..." Radit yang sedang menyetir ketawa, melihat tubuh Aldi sudah setengah polos,

"Aku bisa bayangin nanti kalau udah di tempat tidur, sekarang saja di depanku sudah berani setengah polos," Radit menggoda Vio, wajah Vio memerah seketika.

"Vio tidak bisa membayangkan kalau tadi Vio terlambat datang," Vio terlihat sedih, Radit diam.

"Keberuntungam masih milik kalian, tapi jika terlambat apa kamu bisa memaafkan Aldi?"

Vio tanpa ragu mengangguk, Radit kaget.

"Apa kamu tidak akan marah sama Aldi?"

"Tidak, karna kalau dia sadar, Vio yakin Aldi tidak akan pernah melakukan itu." Radit tersenyum kagum.

Sampai Villa, Aldi di baringkan di tempat tidur dan Radit pamit sambil menggoda Vio.

"Selamat beraksi..." Radit mengedipkan matanya dan pergi, wajah Vio memerah, setelah menutup pintu Vio balik kekamar.

"Vi panas Vi... minum..." Vio mengambilkan minum, Aldi meminumnya dengan tergesa- gesa hingga kemejanya basah, Vio membuka kemeja Aldi dan membuka sepatunya, tapi Aldi menarik tangan Vio menindihnya membuka baju Vio secara paksa dan menekan tubuh Vio, melakukan hubungan intim sampai beberapa kali dan akhirnya tertidur pulas tanpa gelisah seperti sebelumnya. Vio tersenyum dan memeluk Aldi ...

Pagi- pagi Aldi kaget melihat tempat tidur acak- acakan tidak karuan, hampir di seluruh permukaan seprei basah, baju berserakan dimana- mana dan melihat di sampingnya Vio kelelahan.

"Apa yang terjadi?" gumamnya, Aldi lebih kaget melihat baju Vio sobek di lantai.

Aldi berjalan kekamar mandi, mandi dan memakai baju, satu jam kemudian Vio bangun dan membersihkan badannya, menggulung seprei dan menggantinya. Aldi datang masuk ke dalam kamar dan masih terlihat bingung.

"Vi kenapa begini?" Vio tersenyum,

"Kamu yang berbuat kok nanya Vio?" Aldi makin semakin tidak mengerti,

"Seprai nya kenapa?" Aldi bertanya lagi,

"Ini kotor karena kamu sembarangan muntah di mana-mana." jawab Vio sambil tersenyum

"Coba jelasin ke aku!" pinta Aldi sambil melingkarkan tangannya di pinggang Vio.

"Baik kata Vio..." dan menunjukan rekaman kamera tersembunyi di ruangan Aldi, wajah Aldi berubah gelap,

"Dia melakukan ini padaku?" tanya Aldi, "Ma'af" kata Aldi, Vio menggeleng,

"Bukan salahmu." handphone Vio berbunyi, Vio segera mengangkatnya,

"Nona Vio, hasil Labnya udah keluar dan di dalam minuman itu dicampur obat tidur dosis tinggi." Vio mengepalkan tangannya.

"Baik terimakasih kami akan mengurusnya."

"Sama- sama Nona." sambungan terputus.

"Aldi makin marah mendengarnya."

"Jangan menerima apapun dari orang lain!" Vio menatap Aldi, Aldi mengangguk

"Tadinya aku menghindari kontak terus sama dia, biar dia diam jadi aku menerimanya dan waktu itu aku ngantuk jadi ku minum." wajah Aldi merasa bersalah, Vio mengecup bibir Aldi,

"Kamu hot banget tadi malem, lebih hot dari sebelumnya." Vio tersenyum menggoda, sambil memberikan rekaman aksi Aldi semalam,

"Jadi tadi malam ..." Vio tertawa,

"Kamu muntah delapan kali," jawab Vio, Aldi bengong, lebih bengong lagi ketika memutar Vidio dirinya,

Vio berjalan kedapur dan menata sarapan di meja makan, setelah sarapan mereka menuju ke RS untuk menyelesaikan kejadian semalam.

Sampai di RS Vio dan Aldi masuk ke ruangan Kepala RS di sana sudah duduk Ayu pandangannya kebawah, tidak berani menatap Aldi dan Vio, pipinya masih merah bekas tamparan Vio.

"Saya minta bapak bisa berbuat adil." suara Aldi geram menahan marah.

"Saya sudah melihat rekamanya dan saya prihatin lebih prihatin lagi dia mencampurkan coffee dengan obat tidur dosis tinggi dan menyuntikan obat perangsang, jadi pihak RS akan memberhentikan dokter Ayu, mungkin di kota ini dia akan sulit mendapat pekerjaan karena kejadian memalukan ini."

"Bagus " kata Aldi. Ayu tertunduk malu

setelah proses selesai, Ayu baru menatap Aldi dan Vio.

"Ma'af atas kesalahan yang saya perbuat." Aldi melotot.

"Bagaimana kami bisa mema'afkanmu, karena kelakuanmu hampir merusak semuanya, ini calon istriku dan dia yang terbaik." Aldi menarik tangan Vio dan meninggalkan ruangan itu.

Semua orang berkumpul di depan pintu setelah Ayu keluar semuanya melihat jijik sehingga Ayu tak berani mengangkat mukanya sekalipu, dia bergegas masuk keruangannya mengemasi barang - barangnya lalu pergi secepatnya.

****

Malam itu Vio berada dalam pelukan hangat Aldi di taman belakang Villa mata Vio terpejam merasakan kehangatan, itu nyata Vio dapatkan dari pria terbaiknya aroma tubuh Aldi memabukan Vio, hingga Vio terbangun dan mengecup bibir Aldi....

"Vi... kita menikah secepatnya..." Aldi menatap Vio lembut, Vio mengangguk.

" Vio juga setuju... Vio akan memilikimu sepenuhnya." Aldi tersenyum,

"Aku akan membahagiakanmu selamanya,"

" Vio tidak pernah meragukanmu, karena selama ini kamu telah melakukan yang terbaik."

"Tetap di sisiku dan bersamaku." kata Aldi,

"Tentu.." jawab Vio.

terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca, semoga kedepannya saya menulis lebih baik lagi.

Yanti_Winacreators' thoughts