Arpad memasuki kamar Benca. Saat membuka pintu, Benca sedang duduk di pembaringan sambil menghadap pintu, seolah menanti dirinya.
"Fia, kenapa kamu belum tidur?"
"Kamu dari mana?"
Arpad tergagap, "Aku, uhm… aku sedang mencari udara segar."
"Kamu bertemu dengan Lorant?" Arpad kaget, seolah seperti maling yang tertangkap basah, "Aku tidak tahu apakah kamu bertemu dengan Lorant atau tidak, tetapi saat kita semua melihat Lorant di pesta pernikahan bersama, aku yakin kalian berdua akan saling mencari cara untuk bertemu dan bicara entah bagaimana caranya."
Arpad menghampiri Benca, lalu duduk di samping wanita yang telah sah menjadi istrinya tersebut. Dia meraih jemari Benca lalu mengecupnya perlahan, "Fia, apakah kamu akan mempercayaiku?" Tanya Arpad pelan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com