webnovel

BUTTERFLY'S ETERNAL LOVE (Bukan Liang Zhu)

Seorang gadis yang bernama Zhiwei mengalami time slip ke zaman dinasti Jin Timur. Dia bersama Shanbo, Yinfeng, dan Yingtai melakukan petualangan untuk mengumpulkan empat perhiasan batu Liang Zhu. Apakah Zhiwei bisa pulang kembali ke masa depan?

Maria_Ispri · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
33 Chs

BAB 2

"Eh sini-sini, lihat," ucap Zhiwei meminta Qixuan yang sedang makan kudapan untuk mendekat. Mereka sedang di atas roftoop sebuah bangunan di kampus tempat Shan Bo kuliah.

"Bawa agak ke Timur, kalau tak salah dia ada di gedung yang satunya," ucap Qixuan.

Mereka berdua memperhatikan tampilan layar yang ditangkap oleh drone milik Qixuan.

Mereka melihat jalanan sepanjang kampus, aktivitas mahasiswa yang ada di luar gedung. Drone mereka arahkan ke sebuah gedung. Mereka memperhatikan semua aktivitas perkuliahan dari luar jendela yang terbuka. Zhiwei dan Qixuan terkikik melihat ekspresi para mahasiswa yang terlihat mengantuk, ada yang malah benar-benar tidur.

"Dimana kakakmu?" tanya Qixuan.

Zhiwei mengalihkan drone ke bagian lain gedung kuliah, dia melihat kakaknya Shan Bo sedang berdiri di depan gedung bersama seorang perempuan.

"Siapa dia?" tanya Zhiwei dengan alis berkerut.

"Agak turunkan," pinta Qixuan, "sini-sini," pinta Qixuan mengambil alih drone.

"Oh, dia Ying Tai, anak keluarga Zhu," terang Qixuan.

"Siapa Ying Tai?" tanya Zhiwei.

"Keluarga Zhu keluarga kaya di kota ini. Mereka memiliki perusahaan yang bergerak di bidang fashion," terang Qixuan.

"Oh," jawab Zhiwei singkat.

"Apakah masalah kakakmu gara-gara perempuan ini?" tanya Qixuan.

Zhiwei ingat kemarin malam saat membantu Shang Bo masuk ke apartemen, kakaknya menggumamkan nama Ying Tai.

"Eh lihat-lihat. Sepertinya mereka bertengkar," ucap Qixuan.

Zhiwei langsung mengambil alih kendali layar. Dia menurunkan drone. Tiba-tiba Shang Bo menoleh melihat drone yang terbang tak jauh dari mereka berdiri.

"Eh, mereka tahu. Cepat-cepat naik," perintah Qixuan dengan panik.

Zhiwei melihat di layar Shang Bo berteriak-teriak marah pada drone lalu melepas sepatunya. Sepatu itu dilemparkan ke arah drone tapi meleset.

Zhiwei dan Qixuan tertawa terbahak, lalu menerbangkan drone ke arah lain.

"Eh itu gedung perkuliahan arkeologi," ucap Qixuan.

"Ayo kita jelajahi siapa tahu kita menemukan Dinosaurus hahahaha," ucap Zhiwei sambil tertawa lebar.

Mereka mengarahkan drone ke sebuah ruangan dengan jendela terbuka di lantai paling atas. Sebuah ruangan kantor dengan beberapa kotak kaca di dalamnya. Mereka melihat semuanya dari luar jendela.

"Eh lihat ada yang masuk," ucap Qixuan sambil masih makan kudapan yang ada di tangannya.

Zhiwei memperhatikan beberapa orang yang masuk ke dalam ruangan.

Salah satu dari mereka terlihat masih muda memakai jas rapi berwarna hitam. Salah satu dari mereka yang tak memakai jas membuka kotak kaca lalu menjelaskan sesuatu. Sepertinya sesuatu yang sangat penting, seperti benda purbakala yang langka.

"Apa itu? Sebuah kalung logam bermata merah?" tanya Zhiwei.

Qixuan memperhatikan dengan seksama.

"Wah kelihatannya itu sebuah benda antik. Indahnya," ucap Qixuan.

Zhiwei melihat seberkas cahaya memantul ke arah drone. Zhiwei mengernyit.

"Apakah kau melihat cahaya?" tanya Zhiwei.

Qixuan mengernyit.

"Tak ada. Apakah kau salah melihat?" tanya Qixuan memastikan.

"Entahlah mungkin hanya perasaanku saja," jawab Zhiwei.

Zhiwei mendekatkan drone ke arah jendela.

"Hei lihat," ucap Qixuan, "cepat-cepat pergi," perintah Qixuan pada Zhiwei saat orang-orang yang ada dalam ruangan menyadari keberadaan drone mereka.

Zhiwei mengendalikan drone menjauh dari gedung. Dia melihat lelaki yang berjas rapi membuka jendela lalu mengarahkan pistol ke arah drone. Sebuah tembakan meletus tapi beruntung tembakan itu meleset.

"Cepat bawa kembali," perintah Qixuan.

Jantung Zhiwei berdegup kencang. Dia tegang. Apakah mereka melihat sesuatu yang tak seharusnya dilihat? Melihat betapa seriusnya lelaki itu menembakkan pistol ke arah drone, Zhiwei tahu mereka sedang menghadapi masalah.

"Cepat kita pergi dari sini," ajak Zhiwei setelah drone berhasil kembali dengan selamat di tangan mereka.

Zhiwei dan Qixuan cepat-cepat turun dari gedung lalu pergi meninggalkan area kampus dengan hati yang berdebar.