webnovel

Bunga Menari

*Sudah Tamat* Terbelenggu dalam peliknya kisah masalalu membuat Clarista hampir masuk rumah sakit jiwa. Di akhir batasnya, seakan sudah takdir ia dipertemukan dengan laki-laki yang memiliki kepribadian dengan sosok seseorang dari masalalunya itu. Berkali-kali menolak, takdir tetap menjadikan laki-laki yang baru hadir ini sebagai pendampingnya. Hingga Clarista lelah menolaknya, pasrah dia pada takdirnya. Tapi ... apa kali ini akan berakhir sama lagi? Apakah laki-laki yang baru ini juga akan meninggalkan selamanya seperti sosok masalalunya? Lantas, ia ... apakah akan berakhir menjadi seorang pasien di rumah sakit jiwa seperti yang sebelumnya terlintas dalam benaknya?

Lee_TaaRi · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
264 Chs

Masa Depan?

Cahya dan Desi pamit pulang. Rencana date bang Dimas tetap dilaksanakan Sabtu nanti. Dan karena sekarang masih hari Kamis, dia hanya sekadar basa-basi tak jelas dengan Cahya.

"Yakin mau nganterin? Er, maksud aku gimana nanti kalau kak Riki ngomel-ngomel? Akhir-akhir ini dia agak sensitif kayaknya," kekehku sambil berdiam diri membiarkan bang Dimas memakaikan helmet padaku.

Aku belum bisa memakainya (cara sebenarnya aku malas mencoba melakukannya, karena entah kenapa aku merasa memiliki tempat bersandar. Jika dulu aku melakukan segalanya sendirian, maka kini saat ada orang yang memberikanku pertolongan rasanya ingin bersikap manja saja), helmet itu rumit.

"Aku nggak mau nganterin kamu pulang," kata bang Dimas usai memakaikan pengaman di kepalaku ini.

"Sat woy! Helm cewek gue itu, rusak kepala Anda tidak selamat ya!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com