webnovel

Maukah kau melanjutkan pekerjaan kita yang belum selesai?

Melihat Claudy yang tak bisa menahan seleranya, Neneknya membawa Claudy ke dapur, dapur itu cukup luas dan bersih, dan di sudut dapur terdapat sebuah tungku kayu dan rendang itu ada di sana, seseorang sedang duduk di dekat tungku, memasak rendang tersebut.

Nenek memperkenalkan orang itu kepada Claudia, orang itu yang setiap hari membantu keperluan nenek dan kakek Bayu, dan pulang sehabis magrib. Claudy menyapa orang itu dengan sopan.

"Nenek masak di sini? " Tanya Claudia.

"Masak dengan kayu akan terasa lebih nikmat" Jawab nenek.

" Lantas, kompor ini? tanya Claudy sambil menunjuk kompor gas yang ada di sudut lainnya. sudut lain itu di desain seperti dapur modern.

" Itu biasanya digunakan jika anak-anak nenek pulang" Jawab nenek Bayu.

" Apa asap dari tungku tidak menyebar ke dalam rumah nek? " Tanya Claudy lagi.

" Nenek membuat cerobong asap di sana, jadi asapnya langsung ke luar." jawab nenek.

" Mau mencoba? " Tanya nenek lagi.

" Mau nek! " Jawab Claudy semangat.

Bayu yang melihat dari tadi malah kaget, dan berfikir kemana Claudy akan menyimpan makanan yang akan di makannya ini setelah menghabiskan sate yang cukup banyak.

Kenapa membuat sebanyak ini nek?". Tanya Bayu lagi. "Biar bisa kalian bawa, sekalian untuk orang tuamu, orang tua Claudy dan titip buat Alma juga". jawab neneknya. Claudy tersenyum gembira mendengar perkataan nenek Bayu.

Ternyata apa yang dikatakan Ari benar, Claudy kekenyangan sehingga dia tak sanggup lagi untuk makan malam.

Malam hari itu sangat dingin, sehingga membuatnya tak sanggup lagi ada di luar, Claudy masuk ke kamar, begitu meletakkan tubuhnya di atas kasur, kasur pun terasa dingin, sehingga membuat dia bangkit lagi. Bayu yang memperhatikan dari pintu tertawa, dia mengetahui Claudy kaget karna kasur itu terasa dingin.

"Berdiri sebentar di sana, aku akan memanaskannya untukmu" Kata Bayu yang langsung merebahkan dirinya di atas kasur, Claudy hanya diam terpaku di dekat tempat tidur tidak mengerti maksud suaminya.

"Sudah.. kau bisa tidur sekarang " Kata Bayu sambil menggeser tidur nya dan mengisyaratkan Claudy untuk tidur di tempat dia tidur tadi.

Claudia tidur di sana, terasa hangat dan nyaman.

" Terima kasih sayang.. " Kata Claudy senyum sambil mencium pipi Bayu.

Bayu tersenyum mendengar perkataan Claudia, karna ini pertama kalinya claudy memanggilnya sayang semenjak mereka pacaran.

Bayu kemudian mengambil selimut di dalam lemari, menyelimuti Claudy dan tidur sambil memeluknya.

"Bagaimana sekarang? Apa dinginnga sudah hilang? " Tanya Bayu lembut.

"sudah.. " kata Claudy sambil meletakkan kepalanya di dada Bayu dan memeluk suaminya.

" Tidurlah.. besok kita akan berkeliling, apa kau mau? " Tanya Bayu sambil membelai rambut Claudia.

" Iya, " Jawab Claudia gembira, dia membayangkan akan berwisata kuliner esok hari.

.......

Besok harinya, mereka telah siap-siap berangkat untuk berkeliling.

"kita akan berkeliling tempat yang dekat saja, karna besok lusa kita harus kembali. "

" Secepat itu? "Tanya Claudia lagi.

" Sayang.. Kita masih punya pekerjaan.. " Kata Bayu lagi.

" Baiklah.. " jawab Claudia.

Mereka berangkat menggunakan sepeda motor, dengan rute pertama adalah ' Panorama' dari sini mereka bisa melihat pemandangan dari ketinggian, Ngarai sianok dapat dilihat dari sini.

" Mau ke Lubang Jepang? " Tanya Bayu.

" Mau mau.., " jawab Claudia semangat.

mereka memasuki Lubang Jepang dari Panorama tersebut.

setelah merasa puas berada di sana, mereka melanjutkan perjalanan melalui ngarai sianok menuju maninjau.

" Apa kau tak mau memelukku? " Tanya Bayu karena Claudia hanya duduk manis di belakangnya.

" Apa kau tak malu? " tanya Claudy lagi

" Kenapa mesti malu? kau kan istriku" jawab Bayu.

Claudy masih terdiam, lalu Bayu menarik tangan Claudy dan meletakkan di pinggangnya. Claudy tersenyum, memeluk Bayu lebih erat dan membenamkan wajahnya di punggung Bayu.

" Kamu kenapa? " Tanya Bayu heran melihat ulah istrinya.

" Terasa damai.. " Jawab Claudy singkat. Bayu tertawa mendengarnya.

Mereka berhenti di kelok ampek puluah ampek (44). Begitu sampai di maninjau, Claudy melihat bayangan berkelebat dari atasnya, dia melihat ke atas dan berkata..

" Paralayang.. dari mana mereka? "

" Dari puncak lawang. mau kesana? " Tanya Bayu.

" Iya, " Jawab Claudy berbinar.

Bayu memutar kembali motornya, di jalan, Claudy melihat penjual kerang , dia meminta Bayu untuk berhenti.

" Ini namanya pensi, rasanya sangat enak." Kata Bayu mempromosikan.

Claudy membelinya, dia juga melihat rempeyek dan memandang Bayu.

" Ini rempeyek rinuak. " kata bayu.

" Aku juga mau" Baiklah, kata Bayu, lalu membeli beberapa bungkus.

" Kita lanjutkan. " kata Bayu sambil menghidupkan motornya.

Mereka kembali mendaki kelok ampek puluah ampek.

Sesampai di Puncak Lawang, pemandangan tampak lebih indah, Danau maninjau dapat terlihat jelas dari sana, sangat cantik.

" Apa kau mau naik Paralayang? " Tanya Bayu.

" Oh.. tidak, terima kasih " Jawab Claudy takut.

" Apa kau bisa? " Tanya Claudy.

" dulu aku sering mencoba. Apa kau mau naik bersamaku? " Tanya Bayu lagi.

" Keberanianku tak cukup" Jawab Claudia.

" Ada aku, ayolah.. di sana akan sangat menyenangkan. "

Dengan keberanian yang di paksakan akhirnya Claudy menerima ajakan Bayu. dia berfikir, jika harus mati mereka akan mati berdua.

" Kenapa begitu tegang? kita malah belum mulai. "

" Rasanya aku akan menghadapi tiang gantungan" Jawab Claudy, mendengar itu Bayu tertawa.

Setelah semua peralatan di pasang, mereka mulai terjun. Claudy hendak berteriak, tapi suaranya tak bisa keluar, sambil menutup mata, dia hanya diam terikat di tubuh Bayu.

" pemandangannya sangat indah bukan? "Tanya Bayu yang tak mengetahui istrinya menutup mata.

" aku nggak bisa liat, aku menutup mataku" Jawab Claudia.

" Apa gunanya kau ikut jika menutup mata. Coba buka matamu kau akan menyesalinya jika tidak melihat semua ini.

Claudy membuka sedikit matanya, awalnya dia agak kaget, tapi lama kelamaan terasa sangat menyenangkan.

" Indah sekali... aku terbang... "katanya gembira. Bayu tersenyum melihat Claudia yang berhasil melawan rasa takutnya.

" Apa kau suka? " Tanya Bayu lembut.

" Iya.. "Jawab Claudia

Setelah mereka mendarat, Claudy memeluk Bayu dengan gembira.

" Apa kau tak malu memelukku? "Tanya Bayu meniru perkataan Claudia.

" Tidak.. aku memeluk suamiku.. " jawab Claudia sambil tersenyum.

Mereka pun kembali ke Bukittinggi, setelah bermain di sekitar Jam Gadang, mereka kembali lagi ke rumah nenek Bayu yang tidak jauh dari sana, karna hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

" Nenek.. maaf kami kelamaan.. " Kata Claudia.

" Tidak apa-apa, apa perjalananmu menyenangkan? " Tanya nenek.

" Claudya tersenyum dengan semangat menceritakan perjalanannya kepada nenek, nenek sangat senang mendengar cerita Claudia seperti Claudy adalah cucu kandungnya. Sementara Bayu sedikit kesal, karna istrinya tidak masuk kamar juga.

" Sudahlah, ceritanya di sambung besok, hari sudah malam.. nenek pasti mengantuk" Kata Bayu yang sudah ada di luar kamar lagi, sepertinya dia telah selesai mandi.

" Iya, baiklah.. maaf nenek.. " Kata Claudy.

" Tidak apa-apa" kata nenek sambil tertawa, karna paham maksud cucunya.

" mandi sana" Kata Bayu lagi.

" Dingin.. " Jawab Claudy

" Bukankah ada air panasnya? " Jawab Bayu.

" Baiklah.. " Jawab Claudy sambil masuk kamar mandi, Bayu ngikut di belakang.

" Kau ngapain ikut? sana keluar. " Kata Claudy sambil mendorong Bayu keluar dan mengunci pintu kamar mandi.

' Kenapa aku tidak merusak kunci pintu kamar mandi seperti yang di lakukan kakak Claudia ya? ' Batinnya.

Begitu keluar kamar mandi.., Claudy kaget, kamar itu sangat gelap, tiba-tiba Bayu memeluknya dari belakang dan berkata..

" Maukah kau melanjutkan pekerjaan kita yang belum selesai? "

" Baiklah.. " Jawab Claudy tertunduk malu.