Semua orang bisa memeluk, tapi tak semua orang bisa memberikan rasa nyaman, ada hal yang kembali terisi di relung hatinya, mendadak penuh di sana, menatap wajah yang selama ini hilang dari pandangan, Kala bahagia.
Mereka juga melihat bagaimana senyuman itu bekerja, sedari tadi Kala juga tak berhenti memeluk Naya, dan semua cerita masa kecil gadis itu Dia dengar dengan seksama.
Namun ada rasa iri salam relung hati Tasya, karena selama Kala tumbuh Dia hanya melihat wajah itu tanpa senyuman, kecuali Dia sedang bersama Senja.
"Iya Adek inget, ini kan luka di pelipis Adek, waktu kecil jatoh gitu, tapi Adek gak bisa nangis" ucap gadis itu yang membuat pandangan Naya dan Mbok Ipah seketika mengarah kepada Tasya.
"Iya itu luka pertama Adek yang parah" timpal Mbok Ipah.
"Itu gak seberapa Mbok, banyak luka yang bahkan lebih parah dari itu" jawab Kala menekankan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com