Tasya sibuk merekam penjelasan dari petani bunga ini dengan seksama, dia begitu tertarik dengan bunga yang melambangkan cinta ini, jarang juga orang mengerti arti dan makna dari bunga daisy sebelumnya.
"Disiramnya tidak sampai banyak airnya di tanah, di atasnya, pupuknya juga tidak terlalu khusus, sama dengan mawar"
"Baik Pak, makasi banyak sudah membantu saya, maaf sekali lagi kalau saya buat bapak sulit untuk menjelaskan dengan bahasa Indonesia, soalnya saya belum terlalu mengerti bahasa Minang yang daerahnya"
"Sama-sama Tasya, Bapak juga senang bisa membantu"
"Saya permisi Pak, mari"
Semua yang dia perlukan setidaknya sudah tersedia, tinggal mengolahnya saja.
"Tu bapak-bapak kayaknya suka deh sama lo Sya"
"Semua aja lo bilang suka sama gue Ki"
Tasya menggeleng tidak percaya dengan sahabatnya ini, tapi penjelasan Kiki selanjutnya sanggup membuat Tasya melotot bukan main.
"Pak Romi ege, bukan petani bunganya"
"Ngaco lo, gak usah ngada-ngada deh"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com