Bumi berjalan gontai menunju unitnya, pikirannya bahkan masih untuk Ayumi dan juga bayinya, walaupun tujuannya datang ke unitnya dengan Tasya juga untuk memastikan kondisi istrinya itu juga tapi tetap saja dia tidak sepeduli itu dengan Tasya.
Namun mengejutkan, dia melihat dengan mata kepalanya Agung keluar dari sana, hanya senyuman lemah yang Tasya berikan untuk laki-laki itu, tapi hati Bumi terbakar hebat di dalam sana.
Dia membiarkan Agung pergi jauh dari unitnya, lalu baru berlari masuk dengan amarah.
Tasya yang mendengar ada seseorang yang memencet pintu otomatis unitnya tersenyum, karena kalau bukan Agung ya pasti Bumi, dan ya tebakannya benar, itu dia Bumi.
"Lo udah pu..
Belum selesai ucapan wanita itu, tangan Bumi sudah melayang di pipinya, ujung bibir Tasya seketika robek, dia meringis merasakan panas di area pipinya karena tamparan keras yang Bumi layangkan.
"Kenapa?" Tanya nya dengan wajah kebingungan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com