Tak ada yang benar-benar bisa manusia lupakan, itu kenyataan yang Tasya yakini, Dia melihat sendiri bagaimana tubuh itu menegang kala pendar mata mereka menyatu, ya Ayumi dan Bumi.
Tasya di dalam hatinya hanya tertawa, meratapi kisah mereka yang belum selesai, bukan cemburu, tapi lebih kepada miris, seharusnya Dia sadar, Dia memulai sesuatu dengan orang yang bahkan belum menyelesaikan masa lalunya.
"Mau minum apa? Biar Aku pesenin" Tasya mulai beranjak dari duduknya.
"Apa aja Mba" ucar Ayumi.
"Gue juga apa saja deh Sya, asal gak minuman bersoda kayak biasa" tambah Agung.
"Kopi kan maksud Lo?, Tinggal bilang gitu doang muter-muter Bang"
"Jangan Mba Tasya, Abang lagi diet cafein, air putih aja" ujar Ayumi ramah.
"Mampus gak dibolehin istri" goda Tasya sembari menepuk sedikit keras bahu kanan Agung.
"Rese lu Sya" ujar Agung kesal.
Wanita hamil itu hanya terkekeh, namun ekor matanya masih dengan intens menangkap respon Bumi terhadap Ayumi yang sibuk dengan bayi kecilnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com