webnovel

Bullying And Bloody Letters

Tamat per-season Sebuah surat dengan percikan darah yang menuntun seorang gadis korban perundungan, untuk membalaskan dendam. Surat itu memberikan petunjuk satu-persatu bagaikan potongan purzzle yang perlahan menjadi utuh. Arwah dari korban ketidak-adilan di masa lampau mulai menebar teror, kepada setiap orang yang sudah membuatnya hancur dan terjebak di alam lain. Kematian dan pristiwa berdarah tak bisa terelakkan. Larasati, Cinta dan juga Eliza adalah ketiga gadis yang tewas karna dibunuh oleh teman sekelasnya. Kini arwah mereka mulai menebar teror dan menuntut balas atas kematiannya. Note: Bukan hanya tentang cerita seram, tapi dalam cerita ini penulis ingin menyampaikan betapa berbahayanya bullying. #stopbullying Selamat membaca....

Eva_Fingers · Horror
Sin suficientes valoraciones
372 Chs

Menahan Amarah

Brian hanya menanggapinya dengan selengean, karna dia pikir setelah bertemu dengan orang tuanya, dia akan terbebas. Karna Tyas akan melepaskannya berkat uang dan kekuasaan orang tua Brian.

 

"Kenapa kamu malah tersenyum-senyum sendirian begitu?" tanya Tyas kepada Brian.

Dan Brian pun langsung menutup senyumnya dengan ekspresi terkejut dengan ucapan Tyas.

"Kamu pikir saya akan luluh dengan uang orang tuamu?" ucap Tyas lagi.

Brian menatap Tyas dengan ekspresi yang marah.

"Meski kamu anak Presiden sekali pun, saya tidak peduli. Saya tidak mau sekolah saya menjadi sekolah mesum. Ini itu Indonesia, bukan Jerman atau pun Paris. Jadi kalian harus mengikuti batas-batas yang berlaku di sini. Tidak semuanya bebas di lakukan di sini, apa lagi ini sekolahan begini!" tegas Tyas.

Dan dia langsung melipat kedua tangan sambil membalikkan badan, tapi sebelum dia pergi dia menengok lagi kearah mereka berdua.

 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com