"Melihatnya seperti ini, aku hanya bisa menghela nafas akan keberuntungan asmaramu Samael."
Laelia mengatakan ini setelah dia kembali dari kamar tempat dimana Lucy sedang tidur sekarang.
Samael yang sekarang minum air lemon untuk mengurangi Hangover minum hanya bisa tersenyum pada Laelia yang duduk disebelahnya.
"Sudah kubilang, dimanapun mutiara berada, dia akan selalu bersinar. Dan jelas, dimanapun aku berada, akan ada wanita yang mengincarku."
"Ya, itu memang Samael Duodere. Darah Duodere benar-benar menakutkan." kata Laelia dengan pahit.
Disana Samael hanya tertawa kecil setelah meletakkan cangkir berisi air lemon, "Intinya, aku tidak memiliki pemikiran nakal apapun pada Lucy karena hanya ada kau di mataku sekarang."
Tiba-tiba Samael membaringkan tubuhnya, dan kepalanya bersandar pada paha Laelia saat wajahnya menghadap ke atas.
Laelia tersenyum saat menundukkan kepalanya, dan dia memainkan rambut Samael disana: "Lucy adalah wanita cantik yang cakap disini tahu?"
"Lebih cakap dibanding dirimu, Mary, Alisha, atau Lola dan Olivia?" Samael tertawa lucu, "Aku memang harus mengakui bahwa Lucy disini cantik dan cakap, secara dia adalah Ketua Umum Perusahaan."
"Tapi.... Har benar, ada banyak wanita cantik dan cakap seperti dirinya di Dunia ini, karena wanita bukan hanya ada satu. Ditambah, istriku disini lebih cakap dan cantik bukan?"
"Dasar mulut manis."
"Ngomong-ngomong, Har ini, adalah teman masa kecil Lucy disini, dan merupakan seorang playboy?" tanya Laelia pada Samael.
Samael mengangguk kecil, "Ya, tapi Lucy tidak menyukainya. Dan Har, meskipun dia menyukai Lucy, dia tidak mau melepas wanitanya hanya demi Lucy semata. Dunia ini menganut Monogami ketat, bahkan jika beberapa pejabat memiliki lebih dari satu istri, tapi akte nikah hanya ada satu yang terkesan tidak adil."
"Dunia ini memang berbeda.....Jadi, bisakah aku mengatakannya, bahwa pada saat itulah, kau tadi menjadi tameng daging bagi Lucy?"
"Hampir. Lagipula Har masih seorang pria berotak dan bukan idiot cinta. Mana ada playboy yang menjadi idiot cinta?"
Samael menghela nafas dan melanjutkan, "Pada akhirnya, Har pergi, dan Lucy mabuk dengan Kepala Bagian Department perusahaan lainnya....cerita selanjutnya, kau tahu bukan?"
"....Yaaa...." Laelia tersenyum dan mengelus pipi Samael, "Dan karena kau tidak tahu rumah Lucy, kau membawanya kesini?"
"Kau sendiri yang mengatakan merindukan Lucy bukan? Jadi ini disebut membunuh dua burung dengan satu batu~"
Keduanya tertawa, dan Laelia benar-benar senang dengan apa yang dilakukan Samael. Meskipun kesan ini bisa disebut karena keberuntungan, tapi Laelia masih senang karena Samael masih mengingat apa yang dia inginkan.
Samael sendiri tahu ini adalah hasil yang baik. Dan tiba-tiba dia langsung membalikkan wajahnya menuju tubuh Laelia yang harum disana.
Melihat Samael mendekapkan wajahnya ke perutnya dan memeluk pinggangnya disana, wajah Laelia memerah.
Tapi dia sedikit senang mendengarnya. Jadi dia bertanya, "Jadi, apa yang akan kita lakukan pada Lucy Dunia ini? Kau ingin menariknya? Aku tidak keberatan kau tahu, jika itu Lucy."
"Tidak, aku hanya akan setia padamu!"
"Hmmm~ Jadi kau berencana untuk benar-benar setiap padaku disini?"
"Percayalah sayang, dan aku masih menantikan dua putri kami."
Nafas panas Samael bisa Laelia rasakan di perutnya sekarang, dan itu membuatnya memikirkan masa depan.
Suasana keluarga dengan dua gadis kecil yang imut. Sudut mulut Laelia membentuk senyuman yang indah memikirkannya...
Alhasil suasana disekitar mereka memanas, dan Samael yang merasa bahwa ini sudah waktunya langsung menegakkan tubuhnya dan menindih Laelia dibawah tubuhnya sekarang.
"Lia..."
"Samael....Tapi, Lucy ada di kamar seberang sekarang. Jika, jika kita....Ummmm...."
Samael langsung mencium Laelia dan tidak membiarkannya membuat alasan lagi! Karena Samael sudah tahu ini adalah waktunya!
Waktunya sudah tiba !!!
----------------
"Nnghhh....Ouch, sakit, kepalaku sakit...."
Lucy dengan mata kabur mengamati sekitar, dan tiba-tiba dia membeku. Ini bukan kamar hotel atau bahkan kamar di rumahnya!
Tiba-tiba dia juga menemukan bahwa pakaian di tubuhnya sudah diganti, dan itu membuat wajahnya memucat!
Dia memikirkan apakah dia dijebak oleh Har dan diperkosa olehnya ketika dia mabuk?!
"Tidak, pakaian ini....Jika Har memperkosaku, aku pasti telanjang, darah pasti keluar dan berbekas, dan rasa sakit akan muncul di bagian sana...."
Karena Lucy tidak menemukan tiga tanda ini, dia akhirnya menghela nafas lega. Tapi dia masih tidak tahu, dimana ini?
Ditambah, "Pakaian ini terlalu lebar di dada. Apa ini, ukuranku sendiri D-Cup, tapi masih terasa hampa di pakaian ini...."
Clack...
"Ah, apakah kau sudah bangun? Selamat pagi, Nona Lucy. Bagaimana tidurmu semalam?"
Sosok Laelia muncul sambil membawa nampan berisi sup dan air jahe hangat. Ini berguna untuk mengurangi dampak Hangover minum Lucy disana.
Sementara Lucy sendiri, dia terkejut melihat sosok Laelia di depannya.
Cantik, lembut, dan dia merasa ada suatu ketenangan hanya dengan melihat senyuman di wajahnya. Dan untuk pertama kalinya, dia cemburu pada seorang wanita!
"Itu...Permisi, tapi Anda?"
"Fufufu~ Namaku Laelia Duodere. Yah, aku sebenarnya punya nama asli, tapi mengingat suamiku adalah karyawan di kantor Anda, jadi perkenalan dengan menambahkan nama keluarganya akan lebih mudah saat perkenalan bukan?" kata Laelia yang menghampiri Lucy, dan meletakkan nampan itu di meja.
Tapi Lucy merasa agak aneh, "Apakah Anda, terluka? Aku melihat, cara berjalanmu agak pincang."
Pertanyaan ini membuat Laelia malu dan memerah. Ini bahkan membuatnya mengingat kembali "Malam Pertama" yang dia alami kemarin.
Manis dan sakit yang dirasakan membuat wajah Laelia disana yang cantik menjadi lebih cantik dan membuat Lucy semakin terpesona!
Pada akhirnya Laelia terbatuk kecil dan berkata, "Nona Lucy tidak perlu khawatir, hanya saja tadi saja tidak sengaja menendang batang kursi dan itu membuat kaki saya sakit..."
"Ohhhh...."
Lucy menerima air jahe hangat dari Laelia, meminumnya, dan akhirnya mendesah lega: "Ini agak melegakan, terima kasih."
"Tidak masalah. Lagipula Suami saya yang membawa Anda kesini karena dia tidak tahu untuk mengantar Anda kemana ketika Anda mabuk kemarin malam~"
"Hmm....Tunggu, namamu tadi, Laelia Duodere? Duodere, ini adalah Samael... Duodere?"
"Ya!" Laelia mengangguk lembut, "Saya adalah Istri Samael, Laelia Limonia."