webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
280 Chs

Mendapat Restu

Kejadian beberapa saat lalu membuat Adila dan Louis sama-sama terdiam, tidak ada satu kata pun yang terucap dari bibir mereka setelah aksi ciuman itu. Namun masing-masing dari mereka jadi merasa aneh, seakan ada yang belum selesai dari hal itu.

"Kamu marah ya?" tanya Louis tiba-tiba.

Adila menghela nafas kasar, lalu ia menoleh pada Louis dan menggeleng pelan.

"Gw gak marah," jawab Adila seadanya.

"Baguslah kalau begitu! Semua yang terjadi juga kan atas keinginan kamu sendiri," balas Louis dengan santainya.

Perkataan Louis membuat Adila jengkel, sudah tau ia sedang kesal pada dirinya sendiri karna begitu genit hingga menggoda Louis dengan ciuman absurdnya. Tapi pria itu malah menyudutkannya, membuat Adila jadi semakin kesal.

"Berisik deh, mending lo diam!" tukas Adila emosi.

Louis menatap Adila dengan senyum tipisnya, melihat kekesalan di mata gadis itu membuat Louis jadi terhibur.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com