webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
280 Chs

Diskusi Ayah Dan Ibu

Keluarga Refan dan Reisya kini berkumpul di ruang makan, mereka sedang menikmati makan malam bersama dengan keluarga kecil mereka. Di saat itu Refan menatap Fasya dengan tatapan bingungnya, pikirannya bercabang tentang usulan Louis beberapa saat lalu.

Fasya di merasa dirinya di awasi pun menoleh, ternyata memang benar jika ayahnya terus menatapnya sejak awal. Entah karna apa, tapi tatapannya sedikit aneh.

"Ada apa yah? Kenapa menatapku terus?" tanya Fasya dengan dahi mengerut heran.

Mendengar pertanyaan Fasya, Reisya dan Syafa langsung mengangkat wajah mereka dan ikut menatap Refan dengan tatapan santai. Sedangkan Refan yang di tatapan oleh ketiga anggota keluarganya itu hanya menghela nafas panjang, lalu ia membuka suaranya untuk bertanya.

"Fasya, jika kamu menikah sekarang apa sudah siap?" tanya Refan langsung tanpa basa basi lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com