webnovel

siapa papa ku?

"Hai perkenalkan,namaku Felicia dwitya Ramona Wijaya,

Cukup panjangkan?? Hehehe,

aku biasa dipanggil Mona,dan hari ini aku ingin menceritakan sedikit kisah hidupku kepada kalian dan aku harap Mungkin setelah membaca cerita dari kisah hidup ku kalian bisa mendapat sedikit pembelajaran*

Oke kita mulai ya

Cerita ini berawal dari saat aku masih menjadi seorang siswi dari salah satu SMK negeri di Bandung dan usiaku saat itu masih 18 tahun.

Bel telah berbunyi tanda waktunya untuk pulang sekolah kulirik jam tanganku tepat jam 4 sore,Kumasukkan semua buku-buku sekolah ku dan bergegas keluar dari ruang kelas,begitu aku sampai di gerbang sekolah kulihat Angga diseberang jalan dia melambaikan tangannya kepadaku dan menghampiriku

"Mon, pulang bareng yuk?"

"Yaudah hayukk"

Angga pun mengambil sepeda motor nya yg dia parkirkan di sebelah pos satpam,dia membuka jok motornya dan memberikan helm yg kedua untukku,

Disepanjang perjalanan Angga tidak ada habis-habisnya bercerita dan mengoceh terus-menerus sementara aku hanya melihat handphone ku dan pura-pura mendengarkan omongan nya,

Karena aku tau dia pasti sedang menceritakan tentang papa nya sosok yg dia kagumi dan dia banggakan,karena sangat terlihat kalau papa nya sangat menyayanginya terlebih lagi Angga adalah putra semata wayang di keluarga nya,

Bukan nya aku bermaksud untuk iri ataupun bersikap kurang baik pada Angga hanya saja bercerita tentang sosok figur seorang papa denganku itu cukup menyakitkan buatku

Karena sejak aku lahir aku bahkan tidak tahu siapa papa ku ataupun siapa dia,

Karena setiap kali bertanya pada mama tentang siapa papa ku mama hanya marah-marah dan bilang untuk tidak menanyakan hal itu lagi,

Karena itu terkadang aku benci dengan orang-orang yang membanggakan papanya didepan ku,

Akhirnya aku pun sampai tepat didepan gerbang rumahku dan Angga pun memberhentikan motornya, aku turun dari motor dan melepaskan helm yg kupakai

"Makasih ya Ga"

"eh kek orang baru aja kamu mon pake makasih segala"

"Gapapa dong"

"Iyaadeh iyaa"

"Hehehe, aku masuk duluan ya gaa"

"Yaudah iyaa, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Kulepas sepatu dan masuk kerumah,

"Assalamu'alaikum mahh"

"Waalaikumsalam, mama didapur nih lagi masak"

"Mah, aku mau nanya sesuatu penting banget"

"Nanya apa?"

"Mah sebenarnya papa ku siapa sih?"

Mama langsung melepaskan sudip yg dia pegang dan melihatku cukup tajam,

Udah berapa kali mama bilang CUKUP jangan nanya itu terus dan jangan pernah nanya kek tadi lagi!!"

"Mahh! Kalo mama ga mau ngasih tau aku siapa papaku aku bakal tinggalin rumah ini sekarang juga!!"

"Yaudah pergi sana!! Mau jadi apa kamu diluar sana terserah!!"

"Oke!!"

Sambil menangis aku memasukan satu persatu bajuku ke dalam tas

Aku tidak tau kemana aku akan pergi setidaknya aku tidak akan lagi kecewa karena setiap jawaban yg disembunyikan oleh mama,

Tepat saat aku ingin pergi dan mengenakan sepatuku mama menghentikan aku dan menangis sambil memelukku,

"Maafin mama ya sayangg mama ada alasan tertentu untuk menyembunyikan semuanya dari kamu,selama ini mama menyembunyikan nya karena mama takut kamu ga siap menerima semuanya dan bakal membenci mama seumur hidupmu"

"Nggak kok mah aku ga bakalan benci ataupun ninggalin mama, aku cuma mau mama jujur siapa sebenarnya papa ku?

Dan kenapa mama selama ini ngga pernah mau ngebahas ini sama aku???!"

" Oke sini ayo duduk dengarkan dulu cerita mama"

Aku duduk di sofa dengan mama dan mata mama mulai berbicara dengan menatapku seolah-olah tidak mau melepaskan aku dari tatapan nya,

"Mona,jadi begini semuanya berawal,,

Dulu pada saat mama seusia kamu saat itu mama sudah berhenti bersekolah karena keadaan ekonomi keluarga yg tidak mendukung, pada saat itu usaha karet milik kakek mu sudah berada diambang kebangkrutan ditambah lagi kakekmu yang sakit-sakitan hanya bisa terbaring di tempat tidur dan nenek cuma bisa bantu mama buat ngurusin Kakek karena itu mama lebih memilih buat mencari pekerjaan daripada harus menyambung pendidikan,

Singkat cerita sudah berbagai pabrik ataupun toko mama singgahi untuk melamar pekerjaan tapi satu pun tak ada yg menerima alhasil mama selalu kembali kerumah dengan tangan kosong tanpa mendapatkan pekerjaan,

Hingga pada akhirnya pada saat itu mama melamar menjadi buruh di salah satu pabrik tahu di cibuntu walaupun gajinya tak seberapa besar itu setidaknya cukup untuk makan dan membeli obat kakekmu,

Sepulangnya mama dari pabrik,,

Mama bertemu dengan seorang lelaki tua dia tersenyum dengan mama dan menatap mama dengan tatapan lapar seolah mama adalah seonggok daging yg siap disantapnya,,

Dia mencegat mama ketika hendak berjalan dan dia bilang dia hendak memberikan mama pekerjaan dengan gaji yg besar,

Dia bilang bahwasanya ini adalah pekerjaan yang bersih dan bukan lah pekerjaan yang berbau mesum ataupun seks seperti yg sedang mama fikirkan,,

Mama sedikit heran kenapa dia bisa tau kalau mama sedang berfikiran bahwasannya dia sedang menawarkan mama pekerjaan untuk menjadi pemuas nafsunya,,

Tapi karena mama sedang terburu-buru mama menolak tawarannya nya dan pergi dari dia,,

Tapi tepat sebelum mama menjauh dia memegang tangan mama dan memberikan kartu nama nya,,

Disitu tertulis jelas namanya,,

SUCIPTO

Dia minta mama untuk menyimpan nya dan telepon saja dia kalau seandainya berubah fikiran,

Singkat cerita sebulan sudah mama bekerja di pabrik tahu itu dan semuanya normal dan baik-baik saja..

Hingga pada suatu sore ketika mama pulang kerumah, mama dapati bahwa kakek mu sedang kritis dan harus dibawa kerumah sakit tapi tak ada satupun mobil yg bisa sampai kerumah karena jalur ke rumah pada saat itu hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki ataupun dengan sepeda motor,,

Jadi tanpa membuang waktu mama menggendong kakek mu di punggung mama dan berjalan untuk sampai ke tempat mobil nya berada,,

Setelah sampai di rumah sakit dokter mengatakan bahwasanya kakekmu perlu dioperasi dengan biaya sekitar 40 jutaan

Dan operasi tidak akan bisa dimulai kecuali uang operasi sudah dibayar,,

Mama bingung setengah mati karena sudah pasti mama tidak punya uang sebanyak itu mama sudah coba pinjam ke pabrik tempat mama bekerja tapi hasilnya nihil karena mama baru bekerja satu bulan dan tidak mungkin bisa mendapatkan pinjaman apalagi sebesar 40 juta,,

Akhirnya mama pergi ke pabrik karet milik kakek mu dan ingin menjual beberapa barang disana untuk membayar uang operasi nya,

Tapi sesampainya disana Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih

Pabrik karet kakekmu terbakar dan barang-barang nya semuanya hangus dan beberapa yg selamat telah dijarah oleh karyawannya sendiri,

Dan saking sedih nya bahkan mama menangis sekencang-kencangnya dan pingsan di tempat,,

Setelah sadar mama telah berada di rumah ibu Sumiati salah satu tetangga mama dia bilang tidak bisa bawa mama kerumah karena rumah mama terkunci dan kunci nya dibawa oleh nenek mu..

Dia menenangkan mama dan meminta mama untuk mencuci wajah dan istighfar kepada Allah karena dia bilang ini semuanya hanya ujian darinya,,

Akhirnya mama tidur dirumah ibu Sumiati dan bangun keesokan paginya

Masih dikaluti fikiran tentang uang operasi kakek mu dan pabrik yg terbakar,,

mama masih tidak tau hal yang lebih buruk apalagi kemungkinan yg terjadi setelah ini

Dan mama ingat bahwasanya mama masih menyimpan kartu nama dari pak Sucipto dan segera mama menelepon nya,

Begitu telepon nya diangkat mama langsung menanyakan apakah pekerjaan yg dia tawarkan saat itu masih berlaku?

Dia bilang masih ada dan mama bilang mama akan terima pekerjaan itu dengan satu syarat mama minta gaji dimuka sebesar 40 juta sebelumnya mama fikir kemungkinan pasti dia menolak memberikan gaji muka dengan sebanyak itu,,

Tapi anehnya dia menerima syarat mama dan akan mentransfer uang nya saat mama sudah tanda tangan kontrak pekerjaan,,

Dan dia mengajak mama untuk bertemu disalah satu hotel di sekitar Bandung.