Juwita yang kesal dengan jawaban Ardi, terus mendesak keinginanya. Dia tidak peduli jika Ardi nanti marah kepadanya, baginya sudah cukup dia bersabar menuruti perintah dari Ardi.
"Tapi kapan Ardi! Aku bosan!" desak Juwita kepada Ardi.
"Sejak kapan kamu berani mendesakku," ucap Ardi dengan tatapan dingin.
"Bukan seperti itu, aku hanya menagih janjimu saja," jawab Juwita menundukkan kepalanya.
Mendengar Juwita yang sudah berani mendesaknya, dengan terpaksa Ardi memberikan ucapan yang dapat meyakinkan Juwita untuk tetap bersembunyi di penjara. Dia membuka matanya lagi, lalu mendengar ke arah Juwita yang sedang memanggil telepon dengannya.
"Gini saja kamu harus menunggu sampai Ardi menjadi anggota legislatif, jika seperti itu aku akan bisa melindungi kamu , dan tidak akan ada yang berani menyentuhmu," ucap Ardi tersenyum meyakinkan Juwita yang sedang mendengarkannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com