Tepukan di pundak Denis membuat laki-laki itu langsung menolehkan kepalanya dengan kedua alis yang terangkat.
Denis melihat sahabatnya yang saat ini sedang tersenyum, sehingga kini laki-laki tersebut menghela nafas seketika.
"Gue bangga sama lo, Nis. Nggak nyangka kalau lo bisa bilang kaya gitu sama Rain."
Mendengar itu, Denis pun menghela nafas kembali dan berkata, "Gue juga nggak tau kenapa bisa bilang kaya gitu, tapi ... setelah gue perhatiin, kayanya Rain lagi di masa sulit sekarang."
"Baguslah," sahut Samuel. Sedangkan Denis menaikkan satu alisnya dan berkata, "Bagus?"
Samuel menganggukkan kepalanya dengan kedua alis yang terangkat serta senyumannya itu.
"Hm, iya bagus, itu artinya lo sadar, kan, sekarang? Ini yang gue maksud, Nis, dari kemarin, tapi lo nggak pernah mau dengerin apa kata gue."
"Gue ngaku salah, karena gue yang terlalu fokus sama Rai setelah kecelakaan kemarin."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com