LIA & NALAN berangkat kerja bersama . Di tengah mereka asyik mengobrol menuju stasiun MRT , ada mobil sport merah di belakang Meraka yang membunyikan klakson .
" tin...tin ayo naik kita berangkat bareng . " ucap Nalan dari dalam mobil membuka spion
" Oh... Presdir , saya berangkat bersama ALI saja . Lebih baik Presdir berangkat duluan . " tegas LIA
" Berangkatlah bersama Presdir , aku bisa naik MRT . Lagian jam 9 kamukan ada meeting dengan klien bersama Presdir . " ucap ALI
" Ayo ...mau bareng gak ? klien nya udah nunggu . " kata Presdir menanti di dalam mobil
" Aku duluan ya Al . " ucap ku masuk mobil Nalan
" iya hati-hati . " kata ALI
ALI pun hanya bisa menatap mobil Presdir . Dia merasa Presdir memiliki perasaan khusus pada LIA .
" Hanya perasaan ku saja atau Presdir memang mengistimewakan LIA ? kalau benar aku hanya bisa melihat nya bahagia . " kata ALI menghela nafas
Di dalam mobil
" Apa kamu tiap hari berangkat bareng sama ALI . " tanya Presdir
" Iya memang ada apa NALAN ? " tanya LIA
" Kalian punya hubungan apa ? tanya NALAN lagi
" Kamu cemburu ya NALAN ? pertanyaan mu seperti curiga sama pacarmu . " tanya LIA sedikit bingung
" Omong kosong ...mana mungkin aku cemburu sama orang seperti temanmu itu ? " tegas ALI dengan muka merah
" Benarkah ? kenapa mukamu merah ! aku dan ALI berteman sejak duduk di bangku SMP . " jelas LIA kepada NALAN
" Ayo turun , aku belum sarapan . " mematikan mesin mobil dan parkir di depan sebuah restoran
" Hey ... NALAN , bukan nya jam 9 ada meeting ? kenapa tidak pesan antar saja . " tanya Lia penasaran
" Masih ada 30 menit waktunya , jika telat biarkan mereka menunggu . jelas NALAN
" Haih...jadi Presdir emang enak ya ...semua bisa di atur sesuai keinginan . " kata LIA sedikit kecewa
" jangan cerewet , mau pesen apa ? " kata NALAN
" Aku gak pernah makan ke restoran mahal . aku juga gak paham menunya . " kata LIA yang bingung melihat menu di restoran
" baiklah kalo begitu , pelayan 2 porsi breakfast . 2 jus buah . " kata NALAN
" NALAN ...apa kamu tidak menghamburkan uang ? sarapan saja kenapa bisa sampai 500.000 ! " kata LIA heran
" kalau kau punya uang berapa pun yang kau keluarkan tentu tidak masalah kan ? " ucap NALAN sombong
" tapi menurutku warung pinggir jalan seharga 50.000 itu sudah sangat enak dan bikin kenyang lho . gak perlu semahal ini kan ? " Jelas LIA pada NALAN
" Baiklah lain kali kamu yang traktir di warung pinggir jalan . " kata NALAN sambil menyerahkan makananku
" Oke Presdir NALAN . " kata LIA menyantap makanan
Di perusahaan setelah meeting
" LIA visa dan paspor mu sudah jadi . aku serahkan ke Presdir supaya lebih aman . " kata REYNALD
" Kamu harus menyiapkan pakaian musim dingin karena di sana sedang turun salju . " tambah SUSAN
" Iya kak , nanti pulang kerja aku mau ke mall sama AYU dan ALI . " Jelas LIA
"ALI nanti malem mau meeting dengan SUSAN . lebih baik sama AYU saja . " sahut NALAN
" Ha...aku meeting dengan klien ? bukannya itu proyeknya REYNALD ya ? " tanya SUSAN bingung
" REYNALD sibuk memeriksa proyek lama di ibu kota . " jelas NALAN
ALI yang mendengar perkataan NALAN merasa kesal dan marah . Dia tak bisa berbuat apa-apa untuk menghadapi NALAN . ALI pun ingin membuat NALAN mati kesal karena cemburu . Saat istirahat makan siang , ALI membawakan makan siang ke meja LIA .
TOK...TOK
" Masuk..."jawab LIA lirih
" Ini aku bawakan makanan kesukaan mu nasi goreng kambing dan jus apel . " menyerahkan kantong makanan
" wah ... terimakasih . aku memang lapar tapi gak sempet beli . " kata LIA sambil tersenyum gembira
" Eh...kamu gak makan . tar aku ganti uangnya ya . " tambah LIA
" Udah makan tadi . gak usah di ganti uangnya , tar kalau ada waktu kita nonton ya ? " ucap ALI
" Siap bro...aku mau nonton penthaouse yang lagi viral . " kata LIA sambil senyum dan menikmati makanan
kring...kring ...kring
" Halo LIA aku pesan makanan tolong antar nanti keruangan . " kata Presdir NALAN
" Iya Presdir . " kata LIA
Melihat LIA yang sedang tersenyum manis dengan ALI , NALAN pun sangat kesal dan menyuruh SUSAN lembur menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu satu Minggu .
" SUSAN ...kamu selesaikan rencana keuangan proyek tol secepatnya , satu Minggu lagi harus ada di mejaku . " kata NALAN sedikit kesal
" sepertinya NALAN lagi jatuh cinta dan saat ini lagi cemburu . " kata SUSAN menghela nafas
" Bucin tingkat dewa yang kena sasaran kita ... apes memang . " keluh REYNALD keluar dari ruangan Presdir NALAN
ALI menuju lantai 20 untuk memberikan dokumen kepada AYU . Tak di sangka di lift bertemu Presdir NALAN .
" Uhuk...uhuk sepertinya seseorang sedang kesal karena wanita idamannya aku dekati . " kata ALI bermaksud menyindir NALAN
" Besar juga nyalimu berani berkata seperti itu padaku . " kata NALAN sedikit marah
" Orang yang jatuh cinta harus punya nyali besar dan mampu mengungkapkan perasaan nya . " ucap ALI
" Pintar bicara juga kau rupanya . " tegas NALAN
" Memang kenyataannya aku pintar Presdir . Aku harap Presdir bisa bersaing dengan sehat untuk mendapatkan LIA . " ucap ALI
"Apa kau mengajakku taruhan ? " tanya NALAN sinis
" Tidak Presdir wanita bukan barang . Dan aku harap Presdir tidak mempersulit orang lain karena aku . " jelas ALI meninggalkan lift
" Huh...orang munafik . " kata NALAN kesal meninggalkan lift
" Sepertinya mereka berdua sedang perang dingin . " kata SUSAN melihat ekspresi NALAN dan ALI
" Bukan perang dingin tapi rebutan wanita . " jawab REYNALD santai
" Apa ... bukan nya NALAN sudah tunangan dengan LISA ya ... ? " tanya SUSAN penasaran
" Gak tahu perasaan orang dan gak bisa ditebak . " jawab REYNALD sambil tersenyum
"Ayo kembali ke ruangan kita , sebelum NALAN marah lagi . " ajak SUSAN
Karena pekerjaan yang melelahkan , LIA pun bergegas pulang ke rumah kost . Teman sekamar LIA ternyata belum pulang . Ia berinisiatif menelpon ibunya yang ada di kampung .
" Selamat malam buk... bagaimana kabarnya ? sehat semua to ? " tanya LIA
" ALHAMDULILLAH sehat Kabeh nduk . bagaimana kerjaan mu ? lancar to ? " Tanya Ibu
" Lancar kok buk , bos' e Yo sabar . " jawab LIA lirih
" lha kok malam-malam telpon ...ada masalah to ? " tanya Ibu khawatir
" Tidak buk ... temanku belum pulang sampai jam segini . Makanya aku telpon . " tegas LIA
" Ya sudah ... cepat tidur besok kan kamu kerja . Kalau ada apa-apa telpon ke rumah ya . " pinta Ibu
" Iya buk ... " jawab LIA menutup telpon
LIA pun tertidur sambil memendam rasa rindunya yang dalam pada orang tuanya .
LIA sebenarnya merasa sedih dan kehilangan karena berpisah jarak sama orang tuanya . Maklum LIA anak tunggal . Walau hidup sederhana keluarga LIA bahagia . Tapi demi membahagiakan orang tua LIA harus berjuang dan merah mimpi nya .