webnovel

Satu-satunya Wanita yang Pernah Disentuhnya

Editor: Wave Literature

Lebih baik dalam beberapa hari ini dia membantu mereka berdua agar bisa cepat punya anak!

Ini adalah alasan utama He Meilian datang dan tinggal selama beberapa hari di sana.

Maksud hatinya tidak diketahui Hai Xiaotang, dia mengira dengan bersandiwara di depan mama mertuanya saja sudah cukup.

**********

Dongfang Yu pergi sejak pagi dan pulang hingga larut malam.

Dia membuka pintu kamar. Cahaya lampu yang menyorot dari luar membuatnya dapat melihat sesosok kecil yang meringkuk di atas tempat tidur di dalam kamar yang gelap itu.

Samar-samar tercium wangi bunga mawar.

Dongfang Yu menyalakan lampu, mengambil piyama, lalu mandi.

Selama dia tidur sekamar dengan Hai Xiaotang, dia terbiasa memakai piyama. Kalau tidak, dia hanya akan mengenakan celana longgar untuk tidur.

Sebenarnya Hai Xiaotang belum tidur, hanya saja dia tidak ingin menghadapi Dongfang Yu, jadi dia berpura-pura tidur.

Tidak lama kemudian Dongfang Yu keluar dari kamar mandi lalu duduk di pinggir tempat tidur.

Hai Xiaotang memunggunginya, tetapi dia bisa merasakan kalau Dongfang Yu sudah naik ke atas ranjang dan berbaring membelakanginya juga.

Setelah lampu dimatikan, seluruh kamar pun diliputi kegelapan.

Saat ini barulah Hai Xiaotang tenang. Dia lalu memejamkan mata dan bersiap-siap untuk tidur. Dia tahu Dongfang Yu tidak akan menyentuhnya.

Dia jarang menyentuhnya, kecuali saat dia sangat membutuhkannya, atau pada saat suasananya benar-benar tepat. Saat itu barulah Dongfang Yu mau menyentuhnya.

Biasanya Dongfang Yu selalu menahan diri, bagaikan seorang biksu yang tidak memiliki hasrat apapun!

Singkatnya, Hai Xiaotang tidak khawatir Dongfang Yu akan menyerangnya dan dia bisa tidur dengan aman.

Dongfang Yu sendiri juga mengira dia bisa cepat tertidur.

Namun wangi samar-samar bunga mawar di udara yang bagaikan aroma kelembutan tubuh seorang wanita tanpa terasa menggodanya.

Perlahan-lahan timbul hawa panas dari dalam tubuhnya.

Dengan mata terpejam, imajinasinya pun menjadi semakin jelas.

Seumur hidup hal yang paling disukainya adalah bekerja. Dalam berhubungan dengan wanita, selain tidak pernah ada kesempatan, dia juga tidak terlalu tertarik.

Dia mengenal Hai Xiaotang saat berusia 18 tahun.

Hai Xiaotang mengejarnya seperti seorang gadis gila. Dia membuntutinya, menggunakan segala macam cara untuk menunjukkan cintanya dan selalu mencari kesempatan untuk menempel kepadanya.

Dia mengira semua wanita yang menyukainya akan sama saja seperti Hai Xiaotang sehingga dia selalu menjaga jarak dengan mereka.

Ditambah lagi saat itu dia mulai bergabung ke perusahaan, setiap hari dia sangat sibuk sehingga semakin tidak ada waktu untuk berhubungan dengan perempuan lainnya.

Meskipun saat itu banyak gadis baik-baik lain yang mendekatinya, semua pasti sudah lari karena Hai Xiaotang.

Karena itu sampai sekarang tidak pernah ada perempuan yang lainnya… hingga Hai Xiaotang menjadi wanita pertama yang pernah disentuhnya.

Siapa yang tahu kalau hanya sekali saja dia menyentuhnya saat sedang mabuk akan membuatnya dipaksa menikahi Hai Xiaotang dengan berbagai macam cara.

Bahkan sampai akhirnya Hai Xiaotang menjadi istrinya, dan juga menjadi satu-satunya wanita yang pernah disentuhnya.

Yang paling dibencinya adalah, saat hasratnya itu muncul, satu-satunya yang bisa memenuhinya hanyalah Hai Xiaotang.

Dia begitu membencinya, sebenarnya dia bahkan tidak ingin menyentuhnya. Satu-satunya yang dapat ia lakukan adalah menahan diri, sehingga dia menjadi jarang menyentuhnya.

Namun malam ini sepertinya dia sedikit kewalahan.

Pikirannya tidak dapat berhenti membayangkan tubuh Hai Xiaotang yang lembut.

Usianya masih terlalu muda, badannya juga ramping dan lembut, membuat ingatan Dongfang Yu sangat jelas setiap kali menyentuhnya.

Yang paling diingatnya adalah saat berada di ruang ganti pada pesta waktu itu.

Aneh sekali, saat itu dia hanya memeluknya sebentar saja, namun kesan yang diberikan tubuhnya lebih kuat daripada saat bercinta dulu.

Rasa lembut yang tertinggal pada jarinya saat itu, masih teringat hingga sekarang.

Saat sedang memikirkannya, mendadak jari Dongfang Yu terasa gatal.

Gatal seperti ingin merasakan sentuhan itu lagi...