…...
"Aku bukan tempat sampah!" Ji An'an hendak membuang coklat itu.
Sana langsung meraih tangan Ji An'an, "Jangan dibuang, kasihan sekali cokelat yang tidak bersalah ini... Lagi pula, itu dari Beiming Yechen…"
Sana pasti ingin mengambilnya dan membawa pulang lalu diberi dupa untuk persembahan sambil mengucapkan berdoa setiap hari, 'Beiming Yechen hanya akan menyukaiku, menyukaiku… lihat saja aku…'
Beiming Yechen meletakkan tangannya di lehernya bagian belakang, kemudian ia melangkah mundur sehingga ia pun berhadapan dengan Ji An'an yang sedang berjalan di belakangnya, "Apakah kamu benar-benar akan pergi kencan buta?"
Ji An'an menerima telepon dari Kakek Beiming lagi tadi pagi, dan ia mengundangnya untuk makan malam lagi di rumah keluarga Beiming.
Padahal Ji An'an sudah berulang kali mengatakan bahwa ia sudah punya pacar, tetapi Kakek itu tetap saja tidak percaya…
"Berselingkuh secara terbuka? Tunggu aku sepulang sekolah, jangan berniat untuk kabur."
"Apa yang akan kamu lakukan?"
"Porter Kakekku akan membantumu untuk pindah ke rumahku."
"Sayangnya, aku kencan dengan pacarku nanti malam hari. Menjauhlah dariku, aku tidak ingin orang lain mengira aku hanya seorang pengungsi yang numpang makan. Jika kamu terus-terusan mengikutiku, aku benar-benar merasa stres!" Ji An'an mengayunkan tinjunya dan mengusirnya dengan kejam.
Beiming Yechen tersenyum, menunjukkan deretan giginya yang putih cemerlang. Para gadis yang saat itu kebetulan ada di sana tampak terpesona dan berteriak histeris, mereka terus berteriak 'tampan sekali'.
"Di mana pacarmu?"
"Sebentar lagi datang, sana pergi!" Ji An'an mengibaskan tas sekolahnya dan memukul badan Beiming Yechen dengan keras.
Kemudian ia pun melangkah ke samping untuk membuka jalan, karena merasa kesal Ji An'an akhirnya menarik rambutnya yang keriting.
"Kenapa kamu terus mengikutiku?"
"Aku sedang menunggu pacarmu yang buta untuk menyeberang jalan…"
Ji An'an memperingatkan, "Jika kamu mengikutiku lagi, aku akan membawamu ke rumah sakit gila."
Melihat Ji An'an yang tegas dan begitu keras kepala, Beiming Yechen pun tersenyum penuh ketertarikan saat melihat punggung Ji An'an mulai pergi menjauh.
Ketika Beiming Yechen melambaikan tangannya, seketika sebuah mobil mewah datang ke arahnya.
"Gadis desa, sampai jumpa malam ini." kemudian ia melompat ke dalam mobil dengan keren itu, sekelompok gadis yang saat itu kebetulan ada di sana tampak tergila-gila saat melihat penampilan Beiming Yechen.
Sana mengejar mobil itu sambil melambaikan tangannya dengan tidak tahu malu, "Namaku Sana, sampai jumpa lagi… bye bye, bye bye. Bye bye…"
Di mana ada teriakan para gadis yang penuh kekaguman, pasti di situlah ada Beiming Yechen.
Baru saja menjadi mahasiswa tahun pertama, Nama Beiming Yechen seperti petir yang menyambar di telinganya Ji An'an…
Mobilnya sangat banyak bahkan ada yang mengatakan bahwa mobilnya terbentang di sepanjang jalan lebar yang ada di dalam universitas. Selain itu juga masih banyak lagi berbagai rumor yang beredar tentangnya.
Ketika pada gadis sedang bergosip, topik yang mereka bahas tidak pernah terlepas tentang Beiming Yechen.
Ji An'an sambil membawa cek pemberian dari Beiming Shaoxi lalu pergi ke rumah keluarga Beiming. Apakah ia akan mengejeknya? Harus segera menemukan pacar untuk membohongi mereka!
…...
Sebuah mobil Maserati yang ramping tiba-tiba melaju dan berhenti di depan Ji An'an.
Sopir berseragam putih itu turun dari mobil sambil memegang payung yang berenda...
Saat Ji An'an hendak berbalik dan pergi, tiba-tiba terdengar suara yang keras dan kasar, "Berhenti."
Terlihat seorang gadis yang berambut gelombang dan mengenakan gaun seperti seorang putri, bulu matanya lentik, hidungnya mancung dan dagu lancip, ia seperti boneka Barbie.
Karena dimanjakan selama bertahun-tahun, temperamennya pun tidak sesuai dengan umurnya.
"Apakah kamu Ji An'an?" Ia melihat Ji An'an dari ujung rambut hingga ujung kaki, "Orang yang bersama dengan Kak Shaoxi kemarin malam itu kamu?"
Ekspresi wajah Ji An'an kini sangat masam, apakah ia telah melakukan banyak dosa di kehidupan sebelumnya sehingga membuatnya kembali terjerat dengan Beiming Shaoxi?
Di sepanjang jalan para mahasiswa tampak melihat mereka dengan seksama.
Dua orang pelayan berjalan dari belakang Gong Zhuqun, mereka meregangkan tangan mereka, seolah mereka hendak menghajar Ji An'an, "Nona, jangan membuat kotor tanganmu, biarkan kami yang mengurusnya."
"Tunggu, aku masih ingin menanyakan sesuatu padanya." Gong Zhuqun itu berkata dengan sikapnya yang dingin dan sombong.
Ji An'an ingin segera melarikan diri, namun ada enam orang pengawal yang sudah mengepung di sekelilingnya.
Apakah mungkin ia akan dipukuli? Dan besok akan menjadi topik utama di halaman berita... lalu menjadi terkenal di kampus.
Ji An'an merasa tidak terima, atas dasar apa ia harus dipukul.
Ia tidak bisa lari, tapi tidak bisa mengalahkan mereka juga. Tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya…
"Berani sekali kamu meniduri kak Shaoxi!"