Sebelum sang papa menceritakan, ayah dari tiga anak tersebut memerintahkan Gina dari gestur tubuhnya untuk duduk di kursi depan ruangan yang jadi pemberhentian mereka.
"Kamu tau ruang apa yang ada di depan kita? tanya sang Papa sembari menunjuk pintu ruangan yang berada di depan mereka saat ini.
Dengan polosnya, Gina hanya menggeleng sembari berkata, "Nggak tau." Sang Papa sampai kembali terkekeh gemas dibuatnya.
Padahal ia menunjuk ruang tersebut sebagai kode agar Gina melirik apa yang ia tunjuk. Namun, Gina tetaplah Gina gadis polos yang malas untuk mencari tahu karena menurutnya hal tersebut hanya memperibet saja.
"Itu ruang NICU atau bisa disebut neonatal intensive care un-"
"Papa kok malah ngejelasin mata pelajaran sih?" Gina mengernyit tidak suka dengan wajah teramat menggemaskan.
"Nanti otak Gina panas, kebakar, terus hilang. Di sekolah otak Gina udah hilang Pa, jangan sampe di deket Papa juga otak Gina jadi ghaib terus kosong."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com