webnovel

Episode 15

Lampu" jalanan menerangi sepanjang perjalanan,gedung" tinggi bak mencakar langit,,menunjukkan kemegahannya,tak terasa sudah tepat pukul 10 malam sejak kepulangannya meninggalkan riuh" suasana bar yg biasa di gunakan Kriss bersama teman"nya menghabiskan waktu,walaupun Kris tidak terlalu suka berbicara,tapi teman"nya sudah biasa dengan tingkah pria Es itu,.

Hari yang lelah,Kris berjalan memasuki pintu lobby Apartementnya, Langkah pria itu tak pernah tanpa tatapan dari banyak wanita" kaya raya di apartement itu,bak seorang artis ,banyak karyawan bahkan kolega" wanita perusahaanya dari luar negri memilih menghabiskan banyak uang untuk membeli apartement di Trimage,mencoba untuk mencuri pandangan pria yg terkenal tampan dan juga dingin itu,hampir semua karyawan wanita di perusahaanya mencuri" pandang agar dapat di kenal olehnya,,tapi Kriss bahkan memilih seorang pria untuk menjadi sekretaris pribadinya .

Langkah lelah pria itu terdengar memasuki Apartementnya,tak terlihat siapapun di ruang tamu mewah itu,hanya lampu yg sengaja di padamkan.Kris mencoba membuka pintu kamarnya,,ingin memastikan sosok wanita itu di kamarnya,ya benar saja wanita itu tertidur lelap di sebelah kasur nya yg empuk.Lama pria itu menatap wanita itu,teringat perlakuannya yg pasti membuat wanita itu kaget.

Selesai menyegarkan tubuhnya,Kris merebahkan tubuhnya di kasur nya yg empuk,kembali iya menatap wanita di sebelahnya,hingga tanpa sadar wanita itu terbangun menatapnya,sigap Kriss mengalihkan pandanganya.

"Kau sudah pulang"?,tanya Somi menatap pria itu .

"Ya".jawab pria itu singkat,tanpa menoleh pada Somi yg masih menatap nya.

"Ada apa ,kenapa kau menatap ku"? Tanya pria itu ,yg menyadari bahwa Somi masih menatapnya.

Tanpa menjawab,Somi kembali berbalik membelakangi pria itu.

"Kau tidak perlu salah paham dengan kejadian tadi ,bukan kah itu hal biasa."? Ucap pria itu,yg mengganggap itu hal yg lumrah di lakukan di kota itu,yg membuat Somi kesal dengan ucapanya yg bahkan tidak meminta maaf dan merasa bersalah.

"Mungkin itu hal yg biasa buat mu,tapi tidak dengan ku".ucap wanita itu dengan suara bergetar,seolah-olah harga diri wanita itu hilang seketika..

"Bukan kah itu hal yg biasa untuk seorang wanita penghibur?".Ucap pria itu, tanpa perasaan,.

"Ya,tapi aku disini bukan sebagai wanita penghibur mu,"! Jawab Somi yg mulai meneteskan air matanya,ntah kenapa hatinya sangat sakit dengan perkataan pria itu,akhirnya Dy tau pandangan pria itu terhadapnya selama ini.

"Bukan kan itu sepadan dengan bayaran yg ku berikan,apa kau ingin bayaran lebih untuk kejadian itu"?! Ucap pria bertanya,ya tidak salah pria itu disebut es ,karna Dy tidak pernah menyaring sedikit pun perkataanya.

Mendengar perkataan pria itu sontak Somi berdiri menatap pria tanpa perasaan itu.

"Apa yg di pikirkan pria seperti mu,kau berpikir uang bisa membeli segalanya,ya kau memiliki segalanya,hingga kau lupa kau tidak memiliki hati sedikit pun" ! Maki wanita itu meninggalkan kamar pria itu yg bergegas memasuki kamarnya.

Kris terdiam menatap kepergian wanita itu,tak sedikit pun keinginannya untuk meredakan kemarahan wanita itu,Tapi di lubuk hatinya terdalam ada rasa sakit yg menusuk hatinya,ntah kapan terakhir kalinya dia merasakan sakit itu,tapi pria itu mencoba mengabaikan rasa sakit itu.

Somi menangis tersedu-sedu di kamarnya,,ntah apa yg membuat Dy menangis,tapi ada satu kekecewaan di hatinya,dimana pandanganya terhadap pria itu berubah,awalnya Dy berpikir pria itu tidak seperti yg orang pikirkan,seolah-olah Dy sudah mengenal pria itu,tetapi malam itu pria itu menunjukkan sifat aslinya,dengan tatapan dan ucapanya yg tajam menyakiti hatinya.Ntah berapa lama Dy menangis hingga terlelap dan memulai mimpi"nya.

Kembali pria itu menghisap sebatang rokok di tanganya,matanya tak dapat terpejam,ntah apa yg pria itu pikirkan,ntah kenapa pikiran kriss di penuhi oleh wanita itu,berapa kali dia mencoba mengabaikan fikiranya,tapi tetap saja wajah wanita itu tetap menghiasi pikiranya.

Di jam 6 pagi Kris sudah melajukan mobil Porschenya meninggal kan gedung megah Apartementnya,tak sedikit pun Dy memejamkan matanya semalaman,yg membuat Dy harus memulai aktifitasnya seperti dulu lagi.

Langkah pria itu di sambut oleh karyawan yg sudah berlalu lalang di lobby perusahaanya,.

"Selamat pagi Bos",sapa Jemz yg sudah standby mendampingi pria tampan itu,yg membuat wanita" di perusahaan itu sangat iri padanya.

"Kirim semua schedule satu Minggu kedepan ke ruangan ku",Ucap Kris yg terus berjalan tanpa menatap Jemz .

"Baik Bos"! Ucap Jemz .

Ntah berapa lama Kris sibuk dengan pekerjaannya ,masih terlihat lelah di wajahnya yg pucat,dengan kulit yg putih.Ingin pria itu memejamkan sebentar matanya,tapi ketakutan akan bayangan" di otaknya yg selalu berputar bak film menjadi mimpi" buruknya,Sudah lama Dy di anjurkan untuk konsultasi,hanya saja Dy tidak terlalu menyukainya,sehingga Dy hanya mengkonsumsi Obat tidur yg sedari dulu rutin Dy minum,Hingga Dy bertemu wanita yg bisa membuat Dy melewati mimpi" buruknya.

#

Somi terbangun dari tidurnya,ntah kapan Dy tertidur ,hingga Dy terbangun tepat jam 10 pagi,,dengan mata yg sembap,membuat Somi sulit menatap .Dengan langkah beratnya Dy berjalan menelusuri ruang tamu,tak ingin dia melihat pria itu,Dy hanya melewati pintu kamar Kriss,berharap pria itu tak muncul di hadapannya.

Somi membasuh wajahnya,masih teringat di wajahnya bagaimana wajah pria itu Bisa mengucapkan hal tanpa perasaan dengan wajah bak malaikat,mungkin wanita akan sulit membenci pria sepertinya jika di lihat dari wajahnya,tapi ketika Dy mengeluarkan ucapanya,mungkin bnyak hati wanita yg akan patah fikir Somi yg kesal dengan pria itu.

Somi menyeruput teh pagi sambil menatap pemandangan di depannya,,dari gedung tinggi itu Somi bisa melihat megahnya gedung" tinggi saling memamerkan desain" terbaik arsitek hebat di kota itu.

Bagaimana bisa Tuhan begitu tidak adil,hanya orang" kaya di kota itu yg bisa menatap pemandangan menakjubkan kota maju itu di pagi dan malam hari ucap Somi dalam hati.Hingga sebuah panggilan masuk menyadarkannya.

,......ring....Ring......Tak ada nama pemanggil,membuat Somi penasaran .

"Halo...."? Jawab Somi.

"Halo Somi,,ini aku Jay.." jawab Kim Jay .

"Ada apa kak Jay.?" Tanya Somi cuek.

"Apa kau sibuk hari ini,,"?! Tanya Jay menanyakan Somi.

"Aku ingin memberi undangan langsung pada mu,undangan ulang tahun ku",ucap Kim Jay menyambung perkataanya.

"Jika kau tidak sibuk,aku menunggu mu di _El,Royce Cafe_ ucap Kim Jay.

"Baik lah,,".! Ucap Somi membalas ucapan Kim Jay.

Cafe itu mengingatkan perjumpaan Kim Jay dan Somi,ntah apa niat pria itu kembali mengingat kan tempat itu pada Somi,.

Dengan stelan kaus putih dan jins pendek untuk kaki indahnya,serta blazer Krim miliknya membuatnya terlihat sangat cantik .

Dari jauh terlihat pria itu sudah menunggu nya,tak ada yg berubah,pria itu selalu menjadi sosok yg paling di sukainya ,tapi apalah dayanya pria itu sudah menjadi tunangan wanita yg tak lain adalah sepupunya,,alangkah baiknya bila pria arogan Kris memiliki hati seperti Kim Jay,yg slalu lembut pada setiap wanita kesalnya.

"Sudah lama kak"!? Tanya Somi .

"Tidak,baru kok".jawab pria itu yg menatap sosok wanita cantik di depannya .

"Kau masih sama,tidak ada berubah"!? Ucap pria itu tersenyum .

"Aku tidak berpikir ingin berubah"! Ucap Somi membalas,sembari duduk tepat di depan Kim Jay.

"Kau masih sama ,bisa membuat orang tidak bisa mengalihkan pandanganya dari mu" ,ucap Kim Jay menggoda.

"Jika aku seperti itu,kenapa kau mengalihkan pandangan mu pada wanita lain"ucap Somi dalam hati.Dan hanya terdiam tak membalas ucapan Kim Jay.

"Datanglah ke ulang tahun ku besok,aku mengundang mu khusus" ,ucap Kim Jay menyodorkan sebuah amplop pada Somi.

"Akan aku usahakan",ucap Somi.

Seseorang pelayan membawa dua gelas minuman,menaruhnya di meja .

"Matcha latte kesukaan mu " ucap Jay yg memberi minuman itu ke hadapan Somi.

"Trimakasi".Ucap Somi datar,walau dalam hatinya Dy masih bingung kenapa pria itu masih memperlakukannya seolah-olah Dy ingin menunjukkan kalau Dy masih mengetahui kesukaanya.

Ntah berapa lama mereka berbincang" ,hingga sebuah telefon yg penting memaksa pria itu untuk meninggalkannya.

Ntah kenapa setiap hatinya sakit Somi akan sangat merindukan ibunya,,hingga Dy memutuskan mengunjungi wanita itu ,ingin curhat pada ibunya tentang hari" beratnya.