"Kenapa kamu mundur, Emanuel? Bukankah kamu juga memiliki kekuatan? Lalu apa masalahnya denganmu sehingga kamu membenci temanmu sendiri?" Sean bertanya sambil terus mendekat.
"Aku tidak membenci dirimu, Sean. Aku hanya ingin kamu selamat dan tidak dikuasai oleh jiwa kegelapan. Jadi, aku minta supaya kamu bisa mengerti. Ini semua demi kebaikanmu sendiri dan juga demi Quiena. Apakah kamu mau tidak bersama lagi dengan Quiena—istrimu? Tidak kan. Jadi, sekarang aku ingin kalau kamu bisa mengontrol dirimu, dan sebaiknya bertapa lah sehari sebelum malam bulan purnama tiba di atas gunung mountain, dan jangan sesekali menoleh ke belakang sekalipun ada gangguan yang akan menggangu dirimu," ucap Emanuel dengan menjelaskan dalam ketakutan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com