Elusan di kepala itu begitu lembut. Membuat dirinya mengembangkan senyum lebar. Bunyi kicauan burung-burung yang menandakan bahwa pagi telah datang membuat Nata enggan membuka matanya.
"Ibu, aku laper..." rengek Nata pelan. Masih setia dengan mata yang tertutup rapat. Gadis itu bahkan semakin menenggelamkan diri di antara tumpukan bantal serta selimut yang menutup hingga setengah bagian wajahnya.
"Kalo laper harus bangun dong, sayang."
Ah, perasaan Nata begitu damai saat ini setelah mendengar suara sang ibu selesai berucap. Bahkan harum serta wewangian dari sayur yang telah selesai di masak membuat dirinya membuka mata secara perlahan.
Tepat saat netranya membuka mata, Nata menemukan beradaan sang ibu sedang tersenyum senang menatapnya. Seperkian detik kemudian ia kembali menutup wajahnya menggunakan bantal dengan cepat.
"Kok tidur lagi, Nak?" tanya Kleevy bingung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com