webnovel

Kedatangan Adit dan Malik di rumah Anna Ada apa yah?

Di saat Malik sedang menceritakan kejadian mengenai kenapa Anna pulangnya agak lat? di saat itulah Rey adiknya Anna dan Adit datang.

"Assalamualaikum, Ma Pa,"

ujar Rey yg baru aja datang.

"Siapa Ma?" tanya Rey ke orang tuanya.

Saat itu posisi Adit masih di luar rumah, ia tengah mengantung helm di stir motor. Ia juga tak menyadari ada motor Malik di samping motornya.

"Lho kok kamu ngk masuk bro?" tnya Rey ke Adit.

"Lho itu kan Bayu, kamu ngapain disitu?" tanya Adit dengan bingung.

"Waalaikumussalam, nak" ujar Mama.

"Yuk masuk " Rey menyuruh Adit untuk masuk ke rumahnya, mereka pun duduk bersama di ruang tamu.

"Kok kamu baru pulang nak?" tanya Papa ke Rey.

"Jadi begini Pa, tadi di saat aku ingin menjemput kaka, tiba-tiba motorku mogok, terus aku sudah bawa ke bengkel namun alat untuk memperbaiki motorku itu, tidak ada. Yasudah aku cari lagi ke bengkel lain. Namun hasilnya sama saja. Dan pada akhirnya aku menelfon kawanku ini," sembari menepuk pundak Adit.

Adit yg langsung menatap Rey langsung tersenyum malu, kepada kedua orang tuanya.

Sementara itu, Malik yg masih terdiam tanpa suara.

dan pada akhirnya alifah yg keluar dari kamar dan menuju ruang tamu di mana tempat mereka berkumpul.

Di saat Anna masuk dan bergabung bersama Mama, Papa, Rey, Malik dan Adit.

Tiba-tiba Mama berbicara. dari arah kejauhan berbicara kepada Anna.

"Nak, ayo nak kesini"

Serentak Adit dan Malik langsung menatapnya.

Anna yg saat itu di tatap oleh mereka berdua langsung salah tingkah, dan mulai lagi pipinya berubah jadi merah. Ia berjalan tetunduk dari arah pintu sampai kursi sofa.

Rey yg tampangnya agak sedikit gelagat ketawa ketiwi semenjak Anna hadir di tengah-tengah mereka. Sesekali ia pun berbatuk layaknya candaan.

"Eheemm ... eheem"

"Kenapa kamu nak?" tanya Mama ke Rey.

"Ngk kok Ma, aku ngkpapa. Ngk tau aja gitu, kenapa Tiba-tiba kaya gini"

Anna yg menatap Rey langsung melempari badannya dengan bantal kursi sofa.

Sambil berkata."Ini, bohong dia. Pasti cuman alasan kamu aja nie"

Mama yg mendengar ucapan Anna langsung berkata. "Alasan apa nak?"

"Tau tuh kakak ngk jelas!" ujar Rey.

Anna langsung termenung menahan amarah karena ulah adiknya dan menahan malu karena ada Adit dan Rey.

"Ohw iya kak, ini teman kk yh?" tnya Rey ke Anna. Namun karena Anna masih marah sama Rey jadi ia tak mengublis perkataan adiknya itu. Sampai pada akhirnya aldi yg menjelaskan bahwa Malik ini adalah ketua osis di sekolah Adit dan Anna.

Mendengar penjelasan dari Adit. Rey langsung bertanya.

"Ohw welcome to my house" ujar Rey yg langsung bersalaman dengan malik.

papa yg dari tadi hanya terdiam dan memberi kesempatan mereka untuk berbicara.

Disisi lain Anna yg mengasih surat untuk kegiatan OSPEK, buat besok.

"Pa, Ma, ini adalah surat dari sekolah. Di baca yah" ujar Anna dengan penuh harapan berharap orang tuanya mengizinkanya.

"Ohw coba sini Papa lihat".

setelah membaca surat permohonan izin untuk setiap siswa papa nya pun mengizinknya dengan satu syarat.

"Ok papa izinkan, namun ada syaratnya yh syg"

"Apa itu pa?" Anna penasaran.

Namun anehnya Papa Anna tak berbicara mengenai syaratnya ke Anna malahan ia berbicara ke Malik dan Adit.

"Nak saya sebagai selaku orang tuanya Anna mengizinkan ia untuk mengikuti kegiatan ini namun, saya mohon kepada kalian berdua untuk jaga anak saya nanti. Jangan sampai ia kenapa- napa" ujar Papa Anna dengan pernohonan yg sangat tulus.

"Ia pak in syah Allah saya bersedia untuk menjaga amanah dari bapak, tapi tidak seterusnya karena saya selaku sebagai ketua osis. Jadi tugas saya bertanggung jawab atas semua yg terjadi dan keselamatan para siswa dan siswi pak. Jadi jika saya tidak sepenuhnya menjaga amanah bapak maka ada teman saya yg selalu sedia untuk ini" ujar Malik.

"Kalau saya, in syah Allah pak. Saya akan memegang amanah bapak ini untuk menjaga Anna"

Anna yg hanya terdiam menyaksikan mereka berbicara berdoa sambil mengenggam tanganya.

"Ya Allah indah rasanya bisa di jagaain kak Malik. Tapi aku tau pasti ia juga banyak urusan apalagi di tambah ada kak Nisa ia pasti akan selalu bersamanya" gumam Anna dalam hati.

Setelah semuanya telah di bicarakan saat tiba waktunya adit dan Malik pamitan.

"Ok om, tante. Di karenakan waktu jugat sudah malam jadi saya dan kawan saya pamit pulang dulu" ujar Malik sambil menepuk paha adit. Adit pun ikut berpamitan.

"Ohw iya nak" ujar Mama dan Papa nya Anna.

Saat itu pukul 19:00 wib.

Sesampai di depan pintu Anna yg hanya duduk di kursi sofa dan tidak mengantarkan Malik dan Adit untuk pulang. Ia hanya berpikir bagaimana acara besok yah tanpa adanya kedua orang tua, dan di tambah lagi ia akan mempersiapakan perlengakapan-perlengkapan buat di bawah besok.

Setelah motor Adit dan Malik pergi. Papa, mama dan Rey masuk.

"Sayang kamu sudah menyiapkan semua perlengakapan buat besok atau belum?" tanya mama ke Anna.

"Belum Ma, Papa bisa antarin Anna ke mall ngk buat beli perlengakapan" dengan nada yg sangat manja akhirnya papanya bersedia untuk pergi ke mall.

"Mama sama Rey ikut juga yah, sekalian kita makan di luar. Dan jangan lupa ajak bibi juga" ujar papa.

"Ok Pa" jawab Mama.

Anna dan Rey pun bergegas masuk ke dalan kamar untuk bersiap-siap.

Setelah semuanya selesai, kini saatnya mereka pergi ke mall.

Di perjalanan papa menanyakan sesuatu ke Anna.

"Nak, Malik itu seperti tak asing di wajah papa?"

Anna yg mendengarnya langsung kaget dan bimbang mau jawab apa.

"Iya Pa, jadi kak Malik itu adalah kaka kelas aku juga dari Sd, Smp hingga Sma. namun penampilanya yg sekarang agak beda. Ia sangat memegang prinsipnya di sekolah. Anna yg baru 2 hari aja mosnya udah takut dengan sikap nya itu.

dia itu di saat bercanda baru bercanda tapi di saat serius kita juga harus serius. Di tambah lagi semua siswa dan siswi sangat patuh padanya Pa"

"Wah, bagus tu baru begini aja dia sudah seperti layaknya orng dewasa. diaY sudah bisa mengambil tindakan mana yg baik maupun yg buruk di tambah lagi ornag seperti dia Papa lihat-lihat sangat memegang konsistenya" ujar Papa.

Rey yg tandinya diam langsung berbicara namun bicaranya ini sangat membuat Anna malu.

"Bingung sama kaka, kaka ini sebenarnya mau milih adit atau Malik"

.