webnovel

Hampir di perkos*

Ia terus memperhatikan Anna. Namun Anna tidak menyadarinya.

"Belum pulang yah dia, inikan udah mau menjelang magrib" guman ketos.

Sekolah sudah mulai sepi, akan tetapi Anna belum juga pulang dari sekolah. Ketos yg juga kebetulan masih ada urusan di sekolah belum juga pulang, ia sedang sibuk menyiapkan segala sesuatu untuk kegiatan OSPEK besok.

Karena Rey yg di jalan mengalami kendala dengan motornya, akhirnya ia mengabarkan ke Anna.

'Teett ... Tettt ... Teett ...'

Suara getaran hp milik Anna, yg kedengaranya berasal dari tas. Ketika ia mengambilnya rupanya Rey yg menelfonya.

Dengan respon yg cepat ia pun langsung mengangkat telfon dari adiknya itu.

"Waalaikumussalam, ada apa dek? kok kamu belum datang juga, kaka udah nungguin nie!" ujar Anna yg sudah mulai khawatir dengan kondisi yg tengah menjelang malam.

"Maaf kak, motor ku mogok kak, ini aku sedang menuju bengkel, tapi bengkelnya masih agak jauh. Kaka naik taxi aja" ujar Rey.

"Yaudah deh kalau begitu, kaka pulang naik taxi aja. Kamu hati-hati yah" ujar Anna.

"Kakak juga hati hati yah."

"Ia siap dek."

'Teett ... Teett ... Teet ...'

Telfon pun di matikan. Anna melanjutkan perjalananya untuk mencari taxi di luar sekolah. Ia pun keluar dari sekolah.

"Ya Allah malam sudah mau dekat, sedangkan taxi satu pun belum aku temukan. Aku takut ya allah," ujarnya dengan hati yg gelisah.

Ia berjalan menelusuri trotoar, dengan sedikit deg deg an dan takut, ia menggengam erat tanganya.

"Di mana si taksinya, kok belum ada? mana sudah mau gelap lagi"

Di saat Anna tengah asik berjalan, ternyata di depanya ada segerumbulan lelaki yg tengah mabuk, namun hal ini belum di sadari olehnya. Anna masih belum menyadarinya, hingga akhirnya ketika ia mengangkat kepalanya ke arah depan, betapa terkejutnya ia.

"Ya Allah lindungilah aku ya Allah, jangan biarkan mereka mengangguku. Aamiin" gumam Anna dalam hati.

Anna mulai gemetar, ia akhirnya memutuskan untuk memutar jalan. Namun di saat ia memutarkan badanya, para pemuda yg tengah mabuk itu mengejarnya.

"Hay adik manis, mau kemana, sini sama kita aja" ujar salah satu pemudah yg sedang mabuk.

"Ngak mau! pergi sana kalian jangan ganggu aku" ujar Anna.

Anna semakin mendesak mereka untuk pergi meninggalkannya, namun usahanya itu tak membuahkan hasil.

"Jangan ganggu aku, tolong!!! tolong!!! tolong!!" teriak Anna.

Salah satu pemudah itu berkata

"Percuma kamu teriak-teriak tidak akan ada yg mendengarkan, hahahahhahaah!!!!" ujar pemuda itu.

Ketiga pemuda itu langsung memegang tangan Anna, Anna pun langsung menangis ketakutan.

Di saat mereka mulai memeluknya, akhirnya tiba- tiba salah satu pemuda dari arah kejauhan berteriak.

"Woy! lepaskan gadis itu. Kalau tidak! maka kalian akan berurusan denganku" ujar pemuda itu.

lantaran keadaan sangat gelap Anna pun tidak tahu siapa pemudah yg menolongnya itu.

"Hahahaahha, kalau berani sini lawan kita" sahut pemudah yg sedang mabuk itu.

Di saat mereka sedang berantem, Anna hanya mundur dan terdiam.

Ia menutup mulutnya di saat mereka saling jetos satu sama lain.

Dengan keberanian dari pemudah tersebut akhirnya ke tiga pemudah yg mabuk tadi berhasil di kalahkan, dan mereka pun meninggalkan Anna dan lelaki misterius itu.

Ketika lelaki itu berjalan mendekati Anna. Anna sontak sangat terkejut akan hal ini, ia tak menyangka bahwa yg menolongnya itu adalah ketos pria idaman Anna sejak dulu.

"Ka ... ka ... kamu ... kak Malik kan?" ujar Anna dengan nada suara yg gemetar.

Nampaknya Anna masih sangat syok dengan kejdian barusan yg menghampirinya itu.

"Ia saya Malik, kamu ngapain dsini udah malam belum juga pulang?" sahut Malik dengan nada yg tegas.

"Tapi kamu ngkpapa kan, apa ada yg terluka atau yg sakit?"

Dengan memandang Anna dengan penuh keprihatinan membuat Malik atau Bayu si ketua osis itu bertekad untuk mengantarkanya pulang ke rumahnya.

"Kamu bikin apa dsini?" tanya Malik kepada Anna kedua kalinya.

Anna pun menjawab pertanyaan dari Malik

"Lagi nunggu taxi kak" ia berbicara dengan nada yg mulai menangis karena masih ketakutan. Akhirnya tangis Anna pun pecah seketika menjawab pertanyaan dari Malik.

Malik yg mendengarkannya tak sanggup melihat Anna menangis.

"Udah-udah jangan nangis, yg penting sekarang kamu ngkpp kan? udah tenang aja nanti aku antar kok" sahut Malik.

Sambil mengeluarkan sapu tangan milik nya dan ia membasuh air mata Anna dengan sapu tanganya.

Anna yg masih menangis langsung terdiam, ketika Malik sang pujaan hati yg ia idamkan diam-diam dari lama. Ia akhirnya berhenti menangis seketika tangan Malik menyentuh pipinya dengan sebuah kain lenso.

Anna pun kembali menatap wajah Malik, dan dsitu pandang memandang terjadi.

"Makasih kak, jika tidak ada kaka"

Tiba-tiba kalimatnya terpotong ketika Malik mengatakan.

"Syuutt ... ngkpp kok, kk malah senang nolong orang apalagi nolong perempuan yg dalam kondisi darurat, lagian ini tugas kaka, karena kamu masih memakai baju seragam. Dan ini juga secara kebetulan kan, Allah yg menggerakan hati kaka untuk lewat dsini dan ternyata kamu dalam keadaan bahaya" ujar Malik.

Anna yg mendegar penjelasan dari Malik langsung tersenyum legah, seolah-olah semua beban yg ia rasakan tadi telah pergi.

"Mau ngk kk antari?" tawar Malik.

"Mau kak, tapi apa itu tidak merepotkan kk?"

"Ngk lah dek" jawab Malik dengan senyumanya yg lebar itu.

Anna pun menyetujui tawarannya untuk di antar kan pulang ke rumah.

"Kalau gitu kamu ikut saya" ujar Malik.

"Hah?"

Suara Anna membuat malik memandangnya dengan penuh kebingungan, dan ketika Malik memandang wajah Anna seakan akan ia sangat ketakutan.

"Ke ke mana kak?" tanya Anna dengan wajah polosnya.

Malik menyadari bahwa Anna memang masih sangat syok jadi, ia bertingkah seperti ini.

"Kamu jangan takut, ngkpp kok! aku takkan menganggu kamu seperti mereka" ujar Malik yg menyakinkan Anna.

"Iya kak, maafkan aku. Soalnya aku masih takut kak" jawab Anna dengan gugup.

"Yasudah kalau begitu, ayo ikut kaka. Kita ambil motor kaka yg di seberang jalan situ" ujar Malik.

"Ok kak!"

Anna pun mengikuti Malik dari belakang.

Sesampai di motor, ia pun langsung menyalakan motornya dan menyuruh Anna untuk naik.

"Yuk dek naik, tapi hati-hati yh motornya soalnya agak tinggi" ujar Malik yg nampak ngeledek Anna yg agak pendek darinya.

"Kk nie ngeledek aku yah" tanya Anna yg menyakinkan ucapan Malik tadi.

"Hahaha ... ngk kok becanda kaka tuh, yaudah naik pelan-pelan yah" ujar Malik ke Anna.

Karena memang kondisinya Anna yg memakai rok span membuat ia sangat susah untuk menaiki motor ninja itu.