webnovel

Anna terjatuh di tebing

Setalah waktu sudah di tentukan barulah mereka bergerak.

Para siswa dan siswi yg masih belum dapat giliran saling mengsuport kelompok yg sudah stay untuk mendaki.

"Ayo semangat kawan hijau" teriak sebagian siswa. ada lagi yg meneriaki. "Semangat kawan biru jangan sampai mau kalah dari kawan hijau. Ayo semangat"

Suara dari siswa dan siswi membuat masing masing kelompok sangat senang dan terus bersemangat.

Saat nya perjalanan di mulai Saat itulah kak Malik memberikan aba aba ke kelompoknya.

"Ok, teman teman kita harus lebih semangat yah, kita jangan cepat menyerah. Bagi yg cewek kalau kalian capek bilang saja. Nanti kami yg cowok akan menstabilkan perjalan agar nanti tak banyak yg jatuh pingsan" ujar kak Malik sekaligus ketua tim dari kelompok kawan hijau.

Anna yg mendengar ucapan nya langsung kembali bersemangat seakan akan rasa kesalnya yg kemarin telah tiada usai mendengar ucapan yg barusan di keluarkanya itu.

"Ya Allah, peka baget kak Malik. Tapi sukanya bikin aku kesel mulu" gumam Anna di dalam hatinya.

Bunyi pluit pun di tiup oleh kak Adit.

Kelompoknya kak Adit menunggu giliran dari kelompok kawan hijau dan biru setelah mereka menyelesaikan mendaki mereka.

"Pluuutttttt"

Pertandingan pun di mulai.

Perjalanan pulang pergi yg akan mereka tempuh kurang lebih 5 jam perjalanan. Star dari jam 07- 12 wib. Di saat mereka tiba di sana harus tepat pukul 12:00 itu mereka harus sudah menancapkan bendera tiap tiap kelompok.

"Goo!!"

Teriak kak Adit. Para peserta pun mulai bergerak maju dan berlari ke depan.

Di saat kelompok hijau ingin berlari tiba tiba Anna berteriak.

"Auuhh" suara itu langsung membuat Malik selaku ketua dari kelompok itu langsung berlari menghampiri Anna . Sementara kelompok kawan biru telah jauh meninggalkan kelompok kawan Hijau.

"Dek, ada apa?" tanya kak Malik ke Anna.

"Ngk ada apa apa kak" ujar Anna. padahal Anna meringis kesakitan ketika berlari. Namun, ia tak ingin menunjukan nya ke Malik. Ia takut hal ini akan membuat ia kena masalah lagi.

"Tadi kamu teriak kan?" tanya Rehan sekali lagi.

"Coba kamu tuh bilang aja ke kaka, ada apa kalau kamu ngk bilang takutnya di perjalanan nanti kamu kenapa napa"

Anna pun tak ingin hak itu terjadi ke dirinya. akhirnya ia mengaku bahwa kakinya sakit.

"Kaki ku kak, sakit" ujar Anna dengan penuh rintisan.

"Coba sini kk lihat"

Sementara itu para anggota yg lain memperhatikan Anna dan kak Malik. Ada yg menggunakan kesempatan ini untuk meledek keduanya.

"Cie kak Malik sama Anna kelihatnya cocok banget" Ujar salah satu anggota dari kawan hijau.

Anna yg menatap orang yg berbicara tadi langsung tersipu malu di tambah lagi pipinya semakin memerah.

"Ini adalah tanggung jawab kk selaku ketua osis dan ketua di kelompok ini" ujar kak Malik yg menjelaskan bagaiaman tugasnya agar tak banyak yg salah faham akan hal ini.

"Heheheheh, tapi ini rasanya beda kak seakan akan ada benih benih yg muncul di antara kak Malik dan Anna" ujar dia lagi yg semakin ke arah meledek sekaligus ngebaperin Anna dan kak Malik.

"Aduh ,.. ade ade" ujar kak Malik sembari melihat kaki Anna yg luka.

"Udah agak enakan kok kak, jadi ngk usah di urusin lagi kaki aku ini. Soalnya lantaran aku kita udah makin jauh dari kelompok kawan biru" ujar Anna ke kak Malik.

"Ok, kalau gitu kita mulai bergerak dari sekarang, ayo kalian semua yg semangat yah" ujar kak Malik yg memberikan motivasi agar tetap bersemangat dan jangan terburu buruh.

"Ok kak" jawab anggota yg lain.

Perjalanan pun di mulai. Waktu terus berputar. Kelompoknya kak Nisa semakin jauh dan tak meninggalkan jejak apa pun di perjalanan.

"Kayaknya nie kelompoknya kak Nisa udah jauh banget nie sama kita" ujar kak Malik.

Anna merasa bahwa kendala ini semua salahnya karena kaki nya sakit.

"Kak Malik , dan kawan kawan maafkan aku yh. Aku jga tak ada niat untuk ini semua. Aku minta maaf yh kak" ujar Anna dengan wajah yg sangat sedih.

"Udah ngkpp kok. Bukan juara yg jadi no satunya tapi, kerja sama dan kekompakan kita lah yg akan membawa kita ke ajang sang juara, kk ngk mau lagi dengar dek Anna ngomong gitu oke!" ujar Malik ke Anna.

Anna hanya terdiam saja dan mendengarkan semua penjelasan kak Malik ke dirinya.

Di saat ada jalan yg menikung ke atas. Para siswi yg cewek kesusahan naik apalagi Anna yg mempunyai sifat yg sangat kalem dan lemah di tambah lagi kaki nya yg masih sakit hal ini membuat ia sangat kesusahan dalam menaiki tanjakan tersebut.

"Ayo semuanya harus semangat yah" ujar kak Malik.

"Semangat kak" teriak anggota kawan hijau.

"Yang cwok bantuin yg cewek menaiki tanjakan itu yah" ujar kak Malik ke anggota cowok.

Saat Anna memandang ke arah bawah tiba tiba penglihatanya tertutup oleh sebuah tangan di depan wajahnya.

"Sini kak bantuin" ujar Malik yg menawari bantuan ke Anna.

Saat itu lah Anna memandang kak Malik dengan pandangan yg sangat takjub.

"Eh, ngk ngk ... usah kak. Ngk apa kok aku bisa sendiri" jawab Anna.

Malik yg mendengar ucapan Anna langsung menarik nafas. "Haaah .. baiklah jika itu mau nya ade"

Anna pun langsung berjalan dan mendaki tanjakan itu. Namun, Malik yg tetap berdiri di belakangnya menjaga jaga supaya tidak ada kejadian yg tak di inginkan.

"Aku harus bisa, aku ngk boleh merepotkan orang lain. Aku bukan cewek manja" gumam Anna di dalam hatinya.

Saat ia melangkah lagi tiba tiba tanganya terlepas dari pegangan. Dan untungnya ada kak Malik yg berada di belakangnya. Dengan cepat kak Malik langsung menagkap Anna

"Aaa"

Saat ia membuka matanya dari pejaman betapa terkejutnya ia. Bahwa dirinya telah jatuh di dekapan kak Malik.

Anggota anggota yg lain hanya bisa melihat dan merasakan kebaperan sendiri.

"Omg! sosweet banget" ujar salah satu anggota cewe.

"Ya Allah, apa yg barusan terjadi mengapa hal ini sampai terjadi" gumam Anna di dalam hatinya.

"Tuh, kan. Untung ada kakak. Kalau ngk kamu pasti udah nyunsep di bawah" ujar Malik yg sangat legah melihat Anna tidak kenapa napa.

"Maa ,, makasih kak" ujar Anna.

"Jadi, kamu masih mau jalan sendiri?" Perkataan Malik langsung membuat Anna kembali memikir.

"Dek, kk lagi tanya nie. Ade jawab donk" desak kak Malik.

"Aku hanya tak ingin merepotkan kaka"

Perkataan Anna langsung membuat rehan ketawa.

"Hahahahha, kamu nie bisa saja"