webnovel

Tangis Aileen

Acara pertunangan yang mengundang Aileen itu benar dilaksanakan, Aileen dan temannya sudah berada disana.

Mereka sedang bersiap untuk penampilannya dihadapan tamu undangan nanti, Aileen begitu semangat untuk memeriahkan acaranya malam ini.

Sahabat Aileen juga ada disana, termasuk juga Rasya.

Sejak awal datang, Rasya tak bisa berpaling dark Aileen, malam ini Aileen terlihat begitu sempurna, lebih sempurna dari pada malam disaat ulang tahun Aileen kala itu.

Rasya tak bisa menutupi senyumannya terhadapa Aileen, Aileen menyadari itu dan meresponnya sesekali.

Tak ada perubahan apa pun dalam Aileen untuk Rasya sampai saat ini, dan entah seperti apa juga perasaan Rasya untuk Aileen.

"Udah kali tatap-tatapannya, menyebalkan sekali kalian"

Ucap Nadya yang tanpa sengaja memergoki Aileen dan Rasya tengah saling menatap, Aileen tersenyum dan berpaling.

Berbeda dengan Aileen yang biasa saja, Rasya justru terlihat salah tingkah akibat teguran Nadya.

Dan hal itu tentu saja disadari oleh mereka semua, termasuk Aileen sendiri.

Marsya merasa sedikit kesal dengan hal itu, kenapa Rasya harus seperti itu terhadap Aileen.

"Apa sih Sya ?"

Ucap Marsya pada dirinya sendiri seraya menutupi wajahnya, tak ada yang mendengarnya karena Marsya hanya menggerakan bibirnya saja, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

Marsya mulai ragu dengan hatinya sendiri, kenapa seperti ini sekarang setiap kali melihat Rasya.

Melihat ketenangan Rasya sangat membuat Marsya senang, tapi melihat Rasya yang seperti itu apa lagi gara-gara Aileen, Marsya justru merasa kesal tiba-tiba.

"Marsya, kamu kenapa ?"

Tanya Indri, Marsya menoleh dan menggeleng.

"Tidak apa-apa, aku cuma senang saja melihat Aileen sesemangat itu"

Indri tersenyum, bukankah Aileen memang selalu semangat jika berkaitan dengan menyanyi.

Mereka mendengar suara MC diluar sana, sepertinya acara sudah dimulai sekarang.

Aileen tersenyum dan melirik teman bermusiknya.

"Siap ?"

"Tentu saja, sudah seharusnya"

Aileen mengangguk, dan merapikan rambutnya, meneliti penampilannya sendiri.

"Sempurna"

Ucap Rasya tiba-tiba, semua menoleh bersamaan, termasuk Aileen.

Rasya tersenyum padanya dengan segala ekspresi kagumnya, Aileen hanya tersenyum meresponnya.

Biarkan saja, bukankah setiap orang bebas mengungkapkan penilaiannya terhadap orang lain, termasuk juga Rasya terhadap Aileen.

"Kamu sudah sempurna, tidak perlu diragukan lagi"

Aileen mengernyit, sahabatnya terdengar bersorak mendenga ucapan Raysa.

"Benar-benar kesengsem nih laki satu"

Ucap Putri yang berhasil membuat Rasya kembali salah tingkah.

"Jangan lama-lama bos, cewek cantik yang mau pasti antri"

Sambung Nadya, Rasya mengangguk, tentu saja Rasya tidak akan membuang waktu untuk itu.

Bukankah Rasya memang sudah tertarik dengan Aileen sejak awal, jadi kalau memang ada kesempatan sudah pasti akan Rasya manfaatkan dengan sangat baik.

"Ayo Aileen, jangan lama-lama menutup diri"

"Apa kamu ini ?"

Jawab Aileen dengan memberikan pertanyaan untuk Putri, mereka tersenyum bersamaan.

Entah kenapa Marsya semakin kesal saja dengan kalimat-kalimat mereka, kenapa harus seheboh itu dan kenapa juga Marsya harus merasa seperti ini.

"comeon Sya"

Ucap Marsya lagi masih tanpa suara, Marsya tidak boleh suka dengan Rasya apa pun alasannya.

bagaimana dengan persahabatannya dengan Aileen nanti kalau Marsya sampai menyukai Rasya.

Aileen mulai berjalan diikuti mereka semua, bukankah acara sudah akan dimulai dan Aileen harus bersiap disana.

"Kita sambut sama-sama inilah kedua belah pihak, pasangan yang akan melangsungkan pertuanganya malam ini .... Afra dan Arsenio, berikan tepuk tangannya"

Ucapan MC, berhasil menghentikan langkah Aileen secara tiba-tiba.

Aileen tak melakukan pergerakan apa pun, hanya terdiam mendengar riuhnya tepuk tangan orang-orang yang bahkan belum mampu Aileen lihat.

"Leen ?"

Panggil Nadya, Aileen tak merespon apa pun, sampai Nadya menepuk pundaknya, Aileen baru menoleh dan terlihat kaget.

"Kamu kenapa ?"

"Kamu mendengar, siapa nama pasangannya yang disebutkan tadi ?"

Nadya mengernyit, Nadya tkdak mendengarnya dengan jelas, karena sedang sibuk dengan ponselnya.

"Afra dan Arsenio"

Jelas Rasya, Aileen menoleh .... jawaban Rasya membuat jantungnya berdegup diluar normal.

Tidak mungkin, baik Aileen mau pun Rasya, mereka pasti salah dengar.

"Ada apa memangnya ?"

Tanya Marsya penasaran, Aileen menoleh teman bermusiknya dan bertanya tentang siapa nama keluarga yang mengundang mereka.

"Tidak tahu, hanya saja yang menghubungi mengatakan kalau acara ini atas nama Arsenio"

Aileen mengernyit, perasaannya semakin tak karuan.

Tidak mungkin .... ini pasti hanya kesamaan nama saja, bukankah banyak sekali nama yang sama di dunia ini.

"Kamu kenapa sih ?"

Rasya juga jadi penasaran dengan sikap Aileen, ada apa dengannya .... kenapa aura semangatnya jadi tak terlihat lagi.

"Aileen, are you ok ?"

Aileen memejamkan matanya sesaat, menarik dalam nafasnya dan menghembuskannya perlahan.

Mencari ketenangan untuk dirinya sendiri saat ini, dan berusaha baik-bajk aja untuk tetap bisa melakukan kegiatannya.

"Kamu kenapa ?"

Rasya memutar tubuh Aileen hingga menghadapnya.

"Ada apa .... siapa mereka ?"

"Tidak ada, aku tidak tahu siapa mereka"

Ucap Aileen seraya melepaskan tangan Rasya dari pundaknya.

"Ayo ke depan, aku tidak boleh mengecewakan mereka yang mengundang ku malam ini"

Rasya mengangguk dan menyamping, membiarkan Aileen berjalan lagi.

Aileen berjalan tanpa melirik pasangan yang dilewatinya, pasangan itu juga memang tidak menyadari Aileen yang lewat disana.

Aileen duduk begitu juga dengan temannya, sahabatnya dari jauh terus memperhatikan Aileen.

Perubahan Aileen cukup mengganggu fokus mereka sekarang, mereka terdiam mendengarkan setiap katanya yang terlontar dari dua keluarga itu.

Tidak mungkin kalau tidak ada yang menyadari keberadaan Aileen, kalau memang mereka benar seperti apa yang ada di benak Aileen.

Tapi tak ada yang menyapa Aileen, berarti memang salah semua yang ada di benak Aileen.

"Aileen kenapa sih, kok aneh gitu"

"Mana aku tahu Nad, kamu kan yang tadi nanya"

"Pasti ada yang salah nih, kenapa dengan Arsenio ?"

"Mungkin dia masa lalu Aileen"

Sahut Rasya yang membuat mereka semua menoleh, apa maksudnya .... sejak awal kenal Aileen sudah mengatakan kalau Aileen tidak pernah lacaran.

Bagaimana mungkin tiba-tiba sekarang ada mantannya disini.

"Tidak mungkin, Aileen tidak pernah pacaran sebelumnya"

Ucap Indri dengan pasti, Rasya mengernyit apa benar seperti itu kejujurannya.

Perlahan Aileen mengangkat kepalanya ketika terdengar mereka semua tertawa, entah lelucon apa yang membuat mereka tertawa saat ini.

Pandangannya langsung tertuju pada pasangan disana, Aileen menggeleng perlahan .... detak jantungnya yang berangsur normal kini kembali kacau.

Fakta macam apa ini, kenapa Aileen harus melihat mereka dengan keadaan seperti ini.

"Rara .... Nio"

Ucap Aileen pelan, Aileen menunduk, matanya mendadak panas dan buram begitu saja terhalang cairan dikepolan matanya.

"7 tahun Ra"

Ucapnya lagi, Aileen menutup mulutnya, tidak bisa dihindari tangisnya saat ini.

Aileen masih sangat mengingat perpisahan mereka saat dulu, memang tanpa kejelasan apa pun, bahkan Aileen pun masih marah pada Afra dan Arsenio kala itu.