webnovel

7 tahan kemudian

Tak mudah untuk kita

Sadari saling mendengarkan hati

Tak mudah untuk kita

Pahami berbagi rasa di hati

Engkau masih berdiri

Kita masih di sini

Tunjukkan pada dunia

Arti sahabat

Engkau teman sehati

Kita teman sejati

Hadapilah dunia

Genggam tanganku

Semua terdiam mendengar lantunan lagu yang sedang dinyanyikan, gadis cantik berkulit putih dengan memakai midi dress sabrina berwarna putih.

Rambut panjang yang terurai bebas dengan tambahan jepitan kecil berwana putih yang terlihat elegan, ditambah dengan polesan makeup flawless natural.

Membuat gadis ini terlihat cantik sempurna, semua tamu undangan yang hadir begitu terpana melihat sosoknya.

Aileen, dialah gadis yang tengah berulang tahun ke 22 tahun hari ini.

Aileen menyanyikan sebuah lagu untuk sahabatnya yang mungkin juga hadir dalam acaranya malam ini, pesta Aileen diadakan di salah satu Cafe di Yogakarta.

Kau adalah

Tempatku membagi kisahku

Kau sempurna

Jadi bagian hidupku

Apa pun kekuranganmu

Oh, sahabatku

Oh, sahabatku

Engkau masih berdiri

Kita masih di sini

Tunjukkan pada dunia

Arti sahabat

Engkau teman sehati

Kita teman sejati

Hadapilah dunia

Genggam tanganku

Lagu itu telah selesai Aileen nyanyian, semua bertepuk tangan untuk penampilan Aileen malam ini.

Aileen tersenyum dan berterimakasih pada mereka semua, meminta mereka untuk kembali menikmati pestanya.

Aileen meminta pemain musik melantunkan lagu-lagu lainnya, untuk menghibur tamu yang datang diacaranya.

"Aileen"

Aileen menoleh dan tersenyum lebar menunjukan gigi putihnya, Aileen merentangkan kedua tangannya menyambut 4 orang yang menghampirinya dengan penuh semangat.

Aileen memeluk mereka bergantian, kebahagiaan Aileen bertamah ketika melihat kehadiran mereka semua.

"Cantik banget"

"Kalian juga cantik, kompak banget"

Aileen melihat mereka memakai gaun samaan, dari mulai warna, ukuran panjangnya, hingga payet-payet yang menghiasinya.

"Ini demi sahabat kita yang paling cantik"

"Tahu gak kita udah siapkan ini dari dua bulan lalu"

"Yaaa .... dan akhirnya terlaksana hari ini, tepat waktu"

"Dan kita bisa berbahagia disini dengan penampilan terbaik"

Aileen tersenyum, matanya memerah menahan tangisnya saat ini.

Aileen terharu dengan semuanya, mereka begitu niat mempersiapkan penampilannya untuk acara Aileen sekarang.

Putri, Nadya, Indri dan Marsya, mereka adalah sahabat terbaik Aileen semenjak pindah ke Yogyakarta.

Aileen memulai kehidupan barunya disana benar-benar sendiri, sampai akhirnya Aileen bertemu mereka berempat, mereka telah membuat hidup Aileen kembali berwaran.

"Jangan nangis, aaaa sedih"

Ucap Marsya pelan seraya memeluk Aileen, diantara mereka semua Aileen adalah yang paling gampang menangis, Aileen mudah sekali merasa sedih atau terharu pada banyak hal.

"Jangan nangis dong, ini kan malam bahagia"

Aileen melepaskan pelukannya, dan kembali tersenyum.

"Mantap"

"Eh kamu gak nyanyi .... nyanyi dong ayo cepat sambut kedatangan kita"

Ucap Indri semangat, Aileen mengerucutkan bibirnya, kemana mereka sewaktu Aileen bernyanyi tadi, menyebalkan sekali padahal Aileen bernyanyi untuk mereka semua.

"Bercanda ... kita nonton kok di belakang sana"

Ucap Nadya sambil menunjuk tempat dimana mereka melihat Aileen bernyanyai, Aileen mencubit Indri .... memang Indri selalu saja membuat Aileen kesal.

Mereka tertawa dan kembali berpelukan untuk beberapa saat, Aileen mengajak mereka untuk menikmati pestanya saja.

Malam terasa sangat menyenangkan, tamu undangan disana begitu menikmati acara yang dibuat Aileen.

Ditambah dengan pemain musik yang begitu mengerti dengan harapan tamu disana, Aileen mendapatkan banyak kado dari tamu yang datang.

Mereka yang datang adalah teman Aileen dan juga banyak teman dari orang tuanya, kalangan pembisnis yang datang lengkap bersama anak-anaknya.

Cafe jadi terasa sangat sesak karena begitu banyak yang hadir, tapi mereka menikmati kesesakan itu dengan segala kebahagiaan.

Aileen tidak mengadakan tiup lilin atau pun potong kue, Aileen hanya meminta doa terbaik dari mereka yang datang.

Tapi meski begitu, Aileen menyiapkan beberapa jenis kue disana yang bebas mereka icip, dan ada juga beberapa tart yang bisa mereka potong sendiri.

"Aileen"

Aileen menoleh ketika Karin memanggilnya, Aileen terdiam dan tersenyum.

"Sini sayang"

Aileen mengangguk, lantas pamit pada empat sahabatnya untuk menemui Karin terlebih dahulu.

"Ada apa mah"

"Mamah sama Papah, mau kenalkan kamu sama anaknya teman papah, kamu mau"

Aileen terdiam beberapa saat, lantas mengangguk setuju.

"Ayo ikut"

Aileen tersenyum dan berjalan bersama dengan Karin, mengikuti Tio yang berjalan lebih dulu.

Mereka menemui satu keluarga disana, dan memang ada satu anaknya bersama mereka.

Tio tampak menyapa mereka, Karin melihat sosok itu sekilas.

"Akhirnya datang juga"

"Maaf tadi Aileen sama temannya, jadi harus dicari dulu"

"Tidak masalah, jadi ini Aileen"

Aileen tersenyum dan mengangguk, menyalami mereka dengan hormat, Aileen juga menyapa lelaki disamping ibunya itu.

"Aileen"

"Rasya"

Keduanya bersalaman saling berkenalan, Aileen mengangguk dan melepaskan jabatan tangannya.

"Aileen, ini tante Citra sama om Jeremy"

Ailen tersenyum hormat, sudah pasti mereka adalah teman bisnis Tio.

"Aileen mau mengenal Rasya ?"

Tanya Citra, Aileen melirik Rasya, sepertinya memang lelaki baik-baik.

Wajahnya terlihat begitu tenang dan memang manis, Aileen tersenyum dan mengangguk pasti.

Dua keluarga itu tampak tersenyum bersamaan, Aileen memberikan jawaban terbaiknya.

"Aileen boleh ajak Rasya ketemu sama yang lain, soalnya ada sahabat Aileen disana"

"Tentu saja Aileen, silahkan Rasya pasti mau"

Rasya mengangguk, Aileen lantas pamit diikuti Rasya.

Aileen kembali menghampiri sahabatnya yang tampak asyik bercerita.

"Wooow .... pergi sendiri balik berdua ya, hebat sekali, satu kedipan"

Ucap Nadya, Aileen tersenyum dan meminta mereka untuk berkenalan juga dengan Rasya.

Mereka saling berkenalan satu sama lain, Rasya tak cuma mengenal Aileen malam ini, tapi juga mengenal empat gadis lainnya.

"Jadi .... siapa Rasya ?"

"Teman, iya kan ?"

Tanya Aileen pada Rasya, Rasya mengangguk pasti, tentu saja dan memang begitu keadaan sebenarnya.

"Oh sekarang teman ya, besok lusa .... entah deh "

Ucap Marysa yang berhasil membuatnya mendapat pukulan dari Aileen, Rasya hanya tersenyum menanggapi ucapan mereka.

Sekarang Aileen tak cuma menikmati acara dengan empat sahabatnya saja, tapi bertamah satu orang dan itu adalah Rasya, yang juga baru Aileen kenal satu menit lalu.

Mereka berbincang dengan asyiknya, Rasya yang memang baru mengenal mereka juga tidak terlihat canggung.

Rasya bisa mengimbangi mereka semua, Aileen yang melihatnya merasa kalau Rasya memang welcoma pada siapa pun.

Asyik dan sepertinya receh juga, sejak tadi Rasya selalu saja membuat mereka tertawa.

Aileen merasa malamnya memang teramat sempurna, dipertambahan usianya kali ini, Aileen mendapat teman baru dan itu Rasya.

Aileen yakin, mereka akan bisa nyaman berteman.

Semoga saja Rasya memang baik sama seperti apa yang Aileen fikirkan, karena dengan begitu Aileen bisa menerima Rasya dengan baik juga.

Sama seperti saat Aileen mengenal empat sahabatnya itu pada lima tahun lalu.