webnovel

Orang Itu Sangat Gila!

Editor: Wave Literature

Yan Yiren diculik. Di tengah perjalanan ketika mau kabur, tiba-tiba ia menemukan sebuah kamar yang pintunya terbuka setengah.

Pintu itu perlahan terbuka. Yan Yiren melihat ada cahaya dari luar jendela.

Yan Yiren menahan napasnya. Ia berhati-hati mengamati keadaan sambil berjalan menuju jendela itu.

Tanpa ada tanda-tanda yang janggal, tiba-tiba muncullah seorang perempuan berjubah putih dan berambut hitam panjang. Dari wajahnya yang pucat tampak mengucurkan darah. Hantu perempuan itu berjalan dari luar jendela menghampiri Yan Yiren… 

"Aaa!" Yan Yiren berteriak keras sampai memekik telinga. Dalam keadaan seperti itu, tentu ia merasa sangat kaget sampai jantungnya hampir copot. Rasa takut yang berlebihan itu bahkan mampu memusingkan kepalanya dan membuatnya pingsan.

Perempuan berjubah putih itu melepas tali jubahnya. Kemudian ia melompat melewati jendela dan mendekati tubuh Yan Yiren. Ia pun berjongkok memandangi hidung Yan Yiren.

Sesaat kemudian, perempuan itu mengambil ponsel dan menghubungi nomor yang dipilihnya. Seketika teleponnya di angkat, "Tuan Muda, dia pingsan."

*****

Dalam mimpinya, Yan Yiren sedang memasuki hutan berkabut yang gelap dan suram, bahkan udara di dalamnya pun dingin.

Teriakan burung gagak yang bertengger di ranting pohon membuat Yan Yiren mempercepat langkahnya agar bisa bebas dari hutan horor ini. Suasana horor ini berlanjut ketika matanya menangkap sosok berjubah putih. Sosok yang dianggapnya hantu itu mendekatinya!!!!

Hal itu membuat Yan Yiren lari berbalik arah. Sialnya, jumlah hantu putih itu semakin banyak sekaligus mengepungnya. Kemudian, sebuah tangan mengarah ke dada Yiren.

Rasa nyeri luar biasa mengiringi tangan itu untuk mengeluarkan jantung Yan Yiren. Yan Yiren dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan darah mengalir dari jantungnya yang berhasil tercongkel.

"Jangan, jangan... JANGAN!!!"

Yan Yiren berusaha melawan dan ia tiba-tiba tersadar dari mimpinya.

Sekarang, matanya menangkap alam yang berbeda. Yan Yiren melihat sekelilingnya sambil mengelus dahinya yang berkeringat, "Untung saja hanya mimpi."

"Kau sudah bangun?"

Yan Yiren mendengar suara itu. Pemilik suara itu seorang perempuan berumur empat puluh tahunan yang duduk di samping ranjang tempat dirinya tertidur. Wajahnya keriput, kantung matanya terkulai. Wanita itu bersikap acuh dan tidak ramah.

"Siapa kau?" Yan Yiren langsung terbangun bersiap untuk mundur. 

"Tak penting kamu mengetahui tentang aku, hal yang penting bagimu sekarang adalah pembantu di sini. Kuberi waktu tiga menit untuk membersihkan diri dan ganti baju." Fang Hong, perempuan tua itu melemparkan pakaian pembantu kepada Yan Yiren, kemudian menunduk melihat ke jam tangan, "Tiga menit dari sekarang?"

Yan Yiren bingung, dirinya masih bingung dengan situasinya saat ini. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah yang terjadi kemarin malam hanyalah halusinasi? Sekarang dia ada dimana?

"Tinggal dua menit lagi." Feng Hong menatap Yan Yiren dengan mata tajamnya, "Kalau kamu tidak segera ganti baju, kamu akan kehilangan satu jarimu."

"Kau gila apa?!" Yan Yiren membalas dengan marah. Ia pun balik bertanya, "Kenapa aku harus menjadi pembantu? Lepaskan aku!"

"Satu menit empat puluh lima detik." Fang Hong mengeluarkan pisau belati. Pisau itu sangat tajam dan berkilau.

Yan Yiren menghela napas. Ia segera bangun dan memakai pakaian pembantu itu. Saat memakai baju pelayan tersebut, ia juga sambil memaki, "Dasar gila! Gila semuanya!"

Fang Hong melihat jam tangannya, "Waktu habis."

Tepat sekali, Yan Yiren sudah selesai memakai baju pelayan itu. Napasnya saja juga sampai terengah-engah dan memandang Fang Hong dengan rasa kesal.

'Orang itu sangat gila!'

Fang Hong memasukkan belati ke pembungkusnya. Kemudian ia berjalan mengitari Yan Yiren.

"Karena tidak berbicara dengan sopan kepada komandan, maka kamu akan dihukum."

Setelah peringatan itu terucap, Yan Yiren merasa daerah bahunya terasa sakit. Hal itu membuat tangan kirinya terkulai lemah.

Seluruh tubuh Yan Yiren berkeringat. Ia mencoba mundur dari Fang Hong dan memandangnya dengan rasa kesal, "Apa yang kau lakukan?!" 

"Sudah, lepaskan tanganmu dari bahumu." Fang Hong berjalan seraya memimpinnya, "Ikut aku."

Yan Yiren menarik sedikit bahunya yang keseleo, perlahan ia mengikuti langkah Fang Hong. Anehnya, dari banyak orang yang dilewatinya, semuanya langsung menundukan kepala.

Yan Yiren pun bertanya-tanya dalam hati. Sayangnya, Fang Hong menegurnya dengan tegas. 

"Cepat! Jangan melambat!" Fang Hong memerintah lagi. Yan Yiren hanya bisa menghela napas. 

Sejak mengikuti perempuan tua ini, semakin jauh ia berjalan, semakin banyak orang pula yang menundukkan kepalanya. Yan Yiren pun merasakan hawa kekuasaan perempuan tua itu sangat kuat. Ia pun menambah kecepatannya berjalan.