Elia hanya melihat batu dan batu dalam beberapa meter ke depan dan ke belakang. Elia tidak bisa melihat jejak langkahnya sendiri saat dia menoleh, tapi dia merasa seolah-olah jejak kakinya ikut terpahat di permukaan jalan. Elia menengadah, hanya bisa melihat garis pipi Theria karena Theria lebih tinggi darinya. Sekeras apapun Elia berusaha menemukan mata Theria, Elia tetap tak bisa melihat kedua bola mata jernih Theria.
Tahu usahanya sia-sia, Elia mengalihkan pandangannya ke tangannya yang digenggam oleh Theria. Jari-jari saling menyatu. Ini pertama kalinya Elia menggenggam tangan Theria, ada perasaan senang yang aneh dalam dadanya. Elia berharap Theria tak melihatnya tersenyum di balik maskernya. Elia merasa nyaman dan aman, itulah alasannya tersenyum saat bergandengan tangan dengan Theria.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com