Masa lalu seketika membuat Max menggigil. Dia telah ditinggalkan sendirian bersama Gorakshana di dalam ruangan itu, yang lain diam-diam menyingkir sesuai dengan intruksi yang diberikan diam-diam oleh Nenek Insun dan Byakki. Mereka menunggu di luar, entah menunggu apa, mungkin agar Max memiliki waktu sepenuhnya dengan Gorakshana.
Max menatap Gorakshana dengan tujuh peluru perak di tangannya. Ada satu dari tujuh benda itu yang dibuat dengan kekuatan Magi. Gambaran-gambaran masa lalu mendadak menjadi kuat, terlihat kembali di pelupuk matanya dengan cepat. Ingatannya seperti memutar ulang kaset kuno yang tak pernah usang dari memorinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com