"Setan!" Pekiknya sembari melempar bungkusan minyak tersebut pada sosok itu. Peduli setan soal bumbu, yang ia rasakan kini hanyalah takut semata.
"Woe, ini gue Sita tauk!" marah, perempuan itu lalu meraba atas kepalanya yang terasa basah. Saat tangannya berhasil mengambil sesuatu itu, matanya dikejutkan dengan bungkus minyak yang ia dapatkan.
"Aaaaaa ... Galaksi! Rambutku bauk minyak!" marah perempuan itu sembari mengentak-entakkan kakinya. Padahal ia sudah mandi tadi sore, tapi sekarang harus kotor lagi karena ulah temannya.
"Sorry," ucapnya sedikit tak enak. "Lo juga bikin kaget, sih! Malem-malem pakai masker rambut digerai, dasteran putih lagi!"
"Galaksi!" Sita menutup mulutnya dengan wajah yang maskernya sudah retak semua. "Lo penakut?" tudingnya curiga.
"Ah, itu ..." Galaksi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Malu ingin mengakuniya, tapi mau bagaimana lagi. "Iya, gue punya trauma sama hal gituan," cicitnya pelan dengan pandangan menunduk.
"I-imutnya ..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com