webnovel

PERKELAHIAN

Keesokan harinya...

Bbrrmmm bbbrrmmmm bbbrrmmmm..

Suara motor meraung-raung seakan mewakili betapa tersiksanya Lian pagi ini, ia begitu kesal karna harus memenuhi Perintah Nunanya itu nanti malam. Pikirannya menerawang jauh, namun tangannya tetap memainkan stang motor.

BUUKKK..!!

Seketika itu sebuah bantal melayang menimpa kepalanya.

"Kamu mau membuat Nuna mati karna hipertensi Hhaa ??" Nuna Shaqie sangat marah melihat kelakuan gadis itu, dengan refleks Lian langsung mematikan motornya.

"Jika Nuna masih kasar sama Mai.. jangan harap nanti malam Mai bisa datang...!!" Lian ikut Emosi, ia menggulung rambutnya keatas dan menutupinya dengan helm. Penampilan Lian kali ini berbeda, ia mengenakan celana jeans panjang hitam dengan jaket kulit hitam. Sepertinya pagi ini Lian tidak akan pergi ke sekolah.

"Kamu sudah berani menjawab perkataan Nuna Hhaa.. sudah merasa hebat.. ??" Wanita itu semakin geram.

Lian hanya menengok sekilas, ia kemudian melajukan kendaraannya dengan sangat kencang.

Uuhuukkk.. Uuhhuuukkk.!! Nuna Shaqie terbatuk akibat terhisap asap yang ditinggalkan motor gadis tersebut.

"Sialan...!! Anak itu sudah semakin ngelunjak..!!" Nuna Shaqie berkacak pinggang seraya memanggil para bodyguardnya.

"Kalian.. tetap Awasi Nona Maisie dari jauh jangan sampai dia tidak pulang !!"

"Siap boss !!!" mereka pun bergegas naik ke mobil.

HHUUEEENNGGGH EENNGGGGG..

Lian seperti kesurupan mengendarai motor tersebut, pikirannya yang kalut dan tertekan seakan menumpuk di otaknya. Ia sudah Lelah.. sudah jenuh dengan semua aturan yang harus selalu ia ikuti, ia ingin bebas.. bebas dengan sebebas-bebasnya.

Karna saking kencangnya, sampai-sampai para bodyguard itu kehilangan jejak Lian. Dan tanpa disangka juga saat itu Zean tengah berada di jalan yang dilalui gadis tersebut.

"Bukankah itu motor Maisie.. ?? tapi siapa yang mengendarainya, apa itu dia.. ?? kenapa tidak memakai seragam sekolah..??" Zean bergumam, namun tanpa pikir panjang ia langsung memutar gas motornya mengikuti Gadis tersebut. Yah... Semenjak Zean pertama kali melihat Lian mengendarai motornya, ia pun ikut-ikutan gadis itu ke sekolah dengan mengendarai motor sport. Meski harus adu mulut dulu dengan sang Mama.

"Sial... siapa itu ??!! berani sekali melewati kita..!! Segerombolan pemuda yang tengah nongkrong langsung mengejar motor Lian.

Sebelumnya Zean hampir mendekati gadis itu, namun tiba-tiba ia dikejutkan dengan beberapa motor yang melewatinya yang ternyata sedang mengejar Lian. Mereka semua terlihat geram dan saling salip menyalip untuk bisa menghentikan gadis tersebut, dan aksi kejar-kejaran pun tak bisa dihindarkan. Mirip seperti arena balap motor, namun yang membedakan.. mereka memakai jalan raya umum sebagai sirkuitnya.

Gadis itu menengok sedikit dengan senyum penuh ejekan, dan kembali memprovokasi pemuda-pemuda itu dengan semakin memainkan stang motornya, hingga suara motor itu semakin menderu. Melihat hal itu, pemuda-pemuda tersebut semakin mengganas mereka sekuat tenaga melajukan kendaraannya supaya bisa menghentikan gadis itu. Hingga Zean jauh tertinggal dari mereka dan ketika tiba di suatu tempat yang sepi, Lian memperlambat laju motornya hingga sekelompok pemuda itu berhasil mencegatnya dari depan.

"Kamu pikir kamu bisa lari.. ?? Hhaa.. !!"

Salah satu pemuda itu turun dari motornya, ia melangkahkan kakinya menghampiri Lian. Dan tiba-tiba..

Bbuukkk !!! Lian menepis tangan laki-laki itu ketika ingin menarik tangannya yang masih berada di stang motor..

"Kurang ajar..!!" pemuda itu tak terima.

"Jika kamu berani..!! cepat turun..!!?" imbuhnya lagi. Lian turun dari motornya, ia meregangkan kesepuluh jarinya dan juga otot lehernya yang kaku namun tanpa membuka helm sedikit pun. Ia seperti sudah bersiap ingin menghabisi mereka, laksana harimau yang sedang kelaparan ingin memakan anak kambing satu-persatu.

Haiiyyaatt..!! Dan terjadilah perkelahian yang tak bisa dielakkan, dengan gesit Lian menghindari pukulan mereka dan bergegas menghajarnya satu persatu. Tak berapa lama kemudian sekelompok pemuda tersebut saling berjatuhan terkapar di tanah, Lian berhasil melampiaskan semua kekesalannya terhadap sang Nuna kepada para pemuda itu. Namun tiba-tiba, dari Ara belakang seseorang memeganginya dengan sangat kuat dan salah seorang lagi berusaha membuka helm Lian secara paksa dan seketika itu terurailah rambut gadis tersebut.

"Hhaa .. dia perempuan Bos..!!" Para pemuda itu terkejut, Mereka bangkit dan kemudian berkumpul mendekati Lian.

"Hhaahaa sudahlah.. mending kamu menyerah saja, bagaimana kalau kita senang-senang.. !!" Lian langsung mengangkat kedua kakinya dengan Gerakan melayang sedang orang yang dibelakang sebagai tumpuannya dan menendang mereka satu persatu hingga terjelembab. Dan kemudian membenturkan kepalanya ke wajah laki-laki yang tengah memeganginya dari belakang, hingga laki-laki itu melepaskan pegangannya dan mundur beberapa langkah karna kesakitan.

Namun tak berapa lama kemudian para pemuda itu bangkit kembali, sepertinya mereka masih tidak bisa menerima kekalahan dari gadis itu. Dan..

BBUUUKKKK !! Seorang pemuda memukul tengkuk Lian dari arah belakang hingga gadis itu tak sadarkan diri.

"Lepaskan dia !!" Zean datang tepat setelah Lian pingsan.

"Siapa kamu .. ?? lebih baik jangan ikut campur..!!" Orang yang tengah memegangi gadis itu menggertak Zean.

"Aku pacarnya... !!" Akunya dengan sombong.

"Oh ya... ?? Kalau saya tidak mau melepaskannya bagaimana ??"

"Kamu akan saya habisi..!!" Zean sudah mulai terprovokasi.

"Kamu yakin bisa menghabisi kita semua..Hahahaha..!!" Mereka tertawa serempak.

"Baiklah jika itu mau kalian..!!"

Zean melemparkan tasnya ke sembarang tempat, kemudian membuka jaketnya dan menggulung lengan bajunya untuk bersiap menyerang mereka.

Sekelompok orang tersebut langsung menyerang Zean tanpa Ampun, namun dengan gesit Laki-laki itu mampu memenangkan perkelahian tersebut. Ketika mereka sudah lengah Zean langsung membawa gadis itu ke dalam mobil.

"Saya akan bawa mobil ini, kalian urus dua motor itu." Zean berkata kepada para bodyguard yang sudah ia hubungi sebelumnya.

"Baik tuan muda!!" mereka menjawab dan membungkukkan badan serentak.

Beberapa jam kemudian...

"Aaww..." Lian sadar dari pingsannya, ia bangun dan menyandarkan punggungnya di kepala dipan. Ia kemudian memijat pelipisnya dengan pelan dan mengusap tengkuknya yang masih terasa sakit.

"Dimana ini..??" Gumamnya pelan.

"Akhirnya kamu sadar juga..!!" Zean masuk dengan membawa beberapa makanan dan air minum.

"Kamu... ?? ngapain kamu disini ??" Gadis itu sangat terkejut.

"Ngapain..?? ya terserah aku dong.. ini kan Vila aku.. ??" jawab Zean lantang.

"Ya.. maksud aku... kenapa kamu bawa aku kesini.. !! jangan-jangan.." Lian memeriksa seluruh tubuhnya dibalik selimut, gadis itu terlihat panik. Ia khawatir Zean sudah berbuat tidak senonoh padanya.

"Syukurlah pakaian ku masih lengkap..!!" batinnya bergumam.

"Hey.. kamu pikir Aku ngapain kamu..??" Laki-laki itu bersedekap tangan.

"Sapa tau aja kamu khilaf karna terlalu terpesona dengan ku... !!" jawab Lian dengan congkak.

"Maksud kamu seperti ini.. ??" laki-laki itu langsung menindih tubuh Lian dengan senyum sarkasme, dan menahan kedua tangan gadis itu supaya tidak berontak.

"Kurang ajar..!! Lepaskan.. !!" Lian refleks menendang selangkangan Zean.

"Awww...!!" pekiknya.

Gadis itu langsung bangkit dan menjauh dari Zean.

"Kamu tadi pingsan di jalan, Aku tidak tau rumah kamu dimana Makanya Aku bawa kamu ke sini..!! Harusnya kamu itu berterima kasih kepadaku..!!" Ucap Zean seraya memegangi bagian yang sakit, ia meringis karna kesakitan.

"Ok.. Aku ucapin terima kasih, dan bye.." Lian Hendak keluar dari kamar itu, namun tiba-tiba Zean langsung mendorong Lian dan menahannya di dinding.

"Kamu pikir segampang itu ngucapin terima kasih tanpa meminta maaf.. ??"

"Sial.. aku bisa beladiri tapi di bawah tekanan laki-laki ini kenapa aku tidak bisa melawannya. Kuat sekali tenaganya..!!" Lian memaki dalam hati, ia terus berontak supaya bisa keluar dari dekapan Zean.

"Jadi mau kamu gimana.. ??"

"Kamu gerak-gerak kaya gini sengaja mancing aku.. ??"

"Apa mak...!!" Zean langsung membungkam mulut Lian dengan mulutnya secara paksa hingga gadis itu semakin berontak.

PLAAKKK !!! sebuah tamparan seketika membuat Zean melepaskan pelukannya.

"Kurang ajar kamu Zean.. kamu sangat keterlaluan !! Aku memang dibesarkan untuk menjadi wanita penggoda tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya memperlakukan aku seperti ini..!!" Airmata Lian mulai mengalir di pipi mulusnya. Ia terlihat begitu sedih bahkan sangat kecewa dengan perlakuan Zean kali ini.

"Yah... aku memang dibesarkan oleh seorang mucikari, tapi selama ini aku selalu berusaha keras agar bisa lepas dari wanita itu.. Aku selalu bisa mempertahankan kesucian ku bahkan hanya memegang tangan ku saja Mereka tidak bisa... tapi kamu...?? kamu dengan kejamnya melukai kehormatan ku.. Kamu bukan manusia Zean..!!" Lian mendorong Zean hingga laki-laki itu hampir terjatuh dan kemudian pergi meninggalkannya.