webnovel

Ep 41 : Dibawa Kabur

Aku berjalan kembali ke kamar dengan melewati sebuah lorong terbuka di samping taman, disitulah seorang pelayan wanita berlari dari arah berlawan membawa sebuah buku dipelukannya.

Karena pada saat itu aku berjalan sambil bengong, aku pun tidak melihat nya dan berakhir menabrak wanita itu.

Bruak...

Wanita itu pun tejatuh ke lantai, sedangkan aku masih berdiri kokoh.

"Ahhh... maaf, apa kau tidak apa apa?. " tanya ku sambil menyodorkan tangan ku untuk membantu pelayan itu berdiri. Dia hanya menggeleng, berdiri lalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Aneh.... "

Aku pun melanjutkan untuk kembali ke kamar, setelah sampai, aku masih belum melihat Tohru. Aku lalu menaruh pedang ku diatas sofa.

"Kemana dia pergi?, biasanya dia tidak akan pergi selama ini tanpa memberitahu ku. "

Jduuggg....

Saat berjalan menuju jendela kamar, aku menendang sebuah liontin dengan simbol naga yang sedang melilit sebuah pedang. Aku pun mengambil nya, dan melihat bahwa jendela sudah terbuka meninggalkan nya melambai lambai terkena angin.

"Apa ini punya Tohru?, tapi aku tidak ingat dia memiliki liontin ini.... "

Setelah itu aku menemukan sebuah kertas diatas kasur yang bertuliskan.

"Temui aku di dekat menara tinggi, aku akan memberitahu mu sesuatu."

Sesudah membaca itu, aku kembali mengambil pedang ku dan bergegas menuju menara.

"Aku punya firasat buruk tentang ini. " gumamku sambil berlari dengan muka cemas.

Aku pun berlari dengan tergesa-gesa melewati para warga yang sedang berkumpul di kota, sampai akhirnya aku sampai di pintu masuk menara.

Aku kemudian masuk dan menaiki tangga untuk mencapai puncak. Saat sampai, aku tidak menemukan Tohru disana, melainkan sesorang dengan jubah dan mengenakan topeng. Dia hanya berdiri di sana, jubah nya melambai terkena angin.

"Siapa kau?, dimana Tohru..."

Tangan ku sudah berada di atas pedang, siap untuk menariknya dari sarungnya.

Orang berjubah itu hanya terdiam, kemudian dia melemparkan sebuah pedang kearahku. Saat ku lihat, itu adalah pedang milik Tohru.

Akupun menarik pedangku lalu mengacungkan nya pada orang berjubah itu.

"Apa yang telah kau lakukan padanya.... "

Orang itu masih terdiam tidak merespon pertanyaan dariku.

"Aku tanya sekali lagi, dimana Tohru. "

Lalu pria itu mengatakan sebuah kalimat.

"Pergilah ke tengah kota malam ini.... "

Aku yang emosi pun berlari lalu menebas orang itu, pedangku hanya menembus tubuhnya seperti sedang memotong angin.

Kemudian sosok itu pun menjadi sebuah asap lalu menghilang terbawa oleh angin. Aku yang tidak bisa melakukan apapun hanya berdiri sembari melihat nya menghilang dari hadapanku.

Aku lalu mengambil pedang milik Tohru, saat kulihat ada bekas darah di bilah pedang itu.

"Tunggu aku, Tohru. Aku pasti datang untukmu... "

**

Malam pun tiba, kota yang ramai seketika menjadi sepi dimalam hari. Tidak ada orang berlalu lalang selain para penjaga yang berpatroli memutari kota.

Seperti instruksi yang diberikan orang berjubah itu, aku pun datang ke tengah kota pada malam hari.

Sesampainya aku disana, orang itu sudah duduk di pinggir sebuah air mancur dengan dua orang berada di samping nya. Disana juga ada Tohru yang tergeletak tak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.

Aku pun mengeluarkan pedang ku.

"Cepat lepaskan Tohru, atau aku akan membunuh kalian semuanya. " Ancam ku sambil mengacungkan pedang pada mereka.

Mereka hanya diam sambil berjalan perlahan kearah ku.