"Sudah."
Begini nih tipe-tipe buaya darat. Setelah sentuh orang bersikap seolah gak terjadi apa-apa. Aman, tentram dan damai aja hidupnya. Orang jenis kayak beginian patut diwaspadai. Jangan sampai terjebak.
Yang sudah terlanjur terjebak. Tidak bisa di apa-apain. Sudah takdir. Tak kan mampu di perbaiki. Sebenarnya, bukan juga kebodohan yang sangat hakiki.
"Eli."
Sangat lama Eli mematung. Bak tuh nyawa ditarik keluar oleh satu ciuman. Ragas adalah malaikat pencabut nyawa paling mengerikan sepanjang sejarah. Gak tega, Ara sentuh bahu Eli biar sadar. Kalau di pikir-pikir kasihan jugalah sama kakaknya.
Kasihan. Regas sangat keterlaluan. Main nyongsor!?
Toleransi, no!
Gak bakal pernah!
"Ha?"
Linglung, bodoh dong kok. Eli sudah kayak orang dungu. Lihat pemandangan begitu, rasanya kepengen di becek-becek oleh Regas. Bukan gemas, yang ada ilfeel. Pokoknya gak banget.
Ara ambil tindakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com