Bela kini ikut duduk di sofa bersama kedua sahabat suaminya. Tidak lupa dirinya juga menghidangkan beberapa makanan ringan dan minuman untuk tamunya.
Tidak heran bila Dion dan Abraham senang bila bertandang ke rumah Raka. Mengingat Bela yang selalu memperhatikan mereka khususnya dalam hal makanan.
"Makasih Bel." ucap Dion sambil memperhatikan wajah Bela yang bengkak seperti habis menangis.
Sesekali Bela menatap mimik wajah Dion dan Abraham yang ada dihadapannya. Sepertinya mereka sudah tahu apa yang terjadi pada suaminya. Tidak mungkin dengan luka babak belur di wajah Raka tidak membuat jiwa ingin tahu Dion dan Abraham meronta.
Ketiga laki-kaki disana terdiam. Bela jadi bingung hendak mau ngapain disana.
"Kamu nggak tidur aja?" Raka mengajak bicra Bela yang terlihat bingung dan diam saja sedari tadi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com